Tata Cara Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan dan Niatnya

Tata Cara Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan dan Niatnya

Iqbal Kukuh - detikJabar
Senin, 11 Mar 2024 15:30 WIB
Mandi junub, mandi wajib.
Ilustrasi mandi besar (Foto: Kevin Baquerizo/ Unsplash)
Bandung -

Tata cara mandi besar perlu diketahui seorang Muslim. Mandi besar yaitu proses membersihkan diri dari hadas besar dengan menuangkan air ke seluruh bagian tubuh. Berikut tata cara mandi besar.

Mandi besar memiliki arti menuangkan air ke seluruh badan dengan tata cara tertentu untuk menghilangkan hadats besar. Jika tidak melakukan mandi besar, tubuh dianggap masih najis dan belum bisa melakukan kewajiban ibadah bagi seorang Muslim.

Mengutip dari NU Online, mandi besar sebelum puasa Ramadhan tidak termasuk ke dalam hal yang diharuskan jelang bulan suci. Sebab, mandi wajib hanya disyariatkan untuk mereka yang berhadas besar dan hendak melakukan ibadah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mandi besar menjadi suatu keharusan bagi seorang Muslim sebelum melakukan sholat usai melakukan janabah. Mengutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut 4 Mazhab karya Ahmad Sarwat, Lc., MA. Istilah janabah dalam fiqih biasanya dipakai untuk menunjukkan kondisi seseorang yang telah melakukan hubungan suami istri.

Sedangkan terkait sebab-sebab seorang Muslim harus melakukan mandi besar yaitu ketika ia mengeluarkan air mani, melakukan hubungan seksual, meninggal, mengalami haid, nifas dan melahirkan.

ADVERTISEMENT

Niat Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan

Terdapat beberapa bacaan niat mandi junub sesuai dengan tujuan melakukannya, di antaranya:

1. Niat Mandi Besar Secara Umum

Niat dan doa ini dapat dilakukan oleh laki-laki dan perempuan yang dapat menghilangkan hadas besar.

Berikut niat dan doa secara umum:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf 'il hadatsil akbari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadas besar fardu kerena Allah ta'ala.

2. Niat Mandi Besar Setelah Haid

Haid atau menstruasi ini terjadi pada seorang wanita yang telah dewasa. Pada wanita dewasa, hal ini normal terjadi setiap bulannya hingga menopause. Selama haid, wanita dilarang melaksanakan sholat dan puasa. Melakukan mandi junub dapat dilakukan ketika masa haid telah berakhir agar kembali dapat beribadah.

Berikut niat dan doa setelah haid:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ الْحَيْضِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'i hadatsil haidil lillahi Ta'aala

Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari haid karena Allah Ta'ala.

3. Niat Mandi Besar Setelah Nifas

Nifas adalah keluarnya darah dari rahim wanita karena melahirkan atau setelah melahirkan. Darah nifas akan keluar kurang lebih selama 40 hari. Selama masa nifas, seorang wanita dilarang untuk sholat dan puasa.

Berikut niat dan doa setelah nifas:

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ حَدَثِ النِّفَاسِ ِللهِ تَعَالَى

Nawaitul ghusla liraf'i hadatsin nifaasi lillahi Ta'aala

Artinya: Aku niat mandi wajib untuk mensucikan hadas besar dari nifas karena Allah Ta'ala.

Tata Cara Mandi Besar Sebelum Puasa Ramadhan

Berikut tata cara mandi besar sesuai dengan sunnah.

1. Membaca Niat

Membaca niat mandi keramas terlebih dahulu. Niat ini hukumnya wajib karena membedakan mandi biasa dengan mandi besar, bisa dibaca di dalam hati ataupun dilafalkan.

2. Mencuci Kedua Tangan

Cuci tangan sampai 3 kali, hal ini bertujuan agar tangan bersih dari najis.

3. Membersihkan Bagian Tubuh yang Dianggap Kotor

Bagian tubuh yang dianggap kotor adalah bagian di sekitar kemaluan.

4. Mencuci Kembali Tangan

Setelah membersihkan bagian yang kotor. Hal ini dapat dilakukan dengan membersihkan tangan dengan menggunakan sabun.

5. Berwudu

Lakukan tata cara wudu seperti biasa dilakukan sebelum melakukan sholat.

6. Membasahi Kepala

Basahi atau siram kepala dengan air sebanyak 3 kali hingga ke pangkal rambut.

7. Memisah-misah Rambut

Memisah-misah rambut dengan cara menyela-nyela rambut menggunakan jari-jari tangan. Memisah-misah rambut wajib untuk dilakukan laki-laki dan sunah (mandub) bagi wanita. Hal ini dikarenakan terdapat dalam riwayat Ummu Salamah yang bertanya kepada Nabi Muhammad SAW, "Aku bertanya, wahai Rasulullah! Sesungguhnya aku ini perempuan yang sangat kuat jalinan rambut kepalanya, apakah aku boleh mengurainya ketika mandi junub? Maka Rasulullah menjawab, Jangan, sebetulnya cukup bagimu mengguyurkan air pada kepalamu 3 kali guyuran."

8. Membasahi Seluruh Tubuh

Mengguyur air ke seluruh badan dimulai dari sisi kanan dan dilanjutkan dengan sisi kiri.

Doa Setelah Mandi Besar

Doa setelah mandi besar termasuk ke dalam salah satu yang sunnah. Mengutip dari buku Praktik Mandi Janabah Rasulullah Menurut Empat Madzhab karya Isnan Ansory, berikut merupakan doa setelah mandi wajib:

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِى مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِى مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Arab latin: Asyhadu an laa ilaha illallahu wahdahu laa syarika lahu, wa asyhadu anna Muhammadan abduhu wa Rasuluhu, allahumma-jalni minattawwabina, waj-alni minal-mutathahirrina

Artinya: "Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah Yang Esa, tiada sekutu bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad itu hamba-Nya dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku pula termasuk orang-orang yang selalu mensucikan diri,"

(iqk/iqk)


Hide Ads