Nuansa Bali di Cimahi Saat Ogoh-ogoh Diarak Jelang Nyepi

Nuansa Bali di Cimahi Saat Ogoh-ogoh Diarak Jelang Nyepi

Whisnu Pradana - detikJabar
Minggu, 10 Mar 2024 18:09 WIB
Ogoh-ogoh Diarak Keliling Kota Cimahi Jelang Nyepi
Ogoh-ogoh Diarak Keliling Kota Cimahi Jelang Nyepi (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Cimahi -

Dua patung atau yang dikenal dengan nama ogoh-ogoh, diarak mengelilingi Pura Agung Wira Loka Natha, Kota Cimahi. Nuansa Bali, kental terasa dalam momen tersebut.

Iring-iringan ogoh-ogoh oleh umat Hindu itu berlangsung pada Minggu (10/3/2024) sore. Tak pelak, hal itu mengundang penasaran dari masyarakat dan pengendara yang melintas.

Ogoh-ogoh sendiri merupakan karya seni patung dalam budaya Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala. Bhuta kala diwujudkan dalam bentuk raksasa dengan wajah yang menyeramkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arakan-arakan ogoh-ogoh dimeriahkan juga dengan tabuhan alat musik khas Bali. Beberapa orang di depannya berbaris membawa bendera dalam pakaian adat Bali. Hal itu seolah menjadi representasi keberagaman di Kota Cimahi.

Ogoh-ogoh Diarak Keliling Kota Cimahi Jelang NyepiOgoh-ogoh Diarak Keliling Kota Cimahi Jelang Nyepi Foto: Whisnu Pradana/detikJabar

"Senang banget bisa lihat ogoh-ogoh ini secara langsung, dan bukan di Bali tapi di Cimahi," kata Komang Ayu Rosa Wulandari (19), salah satu peserta pawai budaya saat ditemui.

ADVERTISEMENT

Hadirnya pawai ogoh-ogoh di Cimahi, menjadi bukti bahwa kendati hanya kota kecil, namun menerima perbedaan dan keberagaman. Terlebih, di Kota Cimahi umat Hindu boleh dikata sebagai minoritas.

"Budaya seperti ini kan menggambarkan Indonesia juga, meskipun tradisi Bali tapi bisa digelar di Cimahi. Dan memang nuansa Balinya juga sangat terasa meskipun bukan di Balinya langsung," kata Komang.

Komang menyebut proyeksi keberagaman dalam perbedaan kian terasa menjelang perayaan Nyepi yang jatuh berbarengan dengan jatuhnya hari pertama puasa bagi muslim.

"Ini juga bukti kita saling toleransi, antara umat Hindu dengan muslim yang ibadahnya akan bersamaan. Buat saudara-saudara muslim, semoga ibadah puasanya nanti lancar," kata Komang.

Sementara itu, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Jawa Barat, Brigjen (Purn) Made Riawan menyebut pawai budaya kali ini merupakan rangkaian kegiatan menyambut Nyepi.

"Hari ini kita berkumpul di Cimahi, dalam rangka kegiatan menyambut Nyepi. Rangkaian kegiatan ini tidak terlepas dari rangkaian lainnya, seperti Melasti, Tawur Agung Kesanga, lalu besok Nyepi 1x24 jam. Setelah itu Ngembak Geni, silaturahmi sesama umat Hindu," kata Made Riawan.

Made Riawan memuji pluralisme yang ada di Kota Cimahi. Kota kecil yang memiliki keragaman dan menjadi rumah perbedaan, mewadahi umat beragama yang berbeda-beda hingga suku bangsa yang beragam pula.

"Menang ini yang pertama di Cimahi, bahkan di luar Bali. Digagas umat Hindu di Cimahi, dan bisa dibilang ini impian kami yang sudah sekian lama baru terlaksana. Astungkara, hari ini tertib dan lancar," ucap Made Riawan.




(dir/dir)


Hide Ads