Hilal Awal Ramadan 2024 di Tasik dan Pangandaran Tak Terlihat

Hilal Awal Ramadan 2024 di Tasik dan Pangandaran Tak Terlihat

Aldi Nur Fadilah, Deden Rahadian - detikJabar
Minggu, 10 Mar 2024 17:44 WIB
Pantauan hilal di Pangandaran.
Pantauan hilal di Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar
Tasikmalaya -

Kabupaten Pangandaran dan Tasikmalaya, Jawa Barat, dijadikan sebagai titik pemantuan hilal awal Ramadan 2024. Hilal takterlihat di kedua daerah itu.

Di Pangandaran, titik lokasi pemantauan berada di Pantai Keusik Luhur, Desa Kertamukti, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran pada Minggu (10/3/2024) sore. Pantauan detikJabar, pemantauan hilal di Keusik Luhur, Pangandaran berada di tebing bukit, tepat menghadap langsung titik terbenamnya matahari. Setiap tahun tempat tersebut menjadi titik pemantauan.

Namun, sampai pukul 17.14 WIB sore hilal Ramadan belum begitu terlihat jelas. Meskipun cuacanya terlihat cerah dan berawan. "Saat ini masih dalam rangka persiapan, memakai alat atau teropong. Sore ini sampai pukul 17.14 WIB memang belum terlihat meski cuaca cerah berawan," kata H Unaidin, Tim Ahli Hisab Rukyat Daerah (BHRD) Kabupaten Pangandaran kepada detikJabar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan saat ini akan memandu rukyat dengan tim BHRD untuk memantau hilal. "Insya Allah cuman sekarang masih persiapan, masih menunggu surut matahari. Belum terlihat jelas," katanya.

Kendati demikian, kata Unaidin, secara cuaca sangat terang, surut matahari atau terbenam matahari pun terlihat. "Kendalanya memang saat biasanya walaupun cerah, kala waktu hilal akan tiba cuaca spontanitas mendung atau terhalang," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Pemantauan hilal pun di Kesuikluhur dihadiri sejumlah warga setempat, tak sedikit yang sengaja menyaksikan sambil melakukan munggahan. Karena titik lokasi pemantauan berada di destinasi tebing Pantai Keusikluhur.

Hilal Tak Terlihat di Tasikmalaya

Sementara itu, Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat menggelar pemantauan hilal di Pantai Sindangkerta, Cipatujah, Kabupaten Tasikmalaya, Minggu petang (10/3/24). Turut dihadir Badan Hisab Rukyat, Pemda, aparat kepolisian TNI dan perwakilan ormas Islam.

Empat buah teleskop canggih digunakan untuk memantau ketinggian hilal. Selain gunakan metode rukyatul hilal, penentuan pergantian bulan Hijriah bisa gunakan metode falaqiah dan hisab.

"Betul kami menyelenggarakan pemantauan hilal sesuai arahan kanwil, pelaksanaanya di Pantai Sindangkerta Cipatujah Minggu petang ini," kata Dudu Rohman, Kepala Kantor Kementrian Agama Kabupaten Tasikmalaya pada detikjabar Minggu petang (10/3/24).

Hasil pantauan hilal belum terlihat di langit Tasikmalaya. Sementara ketentuan masuk awal bulan MABIMS harus 3 derajat konjungsi maksimal 6,4 derajat.

"Dengan kondisi pantauan sekarang, hilal belum terlihat di Pantai Sindangkerta, Cipatujah. Maka keharusannya hilal terlihat dengan imkanur rukyat MABIMS 3 derajat konjungsi minimal 6,4 derajat. Maka satu Ramadan jatuh pada 12 Maret atau hari Selasa jika sesuai perhitungan MABIMS," kata Dudu rohman.

Meski demikian pihaknya mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat kementrian. Hasil pantauan hilal ini diserahkan pada Kantor Wilayah Kementrian Agama Jawa Barat.

"Kami mengajak masyarakat untuk menunggu hasil sidang isbat pemerintah dalam penentuan 1 Ramadan 1445 H," kata Dudu Rohman.

Potensi perbedaan awal Ramadan akan terjadi, di mana ormas Islam Muhammadiyah sudah memutuskan Ramadan Senin 11 maret. Kementrian Agama Kabupaten Tasikmalaya mengimbau agar umat Islam saling menghargai dalam menyikapi perbedaan ini.

"Perbedaan adalah berkah disikapi dengan keimanan. Maka jangan jadikan perbedaan ini jadi perpecahan justru harus menguatkan tali persaudaraan sesama muslim," pungkas Dudu Rohman.

(sud/sud)


Hide Ads