Pada sore ini Minggu (10/3/2024), Pemerintah baru akan menentukan kapan mulai puasa Ramadan (Ramadhan) 2024 melalui sidang isbat. Penentuan tersebut akan dirujuk dari data hisab (informasi) dan hasil rukyatul hilal (konfirmasi) yang dilakukan tim Kementerian Agama (Kemenag) pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.
Jika melihat penentuan 1 Ramadan didasarkan dari Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 susunan Direktorat Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag, mulai puasa Ramadan 2024 jatuh pada Selasa 12 Maret 2024.
Dilihat dari perhitungan kalender hari libur nasional dan cuti bersama, Hari Raya Idulfitri tercantum hari raya umat Islam itu jatuh pada tanggal 10-11 April 2024. Namun terkait kepastiannya masih akan menunggu sidang isbat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meskipun awal puasa Ramadan baru bisa ditentukan setelah melihat hilal, beragam lembaga riset telah memaparkan prediksi awal Ramadan 1445 Hijriah. Lembaga tersebut di antaranya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Awal Puasa Ramadan Diprediksi Mulai 12 Maret 2024
Dikutip detikNews dari laman resmi BRIN, Kementerian Agama (Kemenag) menggunakan kriteria baru yang mengacu pada hasil kesepakatan Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) pada 2021. Penerapan kriteria baru MABIMS berdampak pada perubahan dalam penghitungan dan penetapan awal bulan Hijriah.
"Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan surat bersama ad referendum pada 2021 terkait penggunaan kriteria baru MABIMS di Indonesia mulai tahun 2022," kata Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Astronomi, Thomas Djamaludin, dalam acara Media Lounge Discussion (Melodi) di Gedung BJ Habibie, Jakarta, dikutip di laman resmi BRIN, Minggu (10/3/2024).
Berdasarkan hasil kesepakatan MABIMS, kriteria hilal berubah menjadi ketinggian hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Thomas mengatakan perubahan kriteria tersebut berpengaruh terhadap penentuan awal bulan Hijriah, terutama di Indonesia yang menggunakan metode hisab dan rukyat.
"Metode rukyat hilal diterapkan pada tanggal 29 Hijriah untuk melaksanakan contoh Rasul (ta'abudi). Agar rukyat akurat, arahnya dibantu dengan hasil hisab. Hisab bisa digunakan untuk membuat kalender sampai waktu yang panjang di masa depan. Agar hisab merujuk juga pada contoh Rasul, maka kriterianya dibuat sesuai dengan hasil rukyat jangka panjang, berupa data visibilitas hilal atau imkan rukyat (kemungkinan bisa dirukyat)," jelasnya.
Thomas memaparkan perhitungan ini berpotensi menimbulkan perbedaan awal puasa pada Ramadan tahun ini, tapi akan ada kesamaan pada awal bulan Syawal. BRIN memprediksi awal puasa diperkirakan pada 12 Maret 2024 dan Idul Fitri atau 1 Syawal 1445 Hijriah akan jatuh bersamaan pada 10 April 2024.
Prediksi ini sesuai dengan tanggal perkiraan awal Ramadan oleh Nahdlatul Ulama (NU). Dikutip dari detikHikmah, Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) mengeluarkan pernyataan terkait memprediksi awal puasa atau 1 Ramadhan 1445 H.
Mereka menyebut awal puasa Ramadan 2024 akan jatuh pada 12 Maret 2024. Adapun prediksi ini didasarkan dari pengamatan posisi hilal.
"Insyaallah fix 1 Ramadan 1445 H bertepatan dengan 12 Maret 2024," kata Ketua LF PBNU Sirril Wafa, dilansir dari NU Online, Jumat (29/2/2024).
Pengamalan posisi hilal atau rukyatul hilal awal Ramadan akan dilakukan pada 29 Syaban 1445 H atau bertepatan dengan Minggu, 10 Maret 2024. Kiai Sirril mengatakan hilal tidak terlihat pada hari tersebut baik dari sisi tinggi maupun elongasinya.
"Untuk awal Ramadhan tahun ini, dengan memperhatikan posisi hilal baik tinggi maupun elongasinya, secara pengalaman atau tajribah, hilal tak mungkin dapat dirukyat pada Ahad sore 10 Maret," katanya.
Kiai Sirril menyebutkan, hasil perhitungan tersebut akan dibuktikan melalui rukyatul hilal yang dilakukan secara serentak oleh LF NU daerah di 50-60 titik dari berbagai wilayah Indonesia. Termasuk pinggiran pantai yang mengarah ke barat maupun di gedung-gedung tinggi dengan ufuk barat yang tidak terhalang.
Proses rukyatul hilal tersebut disebutkan akan dilakukan bersama dengan sejumlah pihak terkait seperti petugas Kementerian Agama setempat, Pengadilan Agama, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), dan masyarakat.
Awal Puasa Ramadan Diprediksi Akan Berbeda
Di lain sisi, Muhammadiyah memakai metode hasil Hisab Hakiki Wujudul Hilal untuk menetapkan awal Ramadhan. Perihal ini dimuat dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan nomor 1/MLM/I.0/E/2024 yang telah ditandatangani oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir, dan Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Abdul Mu'ti pada 12 Januari 2024.
Maklumat tersebut berisi tentang awal puasa yang akan dilaksanakan pada Senin, 11 Maret 2024. Untuk Hari Raya Idul Fitri, Muhammadiyah menuliskan 1 Syawal 1445 H jatuh di hari Rabu Pahing, 10 April 2024.
Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah pun telah mengumumkan penetapan awal Ramadan 1445 Hijriah tahun 2024. Berdasarkan hisab hakiki wujudulhilal, PP Muhammadiyah menetapkan awal Ramadan 1445 Hijriah pada Senin, 11 Maret 2024.
"Di wilayah Indonesia, tanggal 1 Ramadan 1445 H (Hijriah) jatuh pada hari Senin Pahing, 11 Maret 2024 M," bunyi surat yang ditandatangani Wakil Ketua dan Wakil Sekretaris Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Hamim Ilyas dan Atang Solihin, Kamis (18/1).
Sementara itu, BMKG juga merilis informasi terkait prakiraan awal Ramadan 1445 Hijriah, penentu awal puasa 2024. Menurut laporan BMKG, hasil analisis menunjukkan kemungkinan awal Ramadan 2024 akan berbeda.
Seperti dilansir dari situs resminya, menurut laporan BMKG, awal Ramadan 2024 berpotensi jatuh pada hari yang berbeda sesuai dengan penghitungan yang digunakan. BMKG menjelaskan konjungsi merupakan kondisi ketika bulan dan matahari mempunyai bujur ekliptika yang sama.
BMKG menyebutkan konjungsi geosentrik (ijtima') akan kembali terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024 pada pukul 16.00 WIB. Dengan waktu matahari terbenam paling awal pukul 17.51 WIT di Waris, Papua. Dan waktu matahari terbenam paling akhir pukul 18.50 WIB di Banda Aceh, Aceh.
Secara astronomis, pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Ramadan ditentukan setelah matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024, bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam. Dan tanggal 11 Maret 2024, bagi yang konjungsinya terjadi setelah matahari terbenam.
Jadwal Sidang Isbat dan Link Live Streaming
Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang isbat untuk menetapkan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah atau awal puasa Ramadan tahun 2024. Pemantauan hilal awal Ramadan tahun 2024 akan dilakukan di sejumlah titik di seluruh wilayah Indonesia.
Dilansir situs Kemenag RI, berikut jadwal sidang isbat penetapan awal Ramadan 1445 H.
- Hari, tanggal: Minggu, 10 Maret 2024
- Lokasi: Auditorium H.M Rasjidi Kementerian Agama, Jl. M.H. Thamrin, Jakarta Pusat.
Selain pelaksanaan sidang isbat sesuai dengan jadwal yang telah diinformasikan di atas, masyarakat juga bisa langsung mengikuti jalannya sidang isbat ini melalui link live streaming sidang isbat. Berikut link live streaming Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H:
- Link 1 - Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H Bimas Islam TV dapat diakses di sini.
- Link 2- Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 H di kanal Kemenag RI dapat diakses di sini.
Adapun sidang Isbat akan dibagi menjadi tiga tahap. Pertama, pemaparan posisi hilal awal Ramadan 1445 H berdasarkan hasil hisab (perhitungan astronomi).
Kedua, Sidang Isbat Penetapan Awal Ramadan 1445 Hijriah yang digelar secara tertutup setelah Salat Magrib. Selain data hisab (informasi), sidang isbat juga akan merujuk pada hasil rukyatulhilal (konfirmasi) yang dilakukan Tim Kemenag pada 134 lokasi di seluruh Indonesia.
Tahap ketiga, konferensi pers hasil sidang isbat yang juga disiarkan melalui media sosial Kemenag.
(aau/sud)