Perpustakaan merupakan pusat dari informasi dan pengetahuan, penelitian, dan rekreasi pemustaka. Perpustakaan juga kini memiliki fungsi lain yaitu menjadi workspace atau tempat meningkatkan produktivitas dalam bekerja, atau sekadar mengerjakan tugas.
Keheningan di perpustakaan dapat membantu meningkatkan konsentrasi saat mengerjakan tugas. Suasana yang mendukung tentunya bakal mendorong rasa semangat saat mengerjakan tugas maupun bekerja. Misalnya dengan pemandangan yang ciamik. Nah, tempat yang seperti itu hanya di microlibrary Alun-alun Kota Bandung. Tempat ini menyuguhkan pemandangan asri alun-alun dan Masjid Raya Kota Bandung.
Microlibrary alun-alun Kota Bandung dikelola Dinas Arsip dan Perpustakaan (Disarpus) Kota Bandung yang berada di Jalan Balonggede, Kota Bandung. Pengunjung tak dikenakan biaya masuk alias gratis. Pengunjung cukup menulis nama di komputer yang ada di depan pintu masuk perpustakaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Microlibrary ini sendiri ada sejak Agustus 2023, yang bertujuan agar pemustaka dan masyarakat luas dekat dengan buku dan perpustakaan. Dan, untuk kenapa kita microlibrary ini ada di alun-alun sendiri, karena tempatnya yang strategis yang di mana ada di tengah Kota Bandung jadi terjangkau dari semua sisi Kota Bandung," ujar Pustakawan Disarpus Kota Bandung Ujang Nurjamil kepada detikJabar belum lama ini.
Untuk buku yang tersedia dalam microlibrary ini sangat beragam dan cukup lengkap. Pengelola membagi buku dengan 10 klasifikasi dari kelas 000 hingga 9000. Kelas 000 berisi buku-buku umum dan kumpulan atau pengolahan data.
Kelas 100 terdapat buku-buku tentang filsafat dan psikologi, kelas 200 terdapat buku-buku tentang keagamaan, kelas 300 tentang hukum, sosial, dan pendidikan, lalu kelas 400 terdapat buku-buku bahasa asing maupun bahasa daerah, kelas 500 terdapat buku-buku ilmu pasti seperti ilmu pengetahuan alam, kelas 600 tentang teknologi dan ilmu terapan, kelas 700 tentang seni, hiburan, dan olahraga, lalu kelas 800 terdapat buku-buku seperti kesastraan seperti novel dan buku fiksi, dan kelas 900 terdapat buku sejarah umum dan geografi.
"Untuk buku di sini tidak boleh dibawa pulang, dan hanya bisa dibaca di sini saja. Kalau mau dibawa paling bisanya buku-buku yang di pusat di Jalan Serang itu bisa dibawa pulang dengan cara bikin kartu keanggotaan dengan diberi periode peminjaman satu minggu dan maksimal peminjamannya dua buku," ucap Nurjamil
Microlibrary buka setiap hari kerja yaitu dari Senin sampai Jumat dari pukul 09.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB. "Kalau ramainya sih biasanya di hari Jumat, tapi biasanya juga setiap hari juga ramai kalau sudah sore di jam-jam anak-anak udah pulang sekolah. Apalagi kalau di hari libur sekolah, anak-anak sekolah itu pasti rame dari warga Bandung ataupun orang yang dari luar kota, soalnya kita kalau tanggal merah atau hari libur sekolahnya di hari Senin sampai Jumat tetap buka," papar Nurjamil.
(sud/sud)