Ziarah kubur menjadi salah satu amalan yang disunnahkan dalam Islam dengan tujuan mendoakan yang sudah meninggal dan mengingat kematian bagi peziarah. Namun, terdapat hal yang dilarang saat ziarah kubur atau tidak dianjurkan untuk dilakukan. Berikut adalah beberapa hal yang dilarang saat ziarah kubur.
Dilansir dari buku Panduan Ziarah Kubur oleh Sutejo Ibnu Pakar, pada awalnya, Rasulullah SAW sempat melarang umatnya melakukan ziarah kubur demi menjaga akidah dan tak meniru kebiasaan bangsa Jahiliyah.
Setelah akidah umat Islam kuat dan tidak ada kekhawatiran untuk berbuat syirik serta hukumnya jelas, Rasulullah SAW membolehkan para sahabatnya melakukan karena terdapat hikmah yaitu sebagai pengingat pada kematian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari Aisyah, ia berkata, "Rasulullah keluar pada suatu malam. Aku pun mengutus Barirah untuk mengikuti beliau agar memerhatikan ke mana beliau pergi. Ternyata beliau berjalan menuju Baqi' Al-Garqad. Beliau berdiri dekat Baqi lalu mengangkat kedua tangannya lalu pergi. Keesokan harinya, aku bertanya kepada Nabi. Aku berkata, "Wahai Rasulullah, ke mana engkau pergi tadi malam? Beliau menjawab, 'Aku diperintahkan menuju ke penghuni kuburan Baqi' untuk mendoakan mereka."
5 Hal yang Dilarang Saat Ziarah Kubur
Merujuk dari Kitab At-Tadzkirah karya Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, buku Masa-il Diniyyah karya Kholil Abou Fateh, dan Sirah Amirul Mukminin Ali bin Abi Thalib karya Ali Muhammad Ash-Shalabi, serta Panduan Ziarah Kubur oleh Sutejo Ibnu Pakar, terdapat sejumlah hal yang dilarang saat ziarah kubur. Berikut ulasannya.
1. Menangis dan Sedih Berlebihan
Rasulullah SAW bersabda, "Aku berlepas diri dari orang yang mencukur rambutnya, berguling-guling dan merobek-robek baju." (HR Muslim dalam Shahih-nya)
2. Duduk di Atas Kuburan
Adab lainnya yang perlu diperhatikan dalam melakukan ziarah kubur adalah tidak duduk atau berdiri di atas kuburan. Sementara itu, diperbolehkan bila berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur. Sebagaimana dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim:
لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ
"Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur." (HR. Muslim).
3. Diharamkan Thawaf
Salah satu tradisi umat Muslim adalah ziarah ke makam wali atau alim ulama. Namun dilarang thawaf(mengelilingi) kuburan para wali. Sebaiknya yang dilakukan adalah berdiri di hadapan bagian kepala mayit, mengucapkan salam, lalu berdoa.
4. Mencari Manfaat dari Orang yang Telah Meninggal
Mencari manfaat dengan mengharapkan orang yang telah meninggal memberikan berkah menjadi hal satu hal dilarang karena mendekati perbuatan syirik. Sebaiknya kita meminta hanya kepada Allah SWT.
5. Tidak Mencela kepada Ahli Kubur
Salah satu tujuan ziarah kubur yaitu mendoakan ahli kubur. Dilarang untuk mencela dan mengingat perbuatan buruk ahli kubur. Muslim dianjurkan berdoa dan meminta ampun bagi ahli kubur kepada Allah SWT.
Sunnah ketika Memasuki Area Kuburan
Dilansir detikHikmah, Rasulullah SAW mengucapkan salam kepada penghuni kubur ketika melewati area pemakaman. Hal itu diterangkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam At-Tirmidzi dari Ibnu Abbas RA dalam Sunan Tirmidzi, Kitab al-Jana'iz, Bab Ma Yaqulu ar-Rajulu Idza Dakhalal-Maqabir. Ia mengatakan bahwa hadits ini hasan.
Ibnu Abbas RA mengatakan bahwa suatu ketika, Nabi SAW melewati kuburan di Madinah. Beliau menghadap kuburan itu lalu berdoa,
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ يَا أَهْلَ القُبُورِ ، يَغْفِرُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمْ ، أَنْتُمْ سَلَفُنَا ، وَنَحْنُ بِالأَثَرِ
Assalamualaikum ya ahlal quburi, yaghfirullahu lana wa lakum antum salafuna wa nahnu bil-atsar
Artinya: "Salam sejahtera semoga terlimpah kepada kalian wahai penghuni kubur, semoga Allah mengampuni (dosa) kami dan kalian. Kalian adalah pendahulu kami dan kami akan menyusul kalian."
Imam Muslim dalam Shahih-nya juga mengeluarkan hadits bahwa Rasulullah SAW mengucapkan salam berikut kepada ahli kubur,
السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة
Assalamualaikum ahladdiyaari minalmu'miniin, wainnaa insya Allahu bikum laahiquun, as-alullaha lanaa walakumul 'aafiyah
Artinya: "Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua."
Sayyid Sabiq dalam Kitab Fikih Sunnah-nya menjelaskan, mengucapkan salam kepada ahli kubur termasuk salah satu adab berziarah ke kuburan. Ia mengatakan, jika orang yang berziarah tiba di kuburan, maka hendaklah menghadap jenazah, mengucapkan salam kepadanya, dan mendoakannya.
Wallahualam bissawab.