Sebelum Wafat, Solihin GP Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit

Sebelum Wafat, Solihin GP Dirawat 12 Hari di Rumah Sakit

Wisma Putra - detikJabar
Selasa, 05 Mar 2024 11:20 WIB
Penghormatan jenazah Solihin GP.
Foto alhmarhum Solihin GP. Foto: Wisma Putra/detikJabar
Bandung -

Mantan Gubernur Jawa Barat Letjen (Purn) Solihin GP wafat pada usia 97 tahun. Mang Ihin sapaan karib almarhum tutup usia setelah menjalani perawatan selama 12 hari di Rumah Sakit Advent.

Jasad Mang Ihin kini disemayamkan di Mako II Kodam III Siliwangi yang berada di Jalan Sumbawa, Kelurahan Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Sejumlah kerabat, sahabat, serta keluarga besar berdatangan untuk melakukan penghormatan terakhir kepada Mang Ihin.

Selain itu, karangan bunga terus berdatangan salah satunya dari Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto. Anak ketiga Mang Ihin, Satria Kamal mengatakan ayahnya tidak memiliki riwayat penyakit berat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Usia sudah 97 tahun. Nggak ada penyakit kronis, cuman dulu pernah kena stroke enam kali, terakhir sempat lumpuh tapi dengan upaya-upaya pengobatan akhirnya bisa berjalan, cuman karena usia akhirnya di kursi roda," kata Satria Kamal kepada wartawan, Selasa (5/3/2024).

Dalam beberapa waktu terakhir, Mamay sapaan karib Satria Kamal menyebut ayahnya sempat tiga kali masuk rumah sakit. "Tiga kali masuk Rumah Sakit Advent, pertama karena dehidrasi, ditangani dua hari dan diberi vitamin sehat kembali, lalu balik lagi ke rumah," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

"Kemudian masuk rumah sakit lagi, mungkin karena usia makannya jadi malas, akhirnya drop dan dibawa ke rumah sakit, itu pun hanya dua malam," tambahnya.

Sebelum tutup usia, Mamay menyebut ayahnya sempat dirawat kurang dari dua pekan di rumah sakit yang sama.

"Terakhir 12 hari lalu, diawali ada gangguan di paru-paru dan ditangai oleh dokter ahli paru-paru, diberi antibiotik, sembuh paru-parunya, lari ke jantung ada pembengkakan, ada cairan sehingga kedua tangan dan kakinya bengkak. Juga ditangani ahli jantung, alhamdulillah secara medis membaik," jelasnya.

Paru-paru dan jantung sempat dinyatakan baik, namun karena faktor usia Mang Ihin mendapatkan gangguan di ginjalnya.

"Tapi mungkin karena usia sudah lanjut dan ada obat-obat, berpengaruh kena ginjal, kami tangani dan dilakukan dua kali cuci darah, tapi reaksi yang didapat tidak seperti yang diharapkan. Segala upaya sudah dilakukan tapi Allah memutuskan tadi subuh, pukul 02.45 WIB dipanggil ke rahmatullah," terangnya.

Menurut Mamay, tak ada pesan apapun yang disampaikan almarhum. Karena sebelum meninggal, Mang Ihin sudah tidak dapat berkomunikasi.

"Nggak ada, akhir hayat nggak bisa berkomunikasi. Kadang bisa dengar, dibacakan doa, keluar air mata tapi tidak bisa sampaikan apa yang dipikirkan," pungkasnya.

(wip/sud)


Hide Ads