Mantan Gubernur Jawa Barat periode 1970-1975, Solihin Gautama Purwanegara (Solihin GP) tutup usia pada Selasa (5/3/2024) dini hari di Bandung. Ia wafat di usia 97 tahun.
Solihin GP atau yang juga akrab disapa Mang Ihin ini adalah tokoh berpengaruh di Indonesia. Mantan perwira Kodam III Siliwangi Letjen TNI (Purn) ini menjadi sesepuh yang banyak dimintai nasihatnya oleh tokoh publik.
Berikut ini detikJabar merangkum sejumlah catatan tentang Solihin GP yang perlu kamu ketahui agar lebih mengenal sosok legendaris ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Profil Solihin GP
Solihin GP lahir di Tasikmalaya 21 Juli 1926, anak dari pasangan Abdul Gani Poerwanegara dan Siti Ningrum. Ia menikah dengan Maryam Harmain, salah satu anaknya bernama Lutfi Solihin. Lahir dalam keluarga bangsawan, beliau dikenal sebagai tokoh yang merakyat.
Mengawali karier menjadi prajurit negara, Solihin GP sempat menjadi guru SSKAD atau Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat di Bandung pada 1954-1956. Ia juga pernah menjabat sebagai Panglima Kodam XIV/Hasanuddin di Makassar pada 1964-1968.
Mantan Perwira TNI ini pensiun dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal atau Letjen (Purn.) yang menjadi Gubernur Jabar ke-10 periode 1970-1975.
Riwayat Pendidikan
- Europeesche Lagere School (ELS).
- Meer Uitgebreid Lager Oderwijs (MULO).
- Sekolah Menengah Pertama.
- Sekolah Menengah Tinggi.
- Sekolah Staf Komandan Angkatan Darat, 1954.
- US Army Infantry School, 1957.
- Sekolah Staf dan Komando TNI AD, 1969.
Karier dan Jabatan
- Guru SSKAD, 1954-1956, Bandung
- Panglima Kodam XIV Hasanuddin, 1965-1968, Makassar
- Gubernur Akabri Umum dan Darat, 1968-1970, Magelang.
- Gubernur Jabar, 1970-1975
- Sekretaris Pengendalian Operasional Pembangunan, 1977-1992
- Anggota DPA, 1992-1997.
- Anggota MPR, 1998.
- Pangkat terakhir: Letnan Jenderal, 1978.
Penghargaan
- Bintang Jasa Pratama
- Bintang Dharma
- Bintang Gerilya
- Bintang Ekapaksi Kelas IV
- Medali Sewindu Angkatan Perang
- Satya Lencana Perang Kemerdekaan I
- Satya Lencana Perang Kemerdekaan II
- Bintang Kongo
- Heung In (Korea Selatan)
- Satya Lencana Kesetiaan XXIV Tahun.
2. Sosok yang Dimintai Restu Para Pejabat
Sebagai sesepuh Jawa Barat, Solihin GP kerap didatangi pejabat atau tokoh publik. Dia terus menerima kunjungan dari politisi terkenal setelah pensiun. Mereka yang sowan pada Solihin ingin meminta restu atau nasihat.
Banyak tokoh nasional, misalnya yang akan maju sebagai kepala daerah atau presiden yang mendatangi Mang Ihin. Terbaru misalnya, capres-cawapres Ganjar Pranowo-Mahfud MD juga bersilaturahmi pada Solihin GP sebelum pertarungan Pilpres 2024.
Jauh sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono dan Jusuf Kalla, mantan presiden dan wakil presiden Indonesia juga sempat sowan pada Solihin GP pada Pilpres 2004.
Presiden Jokowi juga melakukan hal serupa pada tahun 2014 saat maju dalam ajang Pilpres bersama Jusuf Kalla. Bahkan setelah itu, Jokowi juga menunjuk Solihin GP sebagai Ketua Tim Pemenangan di Jabar di Pilpres 2019 hingga mengantar Jokowi menjadi presiden di pediode kedua 2019-2024.
Bukan hanya di tingkat Pilpres, banyak juga tokoh yang bersilaturahmi pada Solihin GP saat pilkada, seperti Ridwan Kamil saat maju sebagai Cagub Jabar.
Sosok Solihin GP telah menjadi panutan hingga para tokoh ini merasa perlu sowan untuk meminta nasihat dan restu dari sesepuh Jabar ini. Ia juga dikenal sebagai sesepuh Jawa Barat dan Siliwangi, pejuang lingkungan dan pendiri Dewan Pemerhati Kehutanan dan Lingkungan Tatar Sunda (DPKLTS).
3. Gogo Rancah
Salah satu kiprahnya yang mencuat, yakni ketika ia mengatasi krisis pangan di Indramayu dengan memasyarakatkan padi yang disebut dengan gogo rancah.
Istilah padi Gogo Rancah menempel pada Solihin GP, lantaran menjadi solusi mengatasi krisis pangan saat itu.
Dikutip dari Cybext Kementerian Pertanian, Sabtu (3/6/2023), budidaya padi gogo rancah adalah cara bertanam padi di lahan sawah tadah hujan yang mengandalkan air hujan dan lahan irigasi yang memperoleh pengairan terlambat. Baca juga: Cara Menanam Padi Gogo di Lahan Kering Berbeda dengan padi sawah pada umumnya yang memerlukan air sejak masa pengolahan tanah dan tanam, padi gogo rancah tidak memerlukan air banyak saat masa pengolahan tanah dan penanaman.
Akan tetapi, padi gogo rancah memerlukan air saat memasuki fase pemupukan dan perawatan tanaman. Sistem budidaya ini memiliki beberapa keunggulan seperti hemat air, tenaga kerja menjadi lebih efisien, dan hemat waktu. Tak hanya itu, penerapan budidaya padi gogo rancah juga bisa mempercepat massa tanah, sehingga dapat meningkatkan indeks pertanaman (IP) padi dari 1 kali/tahun menjadi 2 kali/tahun.
4. Berjuang Melawan Sakit
Di masa tuanya, Solihin GP beberapa kali dirawat di rumah sakit karena kondisi kesehatannya yang menurun. Pada 4 Juni 2017, Solihin GP didiagnosis dokter RS Advent terkena serangan stroke.
Ia pun berjuang melawan penyakitnya di hari tua, hingga akhirnya menghembuskan nafas terakhir pada Selasa (5/3/2024). Ia sebelumnya menjalani perawatan sekitar 15 hari sebelum tutup usia.
(tey/tey)