Minimarket di dekat Ponpes Daarut Tauhiid, Sukasari, Kota Bandung telah disegel Satpol PP. Selain buntut dari keluhan KH Abdullah Gymnastiar atau Aa Gym, minimarket itu juga dinyatakan melanggar aturan Perda.
Pantauan detikJabar, Minggu (3/3/2024) siang, minimarket berkelir khas warna merah, putih dan kuning tersebut sementara ini tak lagi beroperasi. Empat stiker penyegelan juga sudah dipasang yang menunjukkan pengumuman minimarket tersebut telah melakukan pelanggaran.
Pada stiker yang dipasang, tertulis minimarket ini telah melanggar Pasal 21 Ayat 1 Perda Nomor 2 Tahun 2009 tentang Penataan Pasar Tradisional Pusat Perbelanjaan dan Toko Modern. Meski barang dagangannya masih berada di dalam, minimarket tersebut tertutup tirai dengan kondisi pintunya terkunci rapat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hadi, warga sekitar mengatakan, minimarket tersebut telah beroperasi sejak 2 bulan lalu. Selama beroperasi, minimarket ini disebut Hadi buka dalam 24 jam.
"Bukanya udah dari 2 bulan yang lalu. Namanya minimarket gitu, bukanya kan 24 jam. Makanya, diprotes kemarin sama Aa (Aa Gym)," katanya kepada detikJabar.
Hadi mengungkap, Aa Gym baru mengetahui ada minimarket di depan pondoknya setelah pulang ke Daarut Tauhiid. Saat itu, Aa Gym mencoba menegur pengunjung dan pengelola supaya jam operasionalnya bisa dibatasi.
"Aa Gym kan jarang pulang (ke Daarut Tahiid). Pas datang ke sini abis ngisi kajian, lihat banyak yang nongkrong di sana Ditegur dulu awalnya, jam 10-an malem. Terus Aa masuk ke pondok," ucap Hadi.
Tapi kemudian, saat Aa Gym keluar dari Daarut Tauhiid sekitar pukul 24.00 WIB, muda-mudi tersebut masih nongkrong di minimarket itu. Dari sini lah Aa Gym kemudian mengunggah keluhannya di Instagram, hingga membuat minimarket itu sekarang disegel.
"Pas Aa keluar lagi jam 12-an malem, masih ada yang nongkrong. Akhirnya diviralin lah, terus kemarin itu disegel minimarketnya," ucap Hadi.
Dengan kejadian ini, Hadi berharap ada evaluasi tentang jam operasional minimarket di dekat Ponpes Daarut Tauhiid. Sehingga nantinya, aktivitas tersebut bisa dibatasi tidak sampai malam hari.
"Kasihan soalnya kalau itu buka 24 jam. Soalnya kan banyak santri, terus enggak etis juga deket sama ponpes," pungkasnya.
(ral/mso)