Kepala Bagian Umum PT Kahatex Ludy Sutedja memastikan, tidak ada bahan kimia yang terbakar pada kejadian kebakaran di pabrik tersebut, Kamis (29/2/2024).
Dia memperlihatkan lokasi gedung yang terbakar adalah tempat penyimpanan kain jadi, bukan tempat proses pembuatan kain.
"Di sini, tidak ada bahan kimia," katanya, Jumat (1/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gedung yang terbakar itu luasnya 6.000 meter persegi. Di dalamnya tersimpan kain yang sudah jadi. Taksiran Ludy, kerugian kain terbakar itu Rp10 miliar.
"Saya belum tahu apakah mesin ini nyala, mesin di sana nyala. Rp10 M baru kain saja," katanya.
Menurutnya, karyawan yang berada di gedung tersebut tidak full. Sebab, gedung itu sebelumnya dihantam angin puting beliung. Pengakuannya, ada 100-200 orang di gedung tersebut sebelum kebakaran terjadi.
"Enggak full, sedang menutup mesin, terdampak angin kemarin," katanya.
Sebelumnya, sesuai informasi dari Kepala Pelaksana BPBD Sumedang, semua petugas yang memadamkan api diminta untuk menggunakan masker karena bau menyengat, yang diduga bau itu dari zat kimia terbakar.
"Ada beberapa titik api yang masih menyala, salah satunya di tumpukan-tumpukan kain, di sana juga tercium bau menyengat lantaran adanya bahan kimia yang terbakar. Makanya kepada anggota saya sarankan memakai masker," paparnya.
Pj Bupati Sumedang ke Lokasi Kebakaran
Penjabat Bupati Sumedang Herman Suryatman datang ke PT Kahatex untuk memeriksa lokasi kebakaran, Jumat (1/3/2024). Dia ditemani Kepala Bagian Umum PT Kahatex, Ludy Sutedja.
Herman mengatakan, Pemerintah Kabupaten Sumedang akan membantu memastikan kepada pihak pemberi asuransi bahwa kejadian bencana angin puting beliung dan kebakaran bukan isapan jempol.
"Kami akan bantu memastikan itu," katanya.
Baca juga: Sederet Fakta Kebakaran di Kahatex Sumedang |
Soal karyawan, Herman menjelaskan, kebakaran tidak berdampak kepada karyawan. Tidak ada satupun karyawan yang diliburkan. Karyawan tetap bekerja di unit kerja lain di perusahaan tersebut.
Bukan hanya memastikan karyawan tetap bekerja, Herman juga terus berkomunikasi dengan perusahaan agar di tengah musibah bertubi-tubi di PT Kahatex, karyawan tetap mendapatkan haknya sebagai pekerja, berupa gaji yang sesuai.
(mso/mso)