Mencari Sosok 'Putri Mayang Sagara' di Palabuanratu Sukabumi

Mencari Sosok 'Putri Mayang Sagara' di Palabuanratu Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 01 Mar 2024 00:30 WIB
Putri Nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Putri Nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Ajang pencarian sosok Putri Nelayan di Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi kembali digelar. Kegiatan ini merupakan event tahunan. Sejak dibuka pada Januari 2024, ada 75 peserta yang mendaftarkan diri. Dari jumlah tersebut disaring menjadi 30 peserta dan nantinya akan mengikuti berbagai kegiatan hingga tahap grand final sehingga tersisa 9 orang.

"Yang mendaftar secara daring ada sebanyak 75 orang, kemudian kita seleksi lagi hingga tersisa sebanyak sebanyak 30 orang. Proses selanjutnya kita akan lakukan karantina selama beberapa hari," kata Ketua Panitia Hari Nelayan ke-64 Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Sep Radi Priadika kepada detikJabar, Kamis (29/2/2024).

Bagi masyarakat pesisir, khususnya di Palabuhanratu, sosok Putri Mayang Sagara bukanlah sosok yang asing. Implementasi di era kekinian yang digambarkan melalui kehadiran Putri Nelayan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut salah satu literasi, Putri Mayang Sagara merupakan putri Raden Kumbang Bagus Setra (Pangeran Pajajaran Girang) dan Ratu Putri Purnamasari yang berkuasa di Kerajaan Dadap Malang (kini masuk wilayah Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi).

"Sebagai sosok atau salah satu tokoh sentral dalam kegiatan hari nelayan nanti, Putri Nelayan harus benar-benar memahami berbagai materi tentang pariwisata, kebudayaan, perikanan yang memang diperlukan sebagai bekal ketika terpilih nanti," katanya.

ADVERTISEMENT

Seperti pada event tahun sebelumnya, Hari Nelayan Palabuhanratu tahun ini kembali masuk dalam agenda Kharisma Nusantara dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

"Kegiatan ini menjadi salah satu dari 110 event terbaik se-Indonesia, termasuk dalam kategori Kemenparekraf. Di tingkat Jawa Barat, Hari Nelayan Palabuhanratu menjadi satu dari empat acara yang mendapat pengakuan tersebut," jelas Radi.

Kembali ke soal Putri Nelayan, selama proses karantina akan melibatkan berbagai pihak yang akan memberikan materi seputar kebudayaan, pariwisata dan pengetahuan lainnya kepada para peserta.

"Kami melibatkan beberapa komunitas kemudian Dinas Kebudayaan, Disbudpora, Dinas Pariwisata yang nanti akan dijadikan narasumber untuk memberikan materi, pembekalan untuk calon putri. Selama masa karantina itu, kita juga memberikan penilaian, bagaimana para calon putri ini bersosialisasi, berkomunikasi dan banyak lagi. Nanti juga ada unjuk bakat yang akan diperlihatkan peserta," beber Radi.

Radi menyebut DPC HNSI selaku organisasi yang menaungi nelayan mendukung penuh dan mendorong agar kegiatan yang dilakukan para muda-mudi Kabupaten Sukabumi tersebut berjalan sukses tanpa ekses.

"Alhamdulillah semua yang terlibat saat ini masih bekerja secara swakelola, kita belum menerima anggaran apapun. Namun dukungan dari berbagai pihak termasuk HNSI lalu support dari Wardah yang juga men-support kegiatan ini, lalu Hotel Desa Resort yang menyediakan tempat untuk karantina, kemudian juga dari beberapa produk endorsement membuat kegiatan kami bisa berjalan hingga Grand Final nanti," papar Radi.

"Yang pasti sosok Putri Nelayan yang kita cari nanti memiliki kriteria brainly, behavior, beauty, body language jadi tidak harus cantik namun ada poin lain yang juga dipenuhi sebagai sosok putri," pungkas Radi.

(sya/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads