Sejumlah peristiwa mewarnai pemberitaan di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Selasa (27/2/2024). Mulai dari terungkapnya kasus pembakaran mobil tim sukses (Timses) caleg yang didalangi seorang kepala desa (Kades) di Cianjur, hingga ratusan rumah di Ciamis rusak diterjang puting beliung. Berikut rangkuman Jabar Hari Ini:
Kades Cianjur Jadi Tersangka Pembakaran Mobil Timses Caleg
Tiga pelaku pembakaran mobil tim sukses di posko penghitungan suara Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Neng Eem di kawasan Puncak Cianjur, Jawa Barat diringkus. Terungkap jika salah satu pelaku yang juga bertindak sebagai eksekutor merupakan kepala desa (kades) aktif.
Kapolres Cianjur AKBP Aszhari Kurniawan, mengatakan ketiga pelaku berinisial A, S, dan AS. Salah satu pelaku, yakni S merupakan salah seorang kepala desa di Kecamatan Cikalongkulon. Sementara itu, A dan AS bekerja sebagai buruh harian lepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ketiga pelaku memiliki peran masing-masing, dan S yang merupakan kepala desa aktif ini berperan sebagai eksekutor," ujar dia, Selasa (27/2/2024).
Menurut Aszhari, dari hasil pemeriksaan sementara, diketahui para pelaku melakukan aksi pembakaran karena adanya motif sakit hati dan dendam terhadap caleg DPR RI tersebut.
"Jadi ada hitung-hitungan yang belum selesai saat 2019 lalu. Karena S yang merupakan kepala desa ini sempat menjadi tim sukses Caleg DPR RI tersebut pada pemilu 2019," tuturnya.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut. Sebab diduga, ada pihak lain yang menjadi otak dari aksi pembakaran itu.
"Kita masih dalami, kemungkinan ada tersangka lainnya. Tapi masih kita gali keterangan dari saksi dan tersangka," ucapnya.
Atas perbuatannya, pelaku dijerat dengan pasal 187 KUHP. "Ancaman hukuman 12 tahun penjara," kata dia.
Wanita Sukabumi Dijebak Jadi TKW Ilegal di Sukabumi
Seorang perempuan berinisial K asal Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, meminta pertolongan untuk bisa dipulangkan ke Indonesia. Pasalnya, ia mengaku malah terjebak sebagai pekerja ilegal di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.
Informasi dihimpun detikJabar, K diketahui berangkat menggunakan visa turis dari Palabuhanratu pada Kamis (22/2/2024). Keesokan harinya, tepatnya pada Jumat (23/2), K berangkat dari Jakarta dan tiba di Abu Dhabi pada Sabtu (24/2/2024).
K sebelumnya, oleh pihak sponsor yang memberangkatkannya dijanjikan bekerja secara legal dan dipekerjakan sesuai keahlian. Namun tiba di ibu kota dari negara Uni Emirat Arab (UEA) itu, ia malah dipekerjakan sebagai asisten rumah tangga.
Kabar soal K, diketahui dari teman prianya bernama Zulkifli asal Palabuhanratu, ia mengabarkan kondisi terakhir K sempat dipekerjakan di majikan di negara tersebut. Namun karena tidak ada keahlian, akhirnya K kembali dijemput pihak agen dan ponsel miliknya dirampas.
"Saya sejak awal sudah curiga, tapi tidak bisa berbuat banyak karena K sudah berangkat. Visa yang diberikan itu visa turis bukan visa pekerja, saya sudah curiga namun dia sudah keburu berangkat," kata Zulkifli, Selasa (27/2/2024).
Zul membenarkan, kekasihnya itu saat ini terjebak. Komunikasi terakhir, telepon seluler kekasihnya itu sudah diambil oleh pihak agen. "Dia mengabari melalui telepon temannya, karena telepon dia dirampas. Dia dimaki-maki oleh agennya, sampai saat ini saya belum dapat kabar lagi," ujarnya.
Pada Senin (26/2/2024) malam tadi detikJabar sempat melakukan komunikasi dengan K melalui aplikasi perpesanan. K merinci sedikit cerita yang menimpanya. Saat dihubungi itu, posisi terakhir K masih berada di rumah majikannya.
"Awalnya diberi pekerjaan resmi, namun ternyata ilegal. Saya dijanjikan kerja di salon, bukan di rumahan ketika sampai di agen ternyata jadi asisten rumah tangga (ART) walaupun aku jadi ART bisa aku apa, paling bisa mencuci dan menyetrika. Parahnya agen ini, seolah mengarahkan saya untuk mengaku bisa masak dan bisa pekerjaan rumah," kata K kepada detikJabar.
Mengetahui K tidak memiliki keahlian, sang majikan seolah tidak mau rugi dan mengatakan sudah membeli K dengan harga mahal. K pun mengaku tertekan dan merasa ketakutan karena terombang-ambing tanpa kejelasan di negeri orang.
K sendiri adalah orang tua tunggal dari dua orang anak. yang paling besar duduk di bangku kelas 2 SMP sementara yang paling kecil kelas 1 Sekolah Dasar (SD). Kini, ia berharap bantuan dari Indonesia datang supaya bisa memulangkannya ke kampung halaman.
"Saya hanya ingin pulang, posisi saya terjebak karena dipekerjakan secara ilegal. Katanya saya baru boleh pulang setelah dua tahun," lirihnya.
Amel Gadis SMP Cianjur yang Hilang Akhirnya Pulang
Melinda (14), gadis SMP di Cianjur dikabarkan hilang selama beberapa hari akhirnya pulang dan kembali ke orangtuanya. Diduga, gadis cantik itu diajak ke Jakarta untuk bekerja oleh temannya.
Melinda sendiri dikabarkan hilang usai berpamitan berangkat sekolah kepada orangtuanya pada Jumat (23/2/2024) pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Amel sapaan akrabnya, berpamitan untuk berangkat ke sekolah.
Namun hingga Jumat malam, Amel tidak kunjung pulang. Bahkan setelah dicari ke sekolah di kawasan Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Amel tidak ada dan tidak bersekolah.
Nina Yuningsih (40), bibi Amel mengatakan, ponakannya itu pulang pada Selasa (27/2) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB. "Alhamdulillah setelah ramai di media sosial dan adanya pemberitaan, keponakan saya sudah pulang tadi dini hari," kata dia, Selasa (27/2/2024).
Menurut dia, gadis yang duduk di bangku kelas 2 SMP itu pulang dengan diantarkan travel dari Jakarta. "Katanya dari Jakarta dipesankan travel ke Cianjur, kemudian pulang ke rumahnya," kata dia.
Nina menyebut, keluarga masih belum mengetahui kemana Amel sebelumnya pergi dan akan bekerja di tempat seperti apa. Pasalnya, saat ini belum bisa menanyai Amel lebih jauh, khawatir merasa tertekan.
"Dugaan kami dibujuk untuk bekerja ke tempat yang tidak seharusnya. Tapi kami belum tahu, karena mau tanya juga susah Amelnya masih murung. Jadi paling ditanya sedikit-sedikit, supaya tidak merasa tertekan," pungkasnya.
Pria Sukabumi Nekat Jadi Begal Demi Kumpulkan Biaya Pernikahan
Pernikahan yang membutuhkan biaya tidak sedikit membuat seorang pemuda di Kota Sukabumi kehilangan akal sehat. Pemuda berinisial RM (26) nekat menjadi begal demi memenuhi kebutuhan untuk biaya pernikahan.
RM pun kini harus menyesali perbuatannya. Dia ditangkap karena melakukan pembegalan dengan menjambret tas seorang perempuan di Kecamatan Citamiang, Kota Sukabumi pada Sabtu (24/2) siang pekan lalu.
"Karena saya dari segi faktor ekonomi, juga saya mau nikah. Saya yang ngajak, nyampeur (menjemput) ke ini (pelaku JB) butuh karena mau kawin," kata RM kepada detikJabar di Mapolsek Citamiang, Senin (26/2/2024).
Pelaku mengakui, dirinya merencanakan bakal menikahi seorang perempuan. Pernikahan rencananya akan berlangsung bulan depan. Tapi sepertinya, rencana itu sirna karena RM kini harus mendekam di penjara.
"Sebulanan lagi, nggak ada modal. Agak takut (membegal) cuman butuh. Di rumah nggak kerja paling bantuin orang tua. Sengaja cari sasarannya perempuan," ujarnya.
Kapolsek Citamiang AKP Iwan Hendi mengatakan, pihaknya menangkap dua pelaku begal. Selain RM, pelaku lainnya yakni JB (20) ikut diringkus. Iwan menjelaskan, saat kejadian pelaku menyasar korban yang sedang menunggu ojek online di Jalan Didi Sukardi.
Pelaku kemudian mendatangi korban dan menjambret tas yang berisi uang, perhiasan, STNK dan barang berharga lainnya. "Berdasarkan hasil pendalaman, (pelaku) ini merampas, menjambret paksa barang-barang milik korban berupa tas dan isinya barang berharga dan uang," kata Iwan.
Saat melakukan aksinya, pelaku JB sempat mengancam korban dengan mengeluarkan senjata tajam jenis celurit. Korban mengalami luka usai terjatuh karena melepaskan tas yang sempat dipertahankannya itu.
"Ini korban saat terjadinya peristiwa tersebut, korban berusaha mempertahankan tasnya sehingga saat itu terjadi tarik menarik. Karena korban ini perempuan, tidak kuat, ketarik, dan kepalanya terbentur trotoar. Setelah kita melakukan pendalaman di TKP pelaku ini salah satunya membawa sajam berupa celurit," ujarnya.
Sialnya, motor yang digunakan pelaku mogok saat akan melarikan diri. Kedua pelaku pun berlari meninggalkan lokasi kejadian. Tapi, warga yang mengetahui aksi penjambretan itu berupaya mengejar pelaku.
Tak jauh dari lokasi, kedua pelaku berhasil ditangkap warga. Polisi pun langsung mengamankan kedua pelaku ke Polsek Citamiang. Akibat perbuatannya, para pelaku terancam hukuman maksimal 12 tahun penjara.
"Pelaku ini sehari-harinya buruh serabutan. Untuk sementara kita amankan barang bukti satu unit sepeda motor milik si pelaku, satu buah senjata tajam dan tas korban yang isinya ada uang dan perhiasan," tutup Iwan.
Ratusan Rumah di Ciamis Rusak Diterjang Putting Beliung
Angin puting beliung disertai hujan deras melanda wilayah Desa Mangkubumi, Kecamatan Sadananya, Ciamis. Perisitiwa yang terjadi pada Senin (26/2/2024) bencana ini mengakibatkan 117 rumah terdampak mengalami rusak berat, sedang dan ringan.
"Kemarin hujan disertai angin puting beliung. Saya langsung ke lokasi kejadian. Angin mulai datang sekitar pukul 17.00 WIB," ujar Kepala Desa Mangkubumi Ali Muhidin saat ditemui di lokasi kejadian, Selasa (27/2/2024).
Ali menyebut hampir semua dusun di Desa Mangkubumi diterjang angin puting beliung namun ada 3 desa yang paling terdampak.
"Total jumlah yang terdampak ada 110 kepala keluarga. Kondisinya rusak berat, sedang dan ringan. Kondisi yang paling parah dan paling banyak itu di Dusun Desa ada puluhan rumah yang rusak," ungkap Ali.
Ali menyebut ada 10 kepala keluarga yang sejak malam diungsikan. Rumah mereka mengalami rusak berat dan tidak dapat dihuni akibat tertimpa pohon besar.
"Untuk penanganannya kami sudah berkordinasi dengan BPBD dan Tagana, termasuk dengan PLN karena ada tiang listrik yang doyong setelah tertimpa pohon. Ada 10 keluarga mengungsi baik ke rumah kerabat atau ke tetangga," jelasnya.
Menurut Ali, angin puting beliung yang menerjang Desa Mangkubumi baru pertama kali terjadi hingga menimbulkan kerusakan cukup parah. "Kalau angin kencang dengan dampak ringan seperti genteng terbawa angin itu sering terjadi. Tapi kalau sekarang ini paling besar baru pertama kali," ucapnya.
Kepala Pelaksana BPBD Ciamis Dadang Darmawan mengatakan selain di Desa Mangkubumi, angin puting beliung juga melanda Desa Bendasari, Kecamatan Sadananya. Angin puting beliung merusak 5 rumah warga. Kondisinya 3 rusak sedang dan 2 rusak ringan.
"Untuk rumah yang mengalami rusak sedang mengungsi karena kondisinya tidak dapat dihuni. Tidak ada korban jiwa," ungkap Dadang.
Kemudian di Desa Sindangsari, Kecamatan Cikoneng, Ciamis. Hembusan angin kencang mengakibatkan 3 rumah rusak dan 1 keluarga sementara diungsikan.
"Kami sudah menerjunkan anggota untuk melakukan penanganan. Di cuaca ekstrem ini kami mengimbau kepada masyarakat untuk waspada. Pohon yang rawan tumbang sebaiknya dipangkas," pungkasnya.