Kasus dan Angka Kematian akibat DBD di Jabar dalam 5 Tahun Terakhir

Data Jabar

Kasus dan Angka Kematian akibat DBD di Jabar dalam 5 Tahun Terakhir

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 27 Feb 2024 19:00 WIB
Mosquito sucking blood on a human hand
Ilustrasi nyamuk demam berdarah. (Foto: thinkstock)
Bandung -

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) mewabah di Jawa Barat. Dinas Kesehatan mencatat, sebanyak 4.637 kasus DBD terjadi di awal tahun 2024. Dari total kasus tersebut, 36 nyawa warga Jabar melayang karena DBD.

Sejak 2019, kasus DBD di Jabar terbilang cukup tinggi. Mengutip dari Open Data Jabar, sepanjang tahun tersebut, angka orang yang terjangkit DBD mencapai 25.282 kasus dengan 189 kasus kematian. Namun tren kasus DBD mengalami penurunan dua tahun berikutnya.

Pada tahun 2020, kasus DBD turun dari 25.282 kasus menjadi 24.471 kasus dan angka kematian jadi 176 kasus. Penurunan kembali terjadi di tahun 2021 dimana DBD sepanjang tahun terjadi sebanyak 23.454 kasus dengan kasus kematian 212 kasus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun kenaikan secara drastis justru terjadi di tahun 2022. Tercatat sejak Januari hingga 22 Desember 2022, terjadi sebanyak 36.608 kasus dengan 305 kasus kematian. Itu berarti, kenaikan kasus DBD mencapai 56 persen dibanding tahun sebelumnya.

Dalam kurun waktu tiga tahun itu, Kota Bandung disebut menjadi daerah dengan jumlah kasus DBD tertinggi di Jawa Barat. Pada 2021, terdapat 3.743 orang terserang penyakit demam berdarah di Kota Bandung. Di tahun 2022, lonjakan kasus terjadi hingga mencapai 5.205 kasus.

ADVERTISEMENT

Di tahun 2023, hingga bulan September, Dinkes Jabar mencatat ada 13.844 kasus DBD dengan angka kematian mencapai 90 orang. Kota Bandung lagi-lagi jadi penyumbang terbanyak dengan 1.670 kasus, diikuti Kabupaten Bogor 1.263 kasus dan Kota Bekasi 1.125

Sementara di awal tahun 2024 ini, sejak Januari hingga Februari, terjadi 4.637 kasus DBD dengan kasus kematian mencapai 36 orang.




(orb/orb)


Hide Ads