Semua orang pasti senang saat matanya dimanjakan oleh visual cantik di depannya. Salah satu hal yang membuat mata dimanjakan oleh visual yaitu dengan melihat seni yang indah nan elok.
Seni visual pun bermacam jenisnya, ada yang berupa seni lukisan, seni tari, seni ukiran, dan masih banyak lagi yang memiliki tujuan sama yaitu mengungkapkan imajinasi, gagasan, dan emosi mereka dengan cara yang kreatif.
Tepat hari ini, Selasa (27/2/2024), ARS (Adhirajasa Reswara Sanjaya) University Bandung jurusan Desain Komunikasi Visual angkatan 2023 mengadakan pameran seni dengan tema warna pastel yang dipamerkan di Bandung Creative Hub, Jalan Laswi, Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pameran ini pun dilaksanakan bukan tanpa alasan, pameran ini rutin dilaksanan tiap tahunnya guna memenuhi tugas akhir semester 1 Desain Komunikasi Visual ARS University. "Buat pameran ini kita jadi tugas akhir kita semester 1 angkatan 2023. Yang kita pamerin itu hasil-hasil UTS (Ujian Tengah Semester) yang sudah di approve dan dikurasi oleh dosen kami," ucap Rafi Gillar Ramadhan selaku penata acara dan logistik pameran.
Pameran seni ini gratis bagi pengunjung. Cukup menuliskan nama dan tanda tangan di buku daftar tamu.
"Kita emang udah tradisi tugas akhir DKV semester 1 buat bikin pameran seni di sini (Bandung Creative Hub), kadang juga kalo waktunya nggak bisa dipakai kita kadang ngadainnya di daerah Dago. Dan, kita cuma ngadain event pameran ini sehari aja, besok udah nggak ada," ujar Rafi.
Event pameran seni yang hanya ada selama satu hari atau tepatnya pada hari Selasa (27/2/2024) ini, menampilkan satu jenis karya seni yaitu karya seni gambar, dengan warna dan metode gambar yang bermacam-macam. Seperti, gambar yang dilukis, di-sketch yang terlihat seperti digambar hanya dengan sebuah pensil. Juga dengan tema warna pastel ini sendiri sudah pasti warna karya seni gambar yang di pamerkan berwarna-warni warnanya.
Seperti salah satu karya seni gambar yang dipamerkan ini. Karya seni dengan judul karya Penemuan Sejarah. Karya seni yang digambarkan seperti sebuah prajurit kuno menggunakan baju zirah memegang obor menyala terang, di depannya terlihat seperti banyak monumen khas Mesir kuno seperti Patung Anubis dan Piramida.
"Untuk karya seni ini sendiri tuh mengusung tema penemuan sejarah besar oleh tokoh tedahulu, yang melambangkan pemahaman yang mendalam tentang budaya kejayaan keberanian, lambang dari kemakmuran dan perlindungan. Penemuan tersebut bagaimana sebuah karya itu hidup di masa lampau untuk diselidiki, dipelajari sebagai simbol kehidupan manusia yang lalu," papar Rafi.
(sud/sud)