Ahmad Rizal Calon Anggota Legislatif DPRD Dapil 4 Kabupaten Subang buka suara soal kabar meneror warga di Desa Tambak Jati, Kecamatan Patokbeusi, dengan menggunakan petasan. Ia pun membantah telah meneror warga.
Menurut Ahmad, dari kabar yang beredar terkait dengan teror terhadap warga tersebut tidak benar adanya. Ia mengaku sama sekali tidak meneror warga menggunakan petasan.
"Terkait dengan kabar tersebut itu sepenuhnya tidak benar. Pertama tentang meresahkan warga merasa diteror, ini tanya saja langsung sama warga merasa diteror atau tidak. Bahkan ada yang tidak kebagian pada minta petasan ke saya," ujar Ahmad kepada detikJabar di Kantor Kecamatan Patokbeusi, Senin (26/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan, menyalakan petasan dilakukan di beberapa titik yang berada di Desa Tambak Jati. Namun, menurutnya hanya satu kampung di desa itu yang mempersoalkan kejadian ini.
"Artinya kalau memang merasa diteror kenapa cuman satu kampung yang mempertanyakan, padahal kan ada delapan kampung di Desa Tambak Jati yang ikut menyalakan petasan," katanya.
Pada kesempatan ini, Ahmad juga mengungkap menyalakan petasan bermula dari sebagian warga Desa Tambak Jati yang menganggap bahwa dirinya meraih suara terbanyak dan mengklaim akan kemenangan pada Pileg 2024 DPRD Subang. Kata dia, untuk merayakan raihan suara tersebut ia bersama-sama dengan warga menyalakan petasan.
"Banyak pemberitaan yang menyebutkan bahwa menyalakan petasan di tempat yang suara saya kecil, justru di lokasi itu suara saya paling besar. Jadi warga menganggap kalau saya itu menang dan terus euforia terus bakar lah petasan, jadi bukan karena kalah kemudian meneror, tidak ada yang meneror, tidak ada kerusakan masjid juga," kata dia.
Bukan hanya berkomentar soal kabar meneror warga menggunakan petasan, Ahmad juga memberikan klarifikasi perihal pembongkaran jalan yang dilakukan olehnya. Ia pun menegaskan, bahwa pembangunan jalan tersebut bukan merupakan dana aspirasi masyarakat, melainkan dari dana pribadi saat dirinya masih menjabat sebagai anggota DPRD Subang periode 2014-2019.
"Terus soal pembongkaran coran. Gini, coran itu dari tahun berapa. Itu memang sudah ada kesepakatan dan janji bersama warga Blok Jambu itu sepenuhnya memilih saya. Cuman saya bilang kalau suara saya jelek saya angkat lagi yah terus dijawab sama mereka oke siap. Ternyata suara saya hanya 40 jelek, terus saya tagih janjinya dong," ungkapnya.
"Saya tegaskan jalan coran itu bukan dana aspirasi itu merupakan uang pribadi dan itu bukan jalan umum, tapi jalan buntu jadi tidak ada itu dari dana aspirasi," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, caleg tersebut diduga meneror warga dengan menyalakan petasan di atas menara Mesjid di daerah Tegal Koneng, Desa Tambak Jati, Kecamatan Patokbeusi, Kabupaten Subang, pada Minggu (18/2) lalu. Hal tersebut dilakukan oleh Caleg karena diduga kalah dalam raihan suara pada Pileg 2024 di Dapil 4 Kabupaten Subang.
Bukan hanya menyalakan petasan di masjid saja, caleg tersebut juga diduga memerintahkan anak buahnya untuk menyalakan petasan di sejumlah titik, terutama di wilayah yang perolehan suaranya di Pileg kecil atau jelek. Bahkan video aksi nyalakan petasan tersebut viral di media sosial.
(sud/sud)