2 Pedagang Diringkus gegara Jual Camilan yang Buat 28 Siswa Keracunan

Kabupaten Sukabumi

2 Pedagang Diringkus gegara Jual Camilan yang Buat 28 Siswa Keracunan

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 26 Feb 2024 14:47 WIB
Polisi mengamankan sepeda motor yang digunakan pedagang di Sukabumi
Polisi mengamankan sepeda motor yang digunakan pedagang di Sukabumi (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Polisi menyelidiki kasus 28 siswa SD di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diduga keracunan usai memakan jajanan camilan sekolah. Dua orang pedagang yang menjual camilan itu diamankan dan diperiksa.

Diketahui, peristiwa keracunan itu terjadi di dua sekolah berbeda yaitu di SDN Nangewer dan MI Cisarua Girang, Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi. Para siswa mengalami gejala mual, pusing, sakit tenggorokan hingga muntah-muntah setelah mengonsumsi jajanan di sekolah.

"Pedagangnya tadi udah dimintai keterangan bahwa tadi ada sebagian siswa-siswi yang membeli makanan dari orang tersebut. Pedagang (mengakui) memang dari pagi tadi menjual makanan kepada anak-anak tersebut," kata Kapolsek Sukabumi Resor Sukabumi Kota AKP Ujang Taan, Senin (26/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ujang mengatakan, proses pemeriksaan terhadap pedagang tersebut sudah selesai dilakukan. camilan itu bermerk DAYA rib dengan BPOM RI 27310043345 yang diproduksi salah satu perusahaan di Bandung. Terlihat, dua pedagang itu digiring menggunakan mobil Inafis ke Polres Sukabumi Kota.

Kronologi keracunan itu bermula dari laporan warga terkait adanya beberapa anak sekolah dasar yang keracunan. Polisi pun mendatangi TKP sedangkan anak-anak diboyong ke Puskesmas Karawang.

ADVERTISEMENT

"Kurang lebih tadi yang keracunan itu ada sekitar 28 orang dari 2 sekolah. Ya tadi sekolah SDN Nangewer 25 siswa-siswi dan MI Cisarua Girang 3 siswa. Gejalanya mual, pusing terus ada yang muntah sebagian," ujarnya.

Setelah mendapatkan penanganan medis, para siswa-siswi pun berangsur pulih. Mereka tak melanjutkan pembelajaran dan dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

"Alhamdulillah untuk korban sampai saat ini setelah tadi dibawa ke puskesmas sudah dipulangkan lagi ke rumahnya masing-masing," tutupnya.

Pengakuan Penjual

Nurahman (33) selaku pedagang keliling jajanan itu pun memberikan pengakuan. Menurutnya, makanan yang menyebabkan 28 siswa dan siswi SDN Nangewer dan MI Cisarua Girang keracunan sedang jadi tren (viral) saat ini. Oleh sebab itu, dia menjual makanan tersebut ke beberapa sekolah.

Sehari-hari Nurahman dan adiknya berjualan keliling. Nurahman di SDN Nangewer, sedangkan adiknya di MI Cisarua Girang. Dia mengaku kaget saat makanan ringan yang dijual olehnya dan adiknya itu menyebabkan keracunan bagi anak-anak.

"Jujur kami juga terkejut saat mendapatkan kabar ada siswa yang mengalami keracunan usai menyantap jajanan itu," kata Nurahman di Polsek Sukabumi sebelum akhirnya diboyong ke Polres Sukabumi Kota menggunakan mobil Inafis.

Para siswa tersebut, kata Nurahman, membeli jajanan sekira pukul 06.30 WIB, tepatnya saat hendak masuk sekolah. Jajanan yang ia jual memiliki rasa pedas manis dan tengah digandrungi anak-anak.

"Eta teh rupi-rupi aya nu ngical Rp1.000 di sekolah lain mah pan barang na masih keneh viral, jarang jadi di ditu na ge masih keneh awis. Abdi ge ngical Rp1.500 lamun Rp3.000 dua mah (itu macam-macam ada yang jual Rp1.000 di sekolah lain kan barangnya masih viral, jarang jadi di sananya (produsen) masih mahal. Saya juga jual Rp1.500 kalau Rp3.000 dua)," ungkapnya.

Dia mengaku, jajanan makanan yang dibeli siswa tersebut ia dapatkan dengan cara membeli di salah satu toko yang ada di wilayah Stasiun Kota Sukabumi. "Pokoknya satu balnya isi 50. Saya ngambil 3 pas malam. Nah, total semuanya yang terjual paling sekitaran 70 bijian lah," timpalnya.

Dia menuturkan tak tahu penyebab kejadian keracunan tersebut. Sekitar pukul 08:00 WIB, ia berniat pindah ke sekolah lain namun kemudian dimintai keterangan di Polsek Sukabumi.

"Jadi, saya juga kurang tahu bagaimana kronologisnya, soalnya saya udah keluar dari sekolah itu, mau pindah untuk jualan lagi ke sekolah lain. Nah, ada sekira pukul 08.00 WIB, katanya anak-anak keracunan. Katanya, gejalanya mulai dirasakan siswa saat upacara," jelasnya.

"Pokoknya satu balnya isi 50. Saya ngambil tiga pas malam, total semuanya yang terjual paling sekitaran 70 biji. (Jualan) di SD Nangewer, sama adik yang di Cisarua, tapi yang di Cisarua cuman tiga orang (keracunan)," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, kejadian ini bermula saat sejumlah siswa pada hari ini, Senin (26/2/2024) sekitar pukul 08.00 WIB membeli jajanan dari pedagang yang biasa berjualan di sekolah. Jajanan itu berupa camilan kemasan.

Kepala Desa Sukajaya Deden Gunaefi mengatakan, para siswa yang keracunan rata-rata tidak sarapan terlebih dahulu di rumahnya. Mereka langsung jajan makanan tersebut saat tiba di sekolah.

"Iya beli jajanan di pedagang pagi-pagi. 30 orang dari SD Nangewer saja. Rata-rata Senin itu kan pagi-pagi (berangkat sekolah) nggak sempat sarapan dan langsung jajan. Kebetulan jajanan itu baru (dijual)," kata Deden saat dikonfirmasi.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads