Bupati Cianjur Herman Suherman, mengaku prihatin dengan fenomena penyimpangan seksual, terlebih pasca kasus pembunuhan pasangan sesama jenis di salah satu hotel di kawasan Puncak Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Apalagi ini bukan kasus pembunuhan pasangan sesama jenis yang pertama di Cianjur. Sebelumnya, AS (23) pria asal Bogor ditangkap usai membunuh temannya, KU (23).
Pelaku menghabisi korban setelah dipaksa berhubungan badan sesama jenis oleh korbannya di salah satu penginapan di Sarongge, Kecamatan Pacet, Cianjur, pada Februari 2023 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Prihatin, tahun lalu ada kasus pembunuhan yang ternyata pasangan sesama jenis lelaki dan tahun ini juga terjadi kasus serupa. Tidak hanya prihatin dengan adanya kasus pembunuhan tapi juga karena perilaku seks menyimpangnya," ujar dia, Senin (26/2/2024).
Herman mengatakan fenomena penyimpangan seksual merupakan hal yang akan jadi fokus perhatian Pemkab Cianjur.
"Kami akan fokus pada pencegahan dan penanganan. Karena penyimpangan seksual ini seperti fenomena gunung es, yang di permukaan terlihat sedikit padahal sangat banyak," kata dia.
Namun menurut dia, untuk menangani penyimpangan seksual perlu peran dari semua pihak, mulai dari tenaga pengajar hingga orangtua.
"Penanganan penyimpangan seksual ini harus dilakukan dari anak usia dini dan usia sekolah. Tapi bukan berarti sebatas tanggungjawab sekolah dan para guru, tetapi juga orangtua untuk membina serta mengawasi anak-anaknya," ucap dia.
"Harus dilakukan penyadaran jika penyimpangan seksual itu tidak benar dan harus dihindari. Termasuk dijelaskan dari sudut pandang agamanya," tambahnya.
Herman menambahkan untuk individu yang terindikasi, apalagi sudah terjerumus dalam penyimpangan seksual Pemkab akan melibatkan Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA) untuk melakukan pembinaan.
"Kita libatkan KPA untuk pencegahan dan pengobatannya. Kami upayakan agar yang terindikasi tidak menjadi pelaku penyimpangan seksual dan yang sudah kita obati supaya sembuh. Kita berharap tidak ada lagi pelaku penyimpangan seksual di Kota Santri," pungkasnya.
(yum/yum)