Kebahagiaan Amin Bantu Disabilitas Melalui Motor Roda Tiga

Serba-serbi Warga

Kebahagiaan Amin Bantu Disabilitas Melalui Motor Roda Tiga

Cindy Marsella - detikJabar
Sabtu, 24 Feb 2024 13:30 WIB
Amiin pemilik bengkel modifikasi motor roda tiga untuk disabilitas.
Amiin pemilik bengkel modifikasi motor roda tiga untuk disabilitas. Foto: Cindy Marsella /detikJabar
Cimahi -

Berawal dari kebutuhan untuk menjalani hidupnya sebagai seorang disabilitas, Amin (45) merancang motor roda tiga. Usai berhasil membuat motor rida tiga, Amin kemudian membuka usaha bengkel motor roda tiga.

Bengkel milik Amin itu berlokasi di Jalan Setiabakti Nomor 17, Cigugur Tengah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Jawa Barat. Lokasinya tak jauh dari kantor Dinas Sosial (Dinsos) Jabar. Saat detikJabar berkunjung ke bengkel roda tiga miliknya, Amin tampak berbincang dengan beberapa rekannya.

Amin bercerita tentang awal mula mendirikan bengkel motor roda tiga. Amin mulai merintis usahanya itu sejak 2008. Saat itu, menurut Amin, tak banyak orang yang memakai motor roda tiga. Amin pun belum dengan komunitas disabilitas saat itu, sehingga ia kesulitan untuk mencari motor roda tiga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau untuk awalnya memang tidak sengaja di tahun 2008, saya butuh motor roda tiga, kesulitan untuk mencari contoh karena waktu itu jarang ada yang pakai motor roda tiga dan saya belum bergabung di komunitas disabilitas. Saya di situ butuh yang akhirnya saya praktikan sendiri, dipakai sendiri," kata Amin saat ditemui di tempat usahanya, Jumat (23/2/2024).

Amin tak menyangka motor roda tiga rakitannya itu menyedot perhatian teman-teman disabilitas lainnya. Banyak dari teman-temannya yang menanyakan soal pembuatan motor roda tiga.

ADVERTISEMENT

"Ketemu teman disabilitas yang lainnya dan menanyakan bagaimana pembuatannya, itu awal mulai ada yang membuat dan menggunakan jasa saya," ucapnya

Lambat laun usaha bengkel motor roda tiga Amin pun berkembang. Banyak orang yang menyukai jasanya itu. Empat tahun setelah Amin membuat motor roda tiga, tepatnya pada 2012, ia memperluas jangkauan bengkelnya di Jalan Peta Tegalega, Kota Bandung. Bengkel Amin di Tegelaga itu kini sudah tutup sejak 2021.

Amiin pemilik bengkel modifikasi motor roda tiga untuk disabilitas.Motor roda tiga untuk disabilitas buatan Amin. Foto: Cindy Marsella /detikJabar

"Di tahun 2021 akhir kontrak tempat saya habis, di sana tidak ada kontrakan lagi, saya di situ memilih berhenti karena satu tidak ada modal. Kedua untuk pindah belum punya," ucapnya.

Tidak hanya di situ, pria yang akrab disapa Uje itu juga melanjutkan usahanya dengan bergabung ke Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Jawa Barat untuk meminjam tempat.

Usaha yang bergerak di bidang alat bantu disabilitas mulai dari kursi roda, motor roda tiga itu hanya ada dua orang pekerja. Akan tetapi, seringkali dibantu oleh teman-teman disabilitas lainnya. Bengkkel Amin ini buka sejak pagi. Dan, menjadi markas teman-teman disabilitas.

Amin membutuhkan waktu 2-3 minggu untuk membuat satu unit motor roda tiga. Meskipun keuntungan yang diperoleh dari usaha miliknya tidak seberapa, tapi Amin sangat bahagia ketika bisa membantu teman-teman disabilitas agar bisa melakukan kegiatannya sendiri.

"Berbicara keuntungan, keuntungan saya tidak seberapa kalau dihitung dari material. Bahan yang dibutuhan dan lamanya pengerjaan, dan sulitnya pengerjaan kalau dihitung memang tidak terlalu banyak, hanya cukup (untuk) sehari-hari saja. Tapi saya merasa puas ketika yang tadinya tidak bisa berbuat banyak, jadi bisa melakukannya sendiri bahkan bisa membantu orang lain," ucapnya.

Pemesan motor roda tiga rakitan Amin itu berasal dari berbagai daerah, seperti dari daerah di Jawa Barat hingga ke Papua. Amin juga mengaku mendapatkan banyak pengalaman. Bahkan, ia juga mendapatkan pengalaman unik.

Amin saat itu bertemu dengan teman disabilitas yang sudah delapan tahun tak bisa bebas bergerak karena tak bisa menunggangi motor. Kemudian, rekannya itu meminta Amin membuatkan motor roda tiga. Amin pun mengamini.

Singkatnya, saat Amin mengambil motor dan uang untuk belanja bahan-bahan yang dibutuhkan, keluarga dari rekan Amin itu ogah menyerahkannya. Alasannya, Amin orang asing.

Amin tak putus asa untuk membantu sesama disabilitas lainnya. Ia pun menjaminkan KTP dan Kartu keluarga (KK). Beberapa bulan kemudian keluarga tersebut mencari keberadaan Amin untuk berterima kasih karena anaknya yang selama 8 tahun disabilitas akibat kecelakaan dulu sekarang sudah bisa berpergian sendiri. Kebahagiaan disabilitas lainnya membuat Amin bertahan. Ia menyukai usahanya itu.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads