Pose Unik Calon DPD Asal Jabar Selain Komeng, Bawa Wayang hingga Pakai Helm

Pose Unik Calon DPD Asal Jabar Selain Komeng, Bawa Wayang hingga Pakai Helm

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Jumat, 16 Feb 2024 10:30 WIB
Surat suara calon DPD RI Dapil Jabar.
Surat suara calon DPD RI Dapil Jabar. (Foto: Istimewa)
Bandung -

Pose nyeleneh Alfiansyah Bustami atau Komeng pada surat suara calon anggota DPD RI dapil Jawa Barat, menarik banyak perhatian.

Komeng berfoto dengan pose wajah miring dan tampak lucu dengan mata melotot. Komedian dengan jargon 'Uhuy!' itu memasang foto yang berbeda.

Tetapi, dengan pose itu, Komeng berhasil meraih suara yang unggul jauh dari calon-calon lainnya. Sejak Pemilu 2024 digelar pada Rabu (14/2/2024), perolehan suara Alfiansyah Komeng pada Jumat (16/2/2024) telah mencapai 607.023 suara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain Komeng, ada calon-calon lain yang juga berpose tak biasa. Ada yang bepose sambil memegang wayang, ada yang memakai helm proyek, hingga berpakaian adat batak.

Pose Pegang Wayang

ADVERTISEMENT

Wawan Dede Amung Sutarya, calon DPD RI dapil Jawa Barat berpose dengan pakaian dalang, lengkap dengan wayang golek di tangannya. Dede berfoto dengan latar kayon atau gunungan.

Dede Amung menempati nomor urut 53 dalam surat suara DPD RI, lelaki dari Kota Bandung ini tercatat aktif sebagai dalang di Munggul Pawenang Putra.

Dikutip dari laman Senator Jabar, Dede Amung mengatakan alasannya mencalonkan diri di DPD. Yakni untuk nemajukan seni dan budaya.

"Saya merasa terpanggil untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif karena saya ingin turut serta membangun Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik. Serta ingin memajukan Seni dan budaya, dan ide-ide yang segar untuk memperjuangkan kepentingan rakyat," kata dalang yang pernah manggung di Pertunjukan Wayang Internasional China Quanzhou ke-6, 2019 itu.

Helm Proyek

Yunita Dian Suwandari berpose dengan memakai helm safety proyek. Fotonya itu yang tercantum pada lembar surat suara DPD RI dapil Jawa Barat utuk Pemilu 2024.

Namun, helm poyek yang dikenakan perempuan asal Kabupaten Bogor ini menandakan bahwa dia bukan sembarangan orang dalam sebuah proyek infrastruktur. Helm yang dipakai berwarna putih.

Helm putih menandakan posisi dia adalah manajer, pengawas, insinyur, atau mandor. Warna ini menjadi pembeda dengan jenis pekerjaan lain. Helm safety warna biru umumnya digunakan untuk petugas kelistrikan dan site supervisor. Helm safety warna kuning digunakan oleh subcontractor maupun pekerja umum.

Yunita, selain sebagai dosen, juga tercatat aktif dalam organisasi Ikatan Ahli Manajemen Konstruksi. Itu alasannya mengapa dia berpose memakai helm safety proyek.
Dikutip dari laman Senator Jabar, Yunita menjelaskan alasannya maju nyaleg DPD dapil Jawa Barat. Dia ingin membantu rakyat Jawa Barat dalam pemekaran wilayah dan infrastruktur, dan menyejahterakan buruh bangungan.

"Motivasi saya untuk menjadi Anggota DPD adalah untuk membantu rakyat dan memajukan Jawa Barat terutama dalam bidang pemekaran wilayah, infrastruktur sosial, pendidikan yang layak untuk pria, wanita, dan disabilitas, peningkatan kesejahteraan guru, buruh dan tukang bangunan, UMKM dan peningkatan kesejahteraan petani. Menjadi anggota DPD akan memberikan kesempatan buat saya melakukan pembuatan program untuk kemajuan masyarakat," katanya.

Pakaian Adat Batak

Di antara pose yang tak biasa pada surat suara DPD RI dapil Jawa Barat adalah pose Ernawati Tampubolon. Perempuan yang berdomisili di Kabupaten Bekasi ini memakai pakaian adat Suku Batak.

Dari marga Tampubolon, dapat diketahui Ernawati berasal dari suku Batak Toba. Dia menghabiskan masa kecil hingga studi S1 di Sumatera Utara, lalu melanjutkan S2 di Bandung.

Dalam posenya, Ernawati mengenakan pakaian adat Batak, lengkap dengan sortali ikat kepala dan kain ulos di bagian kanan badannya.

Bendahara DPD Majelis Umat Kristen Indonesia(MUKI) Kabupaten Bekasi ini mencalonkan diri sebagai caleg DPD Ri dapil Jawa Barat adalah untuk memperjuangkan Jawa Barat yang lebih toleran.

"Menuju Jabar yang lebih toleran, kondusif, dan sejahtera. Diwujudkan dalam misi memperjuangkan keadilan/kesetaraan hak dan kewajiban setiap warga Jabar tanpa memandang Suku, Agama, Ras dan Antar Golongan (SARA)," katanya, dikutip dari laman Senator Jabar.

Sudah Kesepakatan

Pose untuk foto surat suara DPD Jawa Barat pada Pemilu 2024 berbeda-beda. Calon yang jumlahnya 54 orang itu memasang foto semenarik mungkin.

Nyatanya, beragamnya pose ini merupakan sebuah kesepakatan antara para calon anggota legislatif dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat.

Kepada detikJabar, Koordinator Bidang Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jabar Hedi Ardia mengatakan, foto yang ditampilkan pada surat suara sudah berdasarkan kesepakatan sebelumnya.

"Iya itu kan sudah kesepakatan, mereka sepakat, disetujui dulu. Nggak ada masalah, kemauan sendiri kan sudah disepakati," kata Hedi Ardia, Rabu (14/2/2024).

Hedi menjelaskan, keunikan pose masing-masing calon menjadi strategi tersendiri bagi setiap calon untuk menarik pemilih agar mencoblos.

"Itu bagian dari strategi dia, supaya orang tertarik. Memang kalau dilihat yang paling beda penampilannya ya bapak itu, bapak itu kan minggir-minggir (fotonya)," katanya.




(tya/tey)


Hide Ads