Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Jumat (23/2/2024). Tentang wanita misterius yang tinggalkan bayinya di warung yang ternyata sandiwara hingga baliho kang Emil OTW Jakarta.
Berikut ringkasan berita yang dihimpun dalam Jabar hari ini
1. Sandiwara Bayi Terlantar di Warung Tasikmalaya
Bayi perempuan ditelantarkan di sebuah warung di Kampung Pager Gunung Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, Kamis (22/2/2024) malam. Bayi berbaju merah itu ditinggalkan wanita misterius yang memakai bercadar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polisi telah mengamankan bayi itu dan melakukan penyelidikan atas kasus ini. Ai Esdiani saksi sekaligus pemilik warung perabotan rumah tangga itu mengatakan temuan bayi itu diawali kedatangan seorang perempuan bercadar yang menggendong bayi. Ia dibonceng seorang pria bermasker.
"Perempuan itu melihat-lihat dan membeli sandal. Dia pakai cadar, laki-laki yang mengantarnya pakai masker, naik motor," kata Ai, Jumat (23/2/2024).
Dengan alasan mau mencoba sandal, perempuan itu merebahkan bayi dari pangkuannya ke kursi di depan warung. Kemudian perempuan itu memberi uang pembayaran sandal.
"Selang (setelah) ngambil uang kembalian ke dalam warung, ternyata perempuan itu pergi. Bayinya ditinggalkan di kursi," ujar Ai.
Dia sempat kebingungan dengan situasi itu. Namun dia akhirnya merawat bayi tersebut. Ai mengatakan bayi diduga baru beberapa hari dilahirkan. Saat ditemukan, bayi mengenakan baju merah, popok, dan terbalut kain selimut.
"Kayak bukan baru dilahirkan, ya udah beberapa hari sudah bersih. Tapi memang di pusarnya masih ada darah sedikit. Pakai baju, dipopok dan dibedong (terbungkus selimut)," tutur Ai.
Tidak lama kemudian, polisi yang turun tangan akhirnya mengungkap dugaan penelantaran bayi perempuan di Kampung Pager Gunung, Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.
Ternyata kasus itu hanya sandiwara atau akal-akalan keluarga Nuryani (44) yang tak lain pemilik warung yang menjadi lokasi "ditemukannya" bayi. Nuryani sendiri merupakan orang tua dari saksi Ai Esdiani.
Bayi perempuan itu ternyata cucunya sendiri atau anak dari RS (18), anak lelaki Nuryani, yang berpacaran dengan NN (18).
Bayi perempuan itu adalah hasil hubungan gelap pasangan yang masih duduk di bangku SMU. Nuryani mengaku melakukan sandiwara itu untuk menutupi aib keluarga.
Dengan demikian pengakuan Ai Esdiani anak sulung Nuryani, yang sebelumnya menyebut sosok perempuan bercadar meninggalkan bayi itu di warungnya adalah kebohongan.
"Setelah dilakukan penyelidikan Nuryani mengaku dia mengarang cerita bahwa seolah-olah ada perempuan bercadar datang ke warung miliknya dan meninggalkan seorang bayi. Padahal bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap anak keduanya," kata Kapolsek Cibeureum AKP Nandang Rokhmana, Jumat (23/2/2024).
2. Baliho Ridwan Kamil OTW Jakarta
Nama Ridwan Kamil mendadak banyak diperbincangkan warganet. Itu setelah beredar foto baliho bergambar Ridwan Kamil di media sosial. Dalam baliho itu, mantan Gubernur Jawa Barat itu hendak menuju Jakarta.
Dari foto baliho yang dibagikan akun X @txtdaribandung, RK yang mengenakan kemeja flanel terlihat membawa ransel. Pada baliho itu juga terdapat potongan pesan yang berisi pertanyaan, "Lagi jalan ke mana, Kang?".
Pesan itu kemudian seolah-olah dijawab RK yang menyatakan bakal melakukan perjalanan menuju Jakarta. "OTW Jakarta nih,".
Usai beredarnya foto baliho itu, berbagai spekulasi muncul. Banyak yang mengira itu merupakan kode keras terkait langkah politik RK selanjutnya yang bakal maju di Pilgub DKI Jakarta.
RK sendiri buka suara terkait viralnya baliho tersebut. Dalam keterangan tertulisnya Jumat (23/2/2024), RK meminta masyarakat bersabar. Dia juga menyebut pada 29 Februari nanti akan ada kabar terbaru soal keputusan politiknya.
"Terima kasih atas dukungan dan antusiasme masyarakat. Namun saya harap masyarakat bersabar. Mohon tunggu di 29 Februari 2024," ujar eks Gubernur Jabar periode 2018-2023 ini.
RK menuturkan, saat ini dirinya masih mempertimbangkan sejumlah aspek untuk menentukan langkah politiknya ke depan. Dia berjanji, jika keputusan itu sudah diambil, akan memberikan keterangan resmi kepada masyarakat.
Sebelumnya, RK yang juga Ketua TKD Prabowo-Gibran Jabar ini menyatakan punya tiga opsi untuk karir politiknya. Selain maju dalam Pilgub DKI dan Pilgub Jabar, RK juga mengaku mendapat tawaran sebagai menteri.
"Pilihan saya memang tiga ya, antara menteri, Gubernur DKI dan Gubernur Jabar. Tapi, perhari ini belum saya putuskan," kata RK di Sekretariat TKD Jabar, Kota Bandung, Kamis (16/2/2024).
3. Kecepatan Small Tornado di Rancaekek Diungkap BMKG
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menegaskan, angin yang menerjang kawasan perbatasan Kabupaten Bandung dan Sumedang pada Rabu (21/2) sore bukan terjangan angin tornado, melainkan angin puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia.
Hal tersebut disimpulkan dari data kecepatan angin yang didapat BMKG melalui catatan Automatic Weather Station (AWS) di Jatinangor. Dari catatan AWS itu, kecepatan angin berada di angka 36,8 kilometer per jam. Sementara tornado, diketahui memiliki kecepatan minimum di atas 70 kilometer per jam.
Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu menuturkan, berdasarkan indikator kecepatan angin pada kejadian Rabu kemarin, dapat disimpulkan jika bencana yang terjadi merupakan puting beliung, bukan angin tornado seperti yang ramai diperdebatkan.
"Kalo di kita menggunakan satuan km/jam itu satuan untuk kecepatan angin. Kalo misalnya itu yang dihebohkan sebagai tornado, ya pastinya dia (kecepatannya) jauh lebih tinggi dari 70 keatas, bahkan (bisa) ratusan km/jam," ucap Rahayu saat dikonfirmasi, Jumat (23/2/2024).
"Yang jelas kalo tornado kita liat mungkin mobil juga terangkat, bisa terbang-terbang, itu baru tinggi (kecepatannya)," sambungnya.
Rahayu memastikan, kecepatan angin saat kejadian bencana yang mengakibatkan kerusakan cukup parah beberapa hari lalu, tidak lebih dari data yang dicatat AWS. Karena itu, Ayu sapaannya, mengharapkan masyarakat untuk tidak perlu lagi memperdebatkan soal puting beliung dan tornado.
"Iya itu catatan dari alat kami yang ada di Jatinangor. Kita kan bicara berdasarkan data, 36,8 km per jam dan itu real data," ujarnya.
4. Terungkapnya Pelaku Pembunuh Pria Terbungkus Kain Cianjur
Polisi menangkap Yadi alias MY (23) pembunuh pria asal Bandar Lampung yang jasadnya ditemukan dalam kondisi terbungkus kain dan terikat lakban hitam di hotel di kawasan Puncak, Cipanas, Kabupaten Cianjur.
Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, mengatakan usai mendapatkan identitas pelaku terduga pembunuh Andre (32), pihaknya langsung melakukan penyelidikan terkait lokasi keberadaan pelaku.
"Kami pada akhirnya berhasil mendapatkan lokasi pelaku, ternyata tengah berada di rumahnya yang tidak jauh dari lokasi pembunuhan," kata Tono, Jumat (23/2/2024).
Menurut dia, polisi langsung menggerebek rumah pelaku dan berhasil mengamankannya. "Pelaku diamankan tanpa perlawanan. Kami langsung bawa ke Mapolres Cianjur," ujarnya.
Tono menyebut dari hasil pemeriksaan, pelaku mengakui perbuatannya telah membunuh korban dengan cara mengikat lehernya hingga kehabisan napas.
"Iya pelaku mengakui tindak kejahatan yang diperbuatnya. Dia mengikat leher korban dengan lakban hitam. Bahkan saat korban lemas akibat kekurangan oksigen, pelaku ini malah terus mengencangkan ikatan lakban di leher korban hingga akhirnya korban meninggal," jelasnya.
Dia mengaku masih mendalami keterangan dari pelaku terkait motif pembunuhan tersebut. "Kita masih dalami. Pelaku masih diperiksa. Nanti kita rilis secara lengkapnya," ucap Tono.
5. Pernikahan Viral dengan Mahar Mobil dan Rumah Mewah di Sukabumi
Media sosial dihebohkan dengan pernikahan mewah dengan mahar berupa dua unit mobil mewah dan satu rumah senilai Rp1,5 miliar. Bahkan, pernikahan tersebut turut mendapatkan ucapan berupa karangan bunga dari Presiden RI Joko Widodo, Wapres RI Ma'ruf Amin, dan empat menterinya.
Pasangan pengantin itu adalah Adinda Galuh Nurutami dan Radja Panutan. Mereka melangsungkan akad nikah di Masjid Jami al-Muttaqin Setukpa Polri Kota Sukabumi. Sedangkan resepsi pertama di Auditorium Gedung Anton Soedjarwo Setukpa Polri dengan resepsi kedua di Gedung Putih, Cipanengah, Kota Sukabumi.
Mempelai wanita, Adinda mengatakan, awalnya ia tak menyangka jika pernikahannya itu akan viral di media sosial. Wanita kelahiran Sukabumi ini telah aktif di beberapa kegiatan salah satunya sebagai Mojang Kota Sukabumi (2019) dan Mojang Jawa Barat (2021).
Dia merupakan lulusan Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, Program Studi Bahasa dan Sastra Inggris. Sebelum memutuskan resign dan menikah, ia juga seorang pramugari maskapai Lion Group.
"Kami tidak menyangka teman-teman sangat antusias dengan adanya pesta pernikahan kami. Kami sangat terkejut ternyata responsnya bukan hanya dari warga Sukabumi saja tapi sampai ke luar kota juga yang mengetahuinya," kata Adinda kepada awak media, Jumat (23/2/2024).
Wanita yang akrab disapa Teh Galuh ini mengungkapkan, terkait mahar yang diberikan suaminya itu bernilai total Rp5,5 miliar. Mulai dari seperangkat alat salat, kebutuhan pribadi, dua unit mobil dan satu rumah mewah beserta isinya.
"Belum bulan madu, karena kita juga dengan acara luar biasa padat, dari pagi sampai malam ngunduh mantu, mungkin ada sekitar 11 malam. Itu juga butuh recovery tubuh, belum lagi harus menyambut silaturahmi keluarga dari jauh. Sampai sekarang belum sempat terpikirkan bulan madu kemana, kita bebenah dulu, santai dulu," ujarnya.
"Jujur nggak pernah menyangka sebelumnya karena memang dari estimasi perkiraan kita untuk undangan tamu itu ada sekitar 1.500 dan itu pun kita usahakan orang terdekat dan keluarga. Tapi pada saat hari H banyak tamu undangan yang mungkin ingin mendoakan juga," sambungnya.
Sementara itu, mempelai pria, Radja Panutan merupakan pengusaha sekaligus CEO Multi Agroindustri Company. Dia menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor jurusan Agrobisnis.
Radja ternyata merupakan putra sulung dari H Usman Effendi. Ayahnya selama ini dikenal sebagai Staf Ahli Wakil Presiden Bidang Ekonomi. Sehingga tak heran, banyak pejabat yang memberikan ucapan selamat bagi kedua pasangan ini.
"Kalau saya sendiri lebih ke swasta, saya bergerak di bisang Agribisnis. Akan tetapi ayah saya itu di Stafsus Wapres bidang ekonomi, jadi ada sedikit keterkaitan di Istana Kepresidenan sehingga alhamdulillah bapak Presiden kita Pak Joko Widodo, Wapres Pak Maruf Amin dan juga mungkin para menteri mengucapkan, ucapan selamat kita dan secara tertulis juga ada," kata Radja.
(sya/yum)