Malam Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban. Karena perhitungan hari pada kalender Hijriah dimulai pada Magrib, maka malam Nisfu Syaban jatuh pada tanggal 14 Syaban malam. Bertepatan dengan Sabtu (24/2/2023) malam.
Banyak orang yang menghidupkan malam Nisfu Syaban dengan Living Quran. Sebabnya, malam Nisyfu Syaban dikenal banyak mengandung fadhilah atau keutamaan.
Dengan alasan tersebut, malam Nisfu Syaban dihidupkan dengan berbagai amalan, di antaranya Living Quran itu. Satu di antara yang paling utama dari keutamaan malam Nisyfu Syaban adalah ampunan Allah SWT bagi siapapun kecuali orang musyrik dan bermusuhan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Syaikh Nashiruddin Al-Albaani berkomentar "sahih" pada hadis mengenai malam Nisfu Syaban di bawah ini:
"Rasulullah SAW bersabda: pada malam Nisyfu Syaban, Allah akan mengampuni dosa-dosa penghuni Bumi kecuali orang-orang musyrik dan orang-orang yang bermusuhan." (Shahih Al-Jamii As-Shaagir wa Ziyaadatuhu, 1988).
Dengan demikian, malam Nisyfu Syaban diyakini betul bukan malam sembarangan, melainkan malam penuh ampunan dari Allah SWT, bagi orang-orang yang meminta ampunan.
Dalam hadis lain dikabarkan bahwa Allah SWT berkata, "Adakah yang meminta ampunan padaku? Niscaya Aku ampuni".
Apa Itu Living Quran?
Istilah Living Quran mulanya dikenal di kalangan peneliti di bidang Ilmu Al-Quran yang menjadikan Living Quran sebagai sebuah pendekatan dalam memahami Al-Quran.
Tetapi kemudian istilah itu berkembang sehingga banyak dikenal. Living Quran dapat diartikan sebagai "Quran in everyday life" atau Al-Quran yang hadir dalam kehidupan keseharian.
"Selama ini, pendekatan terhadap studi Al-Qur'an antara lain berupa tafsir tematik (tafsir maudlu'i), sebab-sebab turunnya Al-Qur'an (asbab an-nuzul), metode perbandingan (muqaran), dan interdisipliner. Living Qur'an sebagai suatu metode kajian/penelitian yang baru terhadap fenomena sosial berkaitan dengan kehadiran Al-Qur'an pada suatu komunitas tentu saja menjadi angin segar dalam dunia akademik," tulis Mahrus el-Mawa pada situs Kementerian Agama RI, dikutip Jumat (23/2/2023).
Pada malam Nisfu Syaban, banyak tradisi yang termasuk ke dalam kategori Living Quran, di antaranya membaca Al-Quran.
Selain membaca Al-Quran secara umum, dalam arti tidak dikhususkan untuk membaca surat tertentu, ada pula yang telah menjadi tradisi, yaitu membaca surat tertentu secara berulang.
Telah hidup di dalam masyarakat Muslim di Indonesia, malam Nisfu Syaban dihidupkan dengan cara membaca surat Yasin dalam tiga kali pengulangan.
Namun dalam penjelasan ini, Living Quran sesungguhnya bersifat umum, mencakup semua kegiatan masyarakat yang berkaitan dengan upaya menghidupkan Al-Quran.
Mahrus el-Mawa menekankan bahwa Living Quran adalah praktik tadarus, belajar membaca Al-Qur'an, atau metode baca Al-Qur'an. Kajian atas praktik itu disebut dengan pendekatan Living Qur'an.
Membaca Yasin Tiga Kali
Studi dengan pendekatan Living Quran pernah dilakukan peneliti dari UIN Sunan Gunung Djati Bandung, Dindin Moh Saepudin dan Dadan Rusmana.
Penelitian dilakukan pada praktik pembacaan surat Yasin tiga kali pada malam nisfu syaban. Riset itu dilakukan di Masjid Miftahul Jannah RW 11, Desa Sindang Pakuon, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Tulisan hasil riset itu dimuat Jurnal Diya Al-Afkar Vol. 7, No. 1, Juni 2019.
Dalam riset dijelaskan bahwa tradisi Nisfu Syaban dengan pembacaan surat Yasin tiga kali ulangan, telah lama hidup dan berkembang di tengah masyarakat desa tersebut, meski sudah bersentuhan dengan masyarakat urban yang hijrah ke desa, tinggal di komplek-komplek perumahan.
Peneliti mewawancara responden, apa amalan yang dilakukan saat Nisfu Syaban? Jawabannya tidak lain membaca keseluruhan surat Yasin tiga kali pengulangan.
Dari mana mengetahui amalan itu? Jawabannya kebanyakan dari guru/ajengan/kiai. Namun ada juga yang menjawab tahu dari grup whatsApp dan buku.
Landasan mengapa Yasin menjadi pilihan khusus untuk dibaca, karena ada banyak dalil yang menjadi petunjuk tentang itu. Di antaranya, hadis Nabi SAW yang tercantum pada Musnad Ad-Darimi:
"Barangsiapa yang membaca Yasin dengan mengharap ridha Allah SWT, dia akan diampuni".