Apa Itu Puasa Nisfu Syaban? Ini Jadwal Pelaksanaan dan Tata Caranya

Apa Itu Puasa Nisfu Syaban? Ini Jadwal Pelaksanaan dan Tata Caranya

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Kamis, 22 Feb 2024 15:30 WIB
An arabesque lantern lamp Symbol of Ramadan times, also a famous Middle eastern (specially in morocco and Egypt) lighting decoration item..Some copy space was left up to fit greeting or title textMore Similar and Arabia Related..
Ilustrasi puasa Nisfu Syaban (Foto: Getty Images/pictafolio)
Bandung -

Nisfu Syaban menjadi salah satu momen istimewa bagi umat Muslim. Bulan Syaban, yang terletak di antara Rajab dan Ramadan, menjadi salah satu bulan yang diagungkan dalam Islam.

Di bulan ini, menjadi kesempatan bagi umat Muslim mendapat pahala sebanyak-banyaknya. Salah satu amalan yang biasa dikerjakan pada bulan Syaban, terkhusus Nisfu Syaban yakni adalah berpuasa. Berikut penjelasannya serta jadwal pelaksanaan dan tata caranya.

Apa Itu Puasa Nisfu Syaban?

Nisfu Sya'ban adalah peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (Syaban) dari kalender Islam. Dalam buku Kumpulan Ceramah dan Doa untuk Berbagai Acara oleh Gamal Komandoko dijelaskan, Nisfu Syaban terdiri dari dua kata yaitu Nisfu dan Syaban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nisfu berarti setengah atau separuh bulan. Syaban adalah bulan Syaban. Maka, yang dimaksud dengan Nisfu Syaban adalah malam pertengahan bulan Syaban atau malam tanggal 15 Syaban.

Nisfu Syaban berarti pertengahan bulan Syaban. Pada waktu tersebut, ada yang mengkhususkan sebagai waktu beramal, mulai dari shalat, puasa, hingga membaca Al-Quran. Sebab, salah satu keistimewaan di malam Nisfu Syaban yaitu pintu ampunan Allah SWT dibuka sangat lebar bagi hamba-Nya yang memohon ampunan.

ADVERTISEMENT

Salah satu amalan yang dilakukan Rasulullah SAW ialah berpuasa di bulan Syaban. Dikutip dari buku Meraih Surga dengan Puasa karya Herdiansyah Achmad, diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

"Jika datang malam Nisfu Syaban, salatlah dan puasalah pada siang harinya karena Allah akan meraih surga dengan puasa menurunkan ampunannya di malam itu, mulai dari terbenamnya Matahari hingga pagi hari. Kemudian Allah berfirman, 'Ingatlah Aku akan mengampuni orang yang meminta ampunan dari-Ku, ingatlah Aku akan memberikan rezeki pada orang yang meminta rezeki pada Ku, ingatlah Aku akan mengabulkan orang yang meminta kesehatan pada-Ku, dan ingatlah Aku akan begini dan begitu (yakni meminta apa saja) meminta pada Allah sampai munculnya fajar." (HR Ibnu Majah)

Selain itu, buku Step by Step Puasa Ramadhan Bagi Orang Sibuk oleh Agus Arifin juga menyertakan hadits riwayat dari Aisyah yang berkata:

"Saya tidak melihat Rasulullah berpuasa lengkap sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat yang banyak dipuasa-i Rasulullah kecuali di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari, Muslim, Abû Dâwud, dan lainnya)

Kapan Melaksanakan Puasa Nisfu Syaban?

Malam Nisfu Syaban jatuh pada malam hari ke-14 Syaban. Menurut kalender Hijriah, Nisfu Syaban jatuh pada 25 Februari 2024 sesuai dengan susunan Kementerian Agama RI. Sehingga, puasa Nisfu Syaban bisa dilaksanakan pada 25 Februari 2024.

Abdul Manan Bin Hj. Muhammad Sobari dalam buku Keagungan Rajab dan Syaban menuliskan, ada penganjuran untuk berpuasa 3 hari di awal Syaban, 3 hari di pertengahan, dan 3 hari di akhir bulan Syaban. Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa (orang) yang berpuasa 3 hari sejak awal Syaban dan 3 hari di pertengahannya kemudian 3 hari di akhirnya niscaya Allah menuliskan baginya 70 pahala para Nabi dan dia diberi pahala sama dengan orang yang beribadah kepada Allah selama 70 tahun dan sekiranya mati, di tahun itu akan menjadi mati syahid."

Namun, umat Muslim bisa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh yang memiliki landasan pengerjaan lebih jelas dalam hadits. Salah satu waktu pengamalan puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan waktu Nisfu Syaban yaitu, 15 Syaban atau 25 Februari 2024. Rasulullah SAW bersabda,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ « هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ »

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yaitu 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." Dan beliau bersabda, "Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun." (HR Abu Daud)

Sehingga, detikers bisa berpuasa pada tanggal 13-15 Syaban atau tahun ini bertepatan pada hari Jumat hingga Minggu, 23- 25 Februari 2024.

Perlu diingat bahwa terdapat anjuran tidak memperpanjang berpuasa hingga akhir-akhir bulan Syaban menuju Ramadhan. Sebab, pengamalannya dianggap sebagai pengamalan puasa hari Syak yang jatuh pada 30 Syaban. Pada buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya oleh M. Nielda dan R. Syamsul B, larangan tersebut dikecualikan bagi orang yang memang mempunyai kebiasaan berpuasa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

Artinya: "Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seseorang yang memiliki kebiasaan puasa,maka bolehlah ia berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim)

Tata Cara Puasa Nisfu Syaban

Dalam mengerjakan puasa sunnah Nisfu Syaban sama saja dengan mengerjakan puasa lainnya. Namun terdapat perbedaan bacaan yang hanya terletak pada niat. Berikut tata caranya dikutip dari laman NU Jombang.

1. Niat Puasa

Berikut ini adalah niat puasa Nisfu Syaban untuk malam dan siang hari:

Niat Puasa Nisfu Syaban Malam Hari

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu souma ghadin 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.

Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah SWT."

Niat Puasa Nisfu Syaban Siang Hari

Bagi umat Islam yang tidak sempat berniat di malam harinya, dapat diamalkan niat puasa Nisfu Syaban pada siang hari selama belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak Subuh.

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu souma hadzalyaumi 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.

Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah SWT."

2. Sahur

Sebaiknya, utamakan makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.

3. Menahan diri

Laksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum, nafsu, dan lainnya. Lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:

كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)

Artinya, "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).

4. Menyegerakan Berbuka

Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri 'alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294).

Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai puasa Nisfu Syaban. Semoga amalan kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads