Malam Nisfu Syaban: Keistimewaan, Amalan, dan Doa

Malam Nisfu Syaban: Keistimewaan, Amalan, dan Doa

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Jumat, 23 Feb 2024 12:30 WIB
A full moon is seen over a taksim mosque in istanbul.
Ilustrasi Nisfu Syaban (Foto: Getty Images/Abdulkadir ARSLAN)
Bandung -

Nisfu Syaban adalah waktu khusus yang berada di pertengahan bulan Syaban, bulan ke-8 dalam kalender Hijriah. Nisfu Syaban seringkali dihidupkan dengan amalan-amalan seperti membaca Al-Quran, terkhusus Surah Yasin tiga kali bacaan.

Amalan pada Nisfu Syaban ini ditautkan pada hadits Rasulullah SAW tentang Allah SWT yang bertanya kepada malaikat pada (setiap) malam pertengahan bulan tersebut. Pertanyaannya, apakah ada di antara hamba Allah SWT yang meminta ampunan? Maka Allah akan memberinya ampunan. Apakah ada yang memohon keluasan rezeki, maka Allah SWT akan berikan rezeki.

Berdasarkan keterangan tersebut, maka ada tradisi menghidupkan malam Nisfu Syaban. Haditsnya berikut ini, diriwayatkan Ibnu Majah, dalam Sunan Ibnu Majah:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al-Khallal, menceritakan kepada kami Abd. Razzaq, memberitakan kepada kami Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu'awiyah bin Abdullah bin Ja'far, dari Ayahnya, dari Ali Bin Abi Tholib, ia mengatakan bahwa Rasulullah Saw.
bersabda:

"Bila datang malam Nisfu Syaban maka lakukanlah Qiyamul Lail dan puasa pada siang harinya, karena ketika matahari terbenam Allah turun pada malam itu ke langit dunia dan berkata, Adakah yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya, adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberikannya, adakah yang tertimpa penyakit, niscaya Aku akan menyembuhkannya, adakah..., adakah... hingga terbit fajar."

ADVERTISEMENT

Keistimewaan Nisfu Syaban

Dalam bulan Syaban, bukan saja Nisfu Syaban yang punya keutamaan. Melainkan seluruh bulan tersebut utama. Allah SWT bahkan mengkategorikan Syaban sebagai salah satu dari empat bulan yang diharamkan (dimuliakan) di dalam Islam.

Surat At-Taubah ayat 36 menyebutkan empat bulan haram tersebut:

"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu."

Situs kemenag.go.id mempertegas bahwa empat bulan haram itu ada di antaranya Syaban.

"Dalam bulan Islam ada empat bulan haram yakni bulan Rajab, Sya'ban, Ramadhan, dan Muharam. Ada pendapat lain yang menyebutkan empat bulan Haram itu adalah bulan Dzulqaidaj, Dzulhijjah, Muharam dan Rajab," kata Penyuluh Agama Islam, Nur Aziz, dalam situs tersebut.

Ada banyak hadits yang mengisyaratkan keutamaan Nisfu Syaban, antara lain yang diriwayatkan dari jalur Abu Musa Al-Ash'ari. Nabi Saw bersabda: "Sesungguhnya Allah melihat pada malam pertengahan Sya'ban. Maka Dia mengampuni semua makhluknya, kecuali orang musyrik dan orang yang bermusuhan."

Amalan Nisfu Syaban

Banyak amalan pada malam Nisfu Syaban yang bernilai ibadah. Di dalam Islam, ada dua jenis ibadah, ada ibadah yang ditentukan cara dan waktunya. Ada pula perbuatan baik yang bernilai ibadah.

Dikutip dari situs nuonline.or.id, paling tidak ada tiga amalan yang dianjurkan dalam menghidupkan malam Nisfu Syaban:

1. Memperbanyak Doa

Doa adalah hal dianjurkan. Allah SWT berfirman: Berdoalah padaku, niscaya aku kabulkan. Dikutip dari riwayat Abu Bakar, bahwa pada malam Nisfu Syaban, rahmat dari Allah SWT turun ke bumi. Maka patutlah umat Islam memperbanyak berdoa.

"(Rahmat) Allah turun ke bumi pada malam Nisfu Sya'ban. Dia akan mengampuni segala sesuatu kecuali dosa musyrik dan orang yang di dalam hatinya tersimpan kebencian (kemunafikan)."

2. Memperbanyak Kalimat Syahadat

Dua kalimat syahadat, yakni, Laa Ilaaha Illallah, Muhammadur-Rasulullah, adalah yang dianjurkan banyak diucapkan di saat menghidupkan malam Nisfu Syaban.

Keterangan tentang memperbanyak membaca dua kalimat syahadat itu dirujuk dari Sayyid Muhammad bin Alawi dalam kitab Ithmi'nânul Qulûb Bidzikri 'Allâmil Ghuyûb yang menyatakan: "Seyogyanya seorang Muslim mengisi waktu yang penuh berkah dan keutamaan dengan memperbanyak membaca dua kalimat syahadat, khususnya bulan Sya'ban dan malam pertengahannya".

3. Beristigfar

Manusia tempatnya salah dan khilaf, maka membasuh diri dengan ucapan permohonan ampun atau istigfar adalah cara terbaik.

Dianjurkan untuk memperbanyak ucapan istighfar kepada Allah. Meminta ampunan (istighfar) sangat dianjurkan terlebih lagi di malam Nisfu Sya'ban. Sayyid Muhammad bin Alawi di dalam kitab Ithmi'nânul Qulûb menjelaskan "istighfar merupakan amalan utama yang harus dibiasakan orang Islam, terutama pada waktu yang memiliki keutamaan, seperti Sya'ban dan malam pertengahannya".

Bacaan Doa Nisfu Syaban

Saat malam Nisfu Syaban, alangkah baiknya apabila umat muslim memperbanyak ibadah dan berdoa. Berikut ini bacaan doa Nisfu Syaban yang bisa dibaca setelah sholat Maghrib pada malam Nisfu Syaban.

Sebelum membaca doa ini, alangkah lebih baik jika membaca surat Yasin sebanyak tiga kali. Setiap kali selesai membaca surat Yasin, dilanjutkan membaca doa di bawah ini sebanyak satu kali, sehingga bergantian Surat Yasin dan Doa Nisfu Syaban.

Doa Nisfu Syaban 1

Dikutip dari buku Surat Yasin dan Tahlil yang disusun oleh Muhammad Abdul Karim, berikut ini adalah doa yang dapat diamalkan di malam Nisfu Syaban.

اللهُمَّ يَا ذَا الْمَنِّ وَلَا يَمُنُّ عَلَيْكَ يَاذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ ، يَاذَا الطَّوْلِ وَالْإِنْعَامِ لا إله إلا أَنْتَ ظَهْرَ اللَّاحِيْنَ وَجَارَالْمُسْتَحِيْرِيْنَ وَأَمَانَ الْخَائِفِينَ . اللَّهُمَّ إِنْكُنتَ كَتَبْتَنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ شَقِيًّا أَوْ مَحْرُومًا أَوْ مَطْرُوْدًا أَوْ مُقْتَرا عَلَيَّ فِي الرِّزْقِ فَامْحُ . اللَّهُمَّ بِفَضْلِكَ أَثْبِتْنِي عِنْدَكَ فِي أُمِّ الْكِتَابِ سَعِيدًا مَرْزُوقًا مُوَفِّقًا لِلْخَيْرَاتِ فَإِنَّكَ قُلْتَ وَقَوْلُكَ الْحَقُّ فِي كِتَابِكَ الْمُنْزَلِ عَلَى نَبِيِّكَ الْمُرْسَلِ يَمْحُو اللَّهُ مَا شَاءَ وَيُثْبِتُوَعِنْدَهُ أُمُّ الْكِتَابِ إِلهِي بِالتَّحَلَّى الأَعْظَمِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَهْرِ شَعْبَانِ الْمُكَرَّمِ الَّتِي يُفْرَقُ فِيْهَا كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ وَيُبْرَمُ إِصْرِفْ عَنِّي مِنَ الْبَلَاءِ مَا أَعْلَمُ وَمَا لَا أَعْلَمُ وَأَنْتَ عَلامُ الْغُيُوبِ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ . آمِينَ

Bacaan latin:

Allahumma yaa dzal manni walaa yamunnu 'alaika, yaa dzal jalaali wal ikroomi, yaa dzath thoouli wal in'aami laa ilaaha illaa anta zhohrol laajiina wa jaarol mustajiiriina wa amaanal khoo'ifiina. Allahumma inkunta katabtanii 'indaka fii ummil kitaabi syaqiyyan au mahruuman au mathruudan au muqtarron 'alayya firrizqi famhu. Allahumma bifadhlika atsbitnii 'indaka fii ummil kitaabi sa'iidan marzuuqon muwaffaqon lilkhoirooti fa'innaka qulta waqoulukal haqqu fii kitaabikal munzali 'ala nabiyyikal mursali yamhullahu maa syaa'a wayutsbitu wa 'indahu ummul kitaabi ilaahii bittajallil a'zhomi fii lailatin nishfi min syahri sya'baanil mukarromil latii yufroqu fiihaa kullu amrin hakiimin wayubromu ishrif'annii minal balaa'I maa a'lamu wamaa laa a'lamu wa anta 'allamul ghuyuubi birohmatika yaa arhamar roohimiina, washollalloohu 'alaa sayyidinaa muhammadin wa 'alaa aalihi washohbihi wasallam. Aamiin.

Artinya:

"Ya Allah, Tuhanku pemilik nikmat, tiada yang bisa memberi nikmat kepada-Mu. Ya Allah, pemilik kebesaran dan kemuliaan, pemilik kekayaan dan pemberi nikmat, tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Engkau. Engkaulah tempat bersandar dan berlindung dan kepadaMu-lah tempat yang aman bagi orang-orang yang ketakutan. Ya Allah Ya Tuhanku, sekiranya Engkau menulis dalam buku besar-Mu (Ummul Kitab) bahwa orang yang tidak berbahagia, yang sangat terbatas mendapat nikmat, yang dijauhkan dari-Mu, atau yang disempitkan dalam mendapat rezeki, maka aku memohon dengan karunia-Mu, semoga Engkau pindahkan aku ke dalam golongan orang-orang yang berbahagia, luas rezeki, serta diberi petunjuk kepada kebajikan. Sesungguhnya Engkau telah berfirman dalam kitab-Mu yang diturunkan kepada Rasul-Mu bahwa firman-Mu benar, yang berbunyi 'Allah mengubah dan menetapkan apa yang dikehendaki-Nya dan pada-Nya sumber kitab.' Ya Allah, dengan tajalli-Mu yang Mahabesar, pada malam Nishfu Syaban yang mulia ini, Engkau tetapkan dan Engkau ubah sesuatunya, maka aku memohon semoga dijauhkan dari bencana, baik yang aku ketahui atau yang tidak aku ketahui. Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala sesuatu yang tersembunyi. Aku selalu berharap limpahan rahmat-Mu, Ya Allah Yang Maha Pengasih, dan semoga sholawat Allah selalu dilimpahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan para sahabatnya. Ya Allah, kabulkanlah doa kami."

Selain doa di atas, kamu juga bisa mengamalkan doa di bawah ini :

Doa Nisfu Syaban 2

اللَّـهُـمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُـحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ

Bacaan latin:

Allaahumma innaka 'afuwwung- kariimung-tuhibbul 'afwa fa'fu 'annii. Allaahumma innii asalukal 'afwa wal 'aafiyata wal mu'aafaataddi imati fiddiini waddunyaa wal aakhiroh.

Artinya:

"Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf lagi Maha Pemurah, Engkau suka memaafkan maka maafkanlah aku. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon maaf, afiyah, dan keselamatan yang terus-menerus dalam agama dan dunia serta akhirat."

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads