Kapan Jadwal Nisfu Syaban? Dalil Amalan yang Baiknya Dilakukan

Kapan Jadwal Nisfu Syaban? Dalil Amalan yang Baiknya Dilakukan

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Jumat, 23 Feb 2024 07:00 WIB
Couple of glowing Moroccan ornamental lanterns on the table. Greeting card, invitation for Muslim holy month Ramadan Kareem, festive blue night background with glittering golden bokeh lights.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/Tabitazn)
Bandung -

Syaban berarti pertengahan bulan Syaban. Pada waktu tersebut, ada yang mengkhususkan sebagai waktu beramal, mulai dari sholat, puasa, hingga membaca Al-Quran. Sebab, salah satu keistimewaan di malam Nisfu Syaban yaitu pintu ampunan Allah SWT dibuka sangat lebar bagi hamba-Nya yang memohon ampunan.

Lalu, kapan jadwal Nisfu Syaban? Tahun ini jatuh pada tanggal berapa? Bagaimana dalilnya dan amalan apa saja yang harus diperbuat? Simak berikut penjelasannya dirangkum dari laman Muhammadiyah dan NU Online Banten.

Kapan Jadwal Nisfu Syaban?

Nisfu Sya'ban merupakan peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (Sya'ban) dari kalender Islam. Malam Nisfu Syaban jatuh pada malam hari ke-14 Syaban. Menurut kalender Hijriah, Nisfu Syaban jatuh pada 25 Februari 2024 sesuai dengan susunan Kementerian Agama RI.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bulan Syaban, yang terletak di antara Rajab dan Ramadan, menjadi salah satu bulan yang diagungkan dalam Islam. Di bulan ini, menjadi kesempatan bagi umat Muslim mendapat pahala sebanyak-banyaknya.

Salah satu amalan yang biasa dikerjakan pada bulan Syaban, terkhusus Nisfu Syaban yakni adalah berpuasa. Puasa Nisfu Syaban bisa dilaksanakan pada 25 Februari 2024. Salah satu amalan yang dilakukan Rasulullah SAW ialah berpuasa di bulan Syaban. Dikutip dari buku Meraih Surga dengan Puasa karya Herdiansyah Achmad, diriwayatkan dari Ali bin Abi Thalib RA, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda:

ADVERTISEMENT

"Jika datang malam Nisfu Syaban, salatlah dan puasalah pada siang harinya karena Allah akan meraih surga dengan puasa menurunkan ampunannya di malam itu, mulai dari terbenamnya Matahari hingga pagi hari. Kemudian Allah berfirman, 'Ingatlah Aku akan mengampuni orang yang meminta ampunan dari-Ku, ingatlah Aku akan memberikan rezeki pada orang yang meminta rezeki pada Ku, ingatlah Aku akan mengabulkan orang yang meminta kesehatan pada-Ku, dan ingatlah Aku akan begini dan begitu (yakni meminta apa saja) meminta pada Allah sampai munculnya fajar." (HR Ibnu Majah)

Ada beberapa amalan lain yang bisa menjadi kesempatan kita untuk memperoleh pahala dan ampunan Allah SWT sebanyak-banyaknya. Namun, berpuasa menjadi salah satu amalan yang selalu dilakukan Rasulullah SAW menjelang bulan suci Ramadan.

Dalil Amalan yang Baiknya Dilakukan Saat Nisfu Syaban

Aisyah menyebut Nabi Muhammad berpuasa sebulan penuh disambung dengan bulan Ramadan. Berikut dikutip dari laman Muhammadiyah, sebagaimana diriwayatkan melalui jalur Abu Salamah maupun dari jalur Abdullah bin Abi Qays:

"Rasulullah memperbanyak puasa sunnah. Kita bisa melakukan Puasa Daud, bisa Puasa Senin-Kamis sehingga memperbanyak puasa di bulan ini sangat efektif mempersiapkan bulan Ramadan.".

Selain itu, buku Step by Step Puasa Ramadhan Bagi Orang Sibuk oleh Agus Arifin juga menyertakan hadits riwayat dari Aisyah yang berkata:

"Saya tidak melihat Rasulullah berpuasa lengkap sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan. Dan saya tidak melihat yang banyak dipuasa-i Rasulullah kecuali di bulan Sya'ban." (HR. Bukhari, Muslim, Abû Dâwud, dan lainnya)

Anjuran memperbanyak puasa sunnah lebih-lebih karena kemuliaan bulan Sya'ban yang di dalamnya terdapat malam pertengahan (Nifsu Sya'ban) di mana amal manusia diangkat ke langit Allah SWT. Berikut penjelasan Rasulullah melalui hadis riwayat Usamah bin Zaid RA.

"Bulan itu, banyak manusia yang lalai, yaitu (bulan) antara Rajab dan Ramadhan, bulan diangkatnya amal-amal kepada Rabb semesta alam, dan aku ingin amalku diangkat dalam keadaan aku sedang berpuasa."

Hukum Puasa Nisfu Syaban dan Berapa Hari Lama Berpuasanya

Puasa Nisfu Syaban dilaksanakan pada 25 Februari 2024. Dikutip dari laman Muhammadiyah, Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah Agus Tri Sundani mengatakan hukum puasa Nisfu Syaban ialah sunnah. Bahkan kendati Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umat Islam berpuasa, Nabi juga mewanti-wanti umat Islam untuk jangan memaksakan andaikata kondisi tidak memungkinkan.

Sebab, dikhawatirkan seseorang merasa bosan dan terganggu keikhlasannya dalam menjalankan puasa Ramadan. Berikut penjelasan Rasulullah dalam hadis riwayat Abu Hurairah RA:

"Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian mendahului puasa Ramadhan dengan melakukan puasa sehari atau dua hari (sebelumnya), kecuali seseorang yang terbiasa berpuasa (dan waktu kebiasaan puasanya itu jatuh) pada hari itu, maka silahkan dia berpuasa pada hari itu."

Sementara itu, Abdul Manan Bin Hj. Muhammad Sobari dalam buku Keagungan Rajab dan Syaban menuliskan, ada penganjuran untuk berpuasa 3 hari di awal Syaban, 3 hari di pertengahan, dan 3 hari di akhir bulan Syaban. Rasulullah SAW bersabda,

"Siapa (orang) yang berpuasa 3 hari sejak awal Syaban dan 3 hari di pertengahannya kemudian 3 hari di akhirnya niscaya Allah menuliskan baginya 70 pahala para Nabi dan dia diberi pahala sama dengan orang yang beribadah kepada Allah selama 70 tahun dan sekiranya mati, di tahun itu akan menjadi mati syahid."

Namun, umat muslim bisa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh yang memiliki landasan pengerjaan lebih jelas dalam hadits. Salah satu waktu pengamalan puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan waktu Nisfu Syaban yaitu, 15 Syaban atau 25 Februari 2024. Rasulullah SAW bersabda,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ « هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ »

Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yaitu 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." Dan beliau bersabda, "Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun." (HR Abu Daud)

Sehingga, detikers bisa berpuasa pada tanggal 13-15 Syaban atau tahun ini bertepatan pada hari Jumat hingga Minggu, 23- 25 Februari 2024.

Perlu diingat bahwa terdapat anjuran tidak memperpanjang berpuasa hingga akhir-akhir bulan Syaban menuju Ramadhan. Sebab, pengamalannya dianggap sebagai pengamalan puasa hari Syak yang jatuh pada 30 Syaban. Pada buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya oleh M. Nielda dan R. Syamsul B, larangan tersebut dikecualikan bagi orang yang memang mempunyai kebiasaan berpuasa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ

Artinya: "Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seseorang yang memiliki kebiasaan puasa,maka bolehlah ia berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim)

Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai kapan malam Nisfu Syaban berlangsung dan dalil amalan yang bisa kita lakukan sebagai umat muslim. Semoga amalan kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads