Bey Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Akibat Puting Beliung

Bey Pastikan Tak Ada Korban Jiwa Akibat Puting Beliung

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 21 Feb 2024 22:08 WIB
Angin kencang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar). Sejumlah rumah warga rusak dan beberapa pohon tumbang usai diterjang puting beliung (dok BNPB)
Foto: Angin kencang terjadi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar). Sejumlah rumah warga rusak dan beberapa pohon tumbang usai diterjang puting beliung (dok BNPB)
Bandung -

Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin bergerak cepat meninjau lokasi terjangan puting beliung di kawasan Rancaekek, Kabupaten Bandung, Rabu (21/2/2024) petang.

Usai mengecek kondisi di lapangan, Bey mengatakan tidak ada korban jiwa akibat angin puting beliung. Dia juga telah menginstruksikan Dinas Kesehatan untuk melakukan pendataan warga yang menjadi korban luka-luka.

"Saya pastikan tidak ada korban jiwa, Kadinkes Jabar saat ini tengah mendata berapa jumlah pasien," kata Bey.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun Bey mencatat, ada sejumlah warga yang mengalami luka dan harus mendapat perawatan. Korban luka itu kata dia berada di klinik PT Kahatex sebanyak 19 orang dan di RS Kesejahteraan Keluarga sebanyak 10 orang.

"Semuanya berobat jalan," ucap Bey.

ADVERTISEMENT

Terkait kondisi para korban, menurutnya ada seorang pekerja pabrik yang mengalami luka di bagian kaki dan kepala karena tertimpa reruntuhan tembok dan meterial lain yang terbawa angin.

"Tapi sudah dilakukan pemeriksaan, tidak ada luka serius," ujarnya.

Saat ini bantuan mobil kebencanaan dan ambulans sudah dikerahkan ke tiap lokasi yang terdampak. Bey juga memastikan, kondisi di lokasi bencana mulai berangsur kondusif setelah terjangan dahsyat puting beliung sore tadi.

Terjebak Macet

Lebih lanjut, Bey menyampaikan rasa prihatin atas terjadinya musibah puting beliung. Dirinya mengaku mendapat laporan terjadinya puting beliung saat dalam perjalanan pulang dari Kota Banjar menuju Bandung.

Namun Bey dan rombongan terjebak kemacetan para saat hendak menuju lokasi bencana. Karena itu, dia pun memilih melanjutkan perjalanan menggunakan sepeda motor.

"Banyak rumah atapnya terbang, tidak ada atap. Di lokasi (bencana) PLN melakukan pemadaman listrik karena ditakutkan ada resiko," jelasnya.

Bey juga menghimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada akan potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja.

"Di lokasi, warga menyampaikan waktu sebelum kejadian cuaca panas sekali tiba-tiba hujan. Artinya kita harus tetap waspada, jangan sampai kita lengah," pungkasnya.

(bba/orb)


Hide Ads