Jabar Hari Ini: Angin Puting Beliung Terjang Bandung-Sumedang

Jabar Hari Ini: Angin Puting Beliung Terjang Bandung-Sumedang

Tim detikJabar - detikJabar
Rabu, 21 Feb 2024 22:01 WIB
Angin puting beliung di perbatasan Bandung-Sumedang
Angin puting beliung di perbatasan Bandung-Sumedang (Foto: Istimewa)
Bandung -

Beragam peristiwa terjadi di Jawa Barat (Jabar) hari ini, Rabu (21/2/2024). Mulai dari terjangan angin puting beliung di Bandung dan Sumedang hingga viral wanita kena bogem mentah kekasihnya di Cimahi.

Berikut rangkuman Jabar hari ini:

1. Angin Puting Beliung Terjang Perbatasan Bandung-Sumedang

Angin puting beliung terjadi di perbatasan Kabupaten Sumedang dan Kabupaten Bandung, Jawa Barat, pada Rabu (21/2/2024) sore. Banyak material bangunan berhamburan dalam kejadian ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kejadian Pukul 15.58 WIB," kata Yuan warga Haurpugur Rancaekek via sambungan telepon.

Yuan menyebut, awal mula kemunculan angin puting beliung ini datang dari arah Sumedang dan berputar di Jalan Bandung-Garut.

ADVERTISEMENT

"Angin dari Sumedang di Pabrik Kahatex ke arah Cicalengka sampai Pabrik Kwalram lalu ke arah Haurpugur, angin masih ada, setelah itu enggak ada dan terjadi hujan," ungkap Yuan

"Material seperti atap dan lainnya (yang tersapu angin)," ujar Yuan.

Detik-detik angin puting beliung menerjang kawasan Sumedang-Bandung pun viral di media sosial dan Whatsapp. Salah satunya video yang menangkap momen angin berhamburan di depan kantor BPR KS Rancaekek.

Dalam video itu terlihat benda-benda berterbangan, kemudian terlihat pusaran angin yang terlihat kehitaman berputar-putar di wilayah tersebut. Hingga berita ini diturunkan masih belum diketahui apakah ada korban atau bangunan yang rusak akibat peristiwa tersebut.

Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menganalisa kejadian angin puting beliung tersebut. Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Bandung Teguh Rahayu menuturkan, terjangan angin puting beliung terjadi sekitar pukul 16.00 WIB.

"Angin puting beliung mengakibatkan atap rumah warga di Kecamatan Jatinangor berterbangan. Angin puting beliung merobohkan pagar PT. Kahatex, Bandung," ucap Rahayu dalam keterangan tertulisnya.

Dia menyebut, saat terjadinya puting beliung tersebut, kawasan di perbatasan Bandung-Sumedang sedang dilanda hujan dengan intensitas yang masuk ke kategori ekstrim. Menurutnya puting beliung terjadi karena adanya pertumbuhan awan CB yang disertai angin kencang.

"Tampak hujan ekstrim dari radar lokasi kejadian. Puting beliung merupakan dampak ikatan pertumbuhan awan CB dan berlanjut hujan lebat disertai angin kencang tiba-tiba dengan durasi singkat dan skala lokal," jelasnya.

2. Viral Wanita di Cimahi Kenal Bogem Mentah Pada Wajah

RY (29) baru saja mengalami kejadian tak mengenakkan. Ia dianiaya seorang pria berinisial RES yang disinyalir merupakan kekasihnya. Aksi penganiayaan yang menimpa RY itu terjadi di Jalan Swadaya I, RT 02/06, Kelurahan Setiamanah, Kecamatan Cimahi Tengah, Kota Cimahi, pada Senin (19/2/2024) sekitar pukul 18.00 WIB.

Peristiwa itu bermula saat korban dan pelaku bertemu lalu hendak menemui anak kandung korban. Anak kandung korban RY sendiri sedang bersama dengan mantan suaminya.

"Jadi korban ini minta diantar ke pelaku untuk menemui anaknya. Anaknya sedang bersama mantan suaminya. Akhirnya diantar oleh pelaku dan mereka (korban, pelaku, anak dan mantan suami korban) bertemu," kata Kasi Humas Polres Cimahi, Iptu Gofur Supangkat saat ditemui, Rabu (21/2/2024).

Usai pertemuan itu, pelaku kemudian mengajak korban untuk mampir ke kos-kosan korban. Di situ, pelaku dan korban dikabarkan terlibat cek-cok. "Ternyata di kos-kosan itu, mereka cek-cok. Korban sempat dianiaya terlebih dahulu oleh pelaku, jadi pelaku menendang wajah korban sebanyak sekali," kata Gofur.

Pelaku kemudian pergi meninggalkan korban, sembari membawa HP milik korban. Korban lalu mengejar pelaku untuk mengambil kembali HP-nya yang dibawa hingga mereka bertemu di lokasi kejadian.

"Di situ korban meminta HP-nya dikembalikan, tapi tidak dikembalikan oleh pelaku. Di situ mereka cek-cok lagi, lalu terjadi penganiayaan seperti yang viral di media sosial. Pelaku memukul korban dengan tangannya sebanyak satu kali," kata Gofur.

Korban yang masih mengenakan helm, seketika terjungkal. Berdasarkan pemeriksaan, korban mendapatkan luka pada bagian bibir sebelah kanan. "Jadi setelah dipukul lalu terjungkal itu, korban sempat pingsan. Ada luka di bawah dan bagian bibirnya. Sudah dilakukan visum juga terhadap korban," kata Gofur.

Sebagai langkah awal mengungkap kasus tersebut, pihaknya sudah memeriksa sejumlah saksi yang ada di sekitar lokasi kejadian. Termasuk korban yang mengalami luka di beberapa bagian tubuhnya.

"Kami juga sudah memeriksa saksi-saksi dan korban untuk mengumpulkan keterangan terkait aksi tersebut. Sampai saat ini, terkait motifnya masih kami dalami," ucap Gofur.

3. Korupsi, Sekdes di Sukabumi Diberhentikan-Diburu Polisi

Sekretaris Desa Cikahuripan, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi berinisial MA tengah diburu polisi atas dugaan tindak pidana korupsi (tipikor) bantuan langsung tunai dana desa (BLT-DD) tahun anggaran 2023. Selain diburu polisi, pria tersebut juga dinonaktifkan sebagai jabatannya di Pemerintah Desa (pemdes).

Kepala Desa Cikahuripan Ujang Malik mengatakan, peristiwa dugaan korupsi itu pertama kali diketahui dari aduan 80 keluarga penerima manfaat (KPM) yang belum menerima bantuan untuk triwulan III-IV tepatnya per bulan Oktober 2023-Januari 2024. Para KPM seharusnya mendapatkan bantuan sebesar Rp300 ribu dari dana desa.

Ujang mengatakan, selama ini MA bertugas sebagai pemegang operator dan penyalur bantuan ke KPM. Setelah mencurigai adanya tindak korupsi, MA tiba-tiba menghilang sejak enam bulan lalu dan tidak berdinas di Desa Cikahuripan.

"Pada awalnya saya sudah mempertanyakan keganjilan-keganjilan itu dan sudah mendatangi pihak keluarganya kemudian bersurat juga cuman tidak diindahkan. Konfirmasi datang ke keluarganya sudah. (Pemanggilan) sudah beberapa kali sampai keluar SP 1, 2, 3 dan sampai sekarang nggak ada (yang bersangkutan)," kata Ujang kepada detikJabar, Rabu (21/2/2024).

Pihaknya lantas melaporkan hal tersebut ke Camat dan Inspektorat. Dia menduga Sekdes MA melakukan penyelewengan bantuan langsung tunai (BLT) dana desa kepada masyarakat.

"Dugaan tidak disalurkannya BLT-DD maka keadaan seperti itu ada indikasi bahwa Sekdes melakukan penyelewengan dan penyelewengan ini sudah saya laporkan ke kecamatan dan inspektorat," ujarnya.

Ujang mengambil langkah tegas dengan menonaktifkan MA serta mengganti seluruh akun dan password sistem yang berkaitan dengan anggaran desa. Berdasarkan perhitungannya, anggaran yang dikorupsi kurang lebih Rp144 juta.

Kanit Tipikor Sat Reskrim Polres Sukabumi Kota Ipda Syukron Soleh membenarkan, tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus tersebut. Dalam waktu dekat, dia akan memanggil beberapa pihak dalam tahal klarifikasi.

"Sementara masih diduga digelapkan oleh Sekretaris Desa Cikahuripan. Sekretaris desa itu saat ini pun keberadaannya atau di kampungnya baik di rumahnya, nggak ada. Kita akan klarifikasi, kita dalami, kita gandeng inspektorat untuk auditnya," kata Syukron.

Polisi juga masih mendalami dugaan keterlibatan orang lain selain Sekdes yang saat ini masih tak diketahui keberadannya. "Kita pendalaman apakah ada pihak-pihak lain baik dari segi administratif yang disalahgunakan atau ada anggaran-anggaran lain yang ternyata diduga digelapkan atau untuk kepentingan pribadi," tutupnya.

4. Viral Gula Kelapa Berisi Bata Merah di Sukabumi

Sebuah video menggambarkan ulah curang penjual gula kelapa di Sukabumi viral di media sosial. Seorang oknum pedagang atau perajin menambahkan batu bata merah di dalam gula kelapa yang dibuatnya demi menambah beratnya.

Informasi diperoleh detikJabar, gula kelapa berisi bata merah itu ditemukan di Kampung Lebak Sarom, Desa/Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi. Polisi, kecamatan hingga desa tengah menelusuri peristiwa yang buat heboh tersebut.

"Perbuatan jelema bangsa kieu, mentak kabina-bina. Buktina kieu tah. Di Oploskeun, buktina kapanggih ayeunamah (Perbuatan orang sampai seperti ini, keterlaluan. Buktinya begini, dioplos buktinya dapat sekarang)," suara laki-laki perekam video seperti dilihat detikJabar, Rabu (21/2/2024).

Sesekali perekam video memperlihatkan tiap gula kelapa yang ada. Di dalam gula terlihat potongan bata merah. Benda itu sebelumnya berada di dalam balutan gula kelapa baru.

Camat Tegalbuleud Supendi membenarkan kabar itu. Hari ini pihaknya bersama, kepolisian, kepala desa dan kepala dusun akan mendatangi lokasi untuk mengecek kebenaran kabar tersebut.

"Saat ini sedang diselidiki oleh kepolisian, Forum Komunikasi Kecamatan sudah ke sana namun hari ini kita ke sana lagi kita akan korek keterangan dan ingin tahu sejauh mana sebenarnya peristiwa itu," kata Supendi kepada detikJabar melalui sambungan telepon.

Supendi menjelaskan, kawasan Kampung Lebak Sarom memang dikenal sebagai sentra pengrajin gula kelapa. Apa yang ada di dalam video menurutnya merugikan pengrajin yang lain.

"Kampung itu memang sentra gula dari kelapa, memang kawasan di sana banyak pengrajinnya. Perbuatan oknum itu berimbas kepada yang lain," tutur Supendi.

Untuk alur produksi dari pengrajin kemudian dijual ke pengepul. Setelah itu, oleh pengepul dijual ke pabrik-pabrik. Peristiwa yang terekam dalam video menurut Supendi terjadi pada Selasa (20/2/2024).

"Itu biasanya ada pengepul, dari pengepul ditarik ke pabrik jadi bukan untuk konsumsi masyarakat karena masyarakat di sana justru menggunakan gula kawung atau gula aren. Gula kelapa jarang dikonsumsi masyarakat hanya dijual, karena ada tengkulak dari sana ke pabrik," jelasnya.

"Kita dengan pak kades dan pak kadus mau ke lokasi lagi. Kita nggak gegabah ingin sejelasnya," imbuh dia menambahkan.

Terpisah, Bhabinkamtibmas Polsek tegalbuleud Aipda Catur Widiantoro membenarkan kabar tersebut. Pihaknya akan kembali ke lokasi untuk mengecek kabar tersebut. "Hari ini kami akan kembali ke lokasi, untuk mengecek kabar tersebut bersama Forkopimcam," singkatnya.

5. Curhatan Badai Eks Kerispatih Usai Suaranya Merosot di Dapil Jabar VI

Penghitungan suara Pileg 2024 mulai dipermasalahkan sejumlah pihak di lapangan. Salah satunya datang dari caleg PSI Doadibadai, musisi yang lebih terkenal dengan nama Badai, mantan pianis Kerispatih.

Badai di Instagram pribadinya mengunggah perolehan suaranya malah merosot di tengah penghitungan suara sementara atau real qount yang dilakukan KPU. Badai mengaku telah menghitung, suaranya dari 4.773, kini mendadak turun menjadi 1.120.

"Ini hanya menyampaikan klarifikasi saja. Demi keberlangsungan demokrasi yang seharusnya. Sebenarnya saya sudah agak menahan diri untuk tidak posting ini. Tapi untuk sebuah perjuangan integritas, saya perlu menyampaikan," kata Badai dalam unggahannya sebagaimana dilihat detikJabar, Rabu (21/2/2024). Unggahan Badai sudah detikJabar sesuaikan dengan EYD.

Badai pun sudah mengizinkan detikJabar untuk mengutip unggahannya tersebut. Badai kemudian menceritakan kronologi penurunan suara yang ia alami dalam pencalonan di Pileg DPR RI dapil Jabar V (Depok-Bekasi).

"Pada tanggal 17 Februari 2024 tepatnya jam 14.56 WIB, suara saya telah tercatat mencapai 4.773 dan telah diberitakan juga oleh @detikjabar. Lalu saat 19.30 WIB, suara saya telah mencapai 4.825 suara," tuturnya.

"Namun secara tiba-tiba di tanggal 20 Februari 2024 jam 8 pagi, suara saya hilang secara drastis hampir 3.000 lebih dan menyusut hingga 1.075 suara. Kemudian berlangsung terus hingga mencapai 1.027, lalu 1.112 dan sekarang 1.120. Ini menunjukkan keanehan dengan kehilangan suara hampir 3.750 suara," ungkapnya menambahkan.

Dalam unggahannya, Badai bersama timnya mengaku sedang mengecek masalah tersebut. Badai menyesalkan kondisi yang dialaminya itu terjadi akibat dugaan adanya pencurian suara.

"Jika ini memang terjadi dikarenakan sistem, saya yakin ini dapat diperbaiki dan suara yang hilang akan kembali. Namun jika ini terjadi dikarenakan 'sebuah hal' maka saya mempertanyakan sejauh apa keberlangsungan pemilu ini," katanya.

"Saya dan tim masih akan terus cek dan mengawal formulir C1 agar semua dapat di sinkronisasi dengan benar. Sebagai salah satu kontestan legislatif yang meramaikan pesta demokrasi ini, berharap ada solusi dari @kpu_ri @bawasluri @psi_id," tutup Badai dalam unggahannya itu.

KPU Jabar kemudian merespons keluhan dari Badai. Komisioner KPU Jabar Hedi Ardia menjelaskan, suara yang tertera dalam laman Info Pemilu 2024 tidak bisa dijadikan rujukan utama. Data di model C1 plano lah kata Hedi, yang bakal menjadi sumber untuk menentukan raihan suara dari para peserta Pileg 2024.

"Kalau info pemilu, itu berdasarkan Sirekap. Sirekap ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi. Misalkan, itu ada ketidaksesuaian antara C-plano dengan pengisian C-salinan, atau ketika sirekap salah membaca angka yg ada di C-plano. Maka dikoreksi, ketika dikoreksi, maka misalkan berkurang. Jadi sumber rujukan utamanya di (hasil rekapitulasi) C-plano di TPS," katanya saat dihubungi detikJabar.

Menurut Hedi, data yang tertera di lama Info Pemilu 2024 bersifat dinamis. Data di laman itu bahkan bisa dikoreksi secara otomatis hingga nanti penghitungan suara selesai dilakukan KPU.

"Makanya yang paling valid itu kita harus menghadirkan saksi saat rekap di kecamatan. Karena itu per-TPS dihitung dan dicocokan. Idelnya memang ada saksi biar bisa mengumpulkan data. Karena rujukan validnya C-plano, hasil penghitungan di TPS-TPS," terangnya.

Menutup penjelasannya, Hedi mengatakan masyarakat harus tetap berpedoman dengan hasil rekapitulasi melalui C-Plano yang saat ini sedang diproses KPU. Sementara, mengenai hasil suara yang dimuat dalam laman Info Pemilu misalnya, Hedi mengatakan bahwa itu hanya sebagai alat bantu saja untuk menghitung jumlah suara peserta Pemilu 2024.

"Masyarakat harus tetap berpedoman pada hasil rekap yang dilakukan KPU secara manual. Kalau sirekap hari itu kami publikasikan, itu hanya alat bantu aja. Yang utama rekapitulasi secara manual," pungkasnya.

(bba/yum)


Hide Ads