Seorang tim sukses (timses) di Kota Cirebon, Jawa Barat, depresi usai gagal mengantarkan calon anggota legislatif (caleg) jagoannya melenggang ke DPRD setempat. Timses itu merasa kecewa lantaran mengaku telah berjuang keras hingga menjual harta benda demi bisa memenangkan caleg yang didukungnya.
Kegagalan itu pun membuat jiwanya terguncang hingga berujung depresi. Ia tidak habis pikir jika perjuangannya selama beberapa bulan terakhir tidak berbanding lurus dengan raihan suara yang diperoleh caleg jagoannya.
Diketahui, timses itu merupakan seorang pria yang menjadi pendukung salah satu caleg yang maju dalam Pemilihan Legislatif (Pileg) DRPD Kota Cirebon dari Dapil 3.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Motor sudah saya jual. Punya tanah sedikit juga saya jual. Saya sudah habis uang banyak. Sudah tiga bulan saya berjuang," kata timses itu saat menjalani proses pengobatan di Padepokan Anti Galau, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (18/2).
Selama menjalani terapi pengobatan di padepokan milik Ustaz Ujang Bustomi, ia pun terlihat beberapa kali meluapkan kekecewaannya dengan berteriak-teriak. Ia seolah tidak menerima melihat hasil perolehan suara yang membuat caleg yang didukungnya gagal menjadi anggota dewan di DPRD Kota Cirebon.
"Pokoknya (calon) dewan saya harus dilantik. Saya sudah habis uang banyak. Sampai jual motor. Pokoknya (calon) dewan saya harus dilantik. Sudah sekian lama saya berjuang demi (calon) dewan saya bisa menang," kata timses yang nampak mengalami depresi itu.
Saat menjalani terapi pengobatan di Padepokan Anti Galau di Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, timses itu diantarkan langsung oleh caleg yang didukungnya.
Selain untuk menyembuhkan kondisi timsesnya, caleg itu pun mengaku ingin menenangkan diri usai gagal meraih kursi DPRD Kota Cirebon. Caleg itu mengakui jika para timsesnya sudah berjuang keras sejak beberapa bulan lalu sebelum dilaksanakan proses pemungutan suara Pemilu 2024.
Dalam mengikuti kontestasi politik Pemilu 2024, caleg tersebut mengaku telah menghabiskan uang hingga ratusan juta rupiah. Uang ratusan juta itu ia gunakan untuk melakukan sosialisasi ke masyarakat hingga membentuk tim sukses.
"(Modal) lumayan. Sampai ratusan juta. Untuk sosialisasi dari awal, sampai membentuk tim. Membentuk tim kan kita dari tahun 2022. Tapi ternyata hasil suaranya tidak memuaskan. Dapatnya kurang baik," kata caleg itu.
"Maka saya ke sini untuk menenangkan diri dan berkonsultasi dengan pak ustaz (Ustaz Ujang Bustomi) supaya tenang. Tim juga merasa kecewa. Karena mungkin mereka sudah jual motor dan lain-lain. Akhirnya mereka kecewa karena saya tidak dilantik karena memang suaranya tidak memenuhi," ucap dia menambahkan.
Sementara itu, pemilik Padepokan Anti Galau, Ustaz Ujang Bustomi mengaku mulai banyak kedatangan pasien dari kalangan caleg dan timses usai dilaksanakan pemungutan suara Pemilu 2024. Para pasien itu merupakan caleg dan timses yang depresi akibat tidak bisa menerima kekalahan.
"Caleg sudah dua orang. Kalau timses itu malah banyak, sudah puluhan," kata Ustaz Ujang Bustomi saat ditemui di Padepokan Anti Galau, Desa Sinarrancang, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, Minggu (18/2/2024).
Sejauh ini, kata dia, tingkat depresi dari para caleg dan timses yang datang ke padepokannya masih dalam kategori ringan dan menengah. Kondisi tersebut pun masih bisa ditangani melalui berbagai proses terapi.
Dalam menangani caleg dan timses yang depresi, proses pengobatan yang biasa dilakukan oleh Ustaz Ujang adalah melalui ruqiyah hingga memberikan air doa.
"(Penanganannya) dengan terapi spiritual dan dikasih air. Terus kita kasih semangat (motivasi). Tapi saya akan lebih menanamkan ruqyah dan juga zikir," kata dia.