Lara di SD Majalengka

Round-Up

Lara di SD Majalengka

Tim detikJabar - detikJabar
Selasa, 20 Feb 2024 07:30 WIB
Bangunan sekolah ambruk di Majalengka.
Bangunan sekolah ambruk di Majalengka. (Foto: Erick Disy Darmawan/detikJabar)
Majalengka - Tiga orang mengalami luka dalam peristiwa ambruknya bangunan SDN 2 Sidamukti, Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Ketiga orang tersebut merupakan guru dan mahasiswa yang tengah magang.

Peristiwa ambruknya bangunan SDN 2 Sidamukti terjadi pada Senin (19/2/2024) sekitar pukul 10.00 WIB. Ada dua bangunan yang ambruk yakni ruang kelas dan perpustakaan.

Kepala SDN 2 Sidamukti Mindinul Akbar mengatakan, atap bangunan tiba-tiba ambruk saat ada seorang guru yang hendak memperbaiki genting yang bocor.

"Pada awalnya (salah seorang guru) melihat kondisi bangunan, mau memperbaiki, mau naik. Karena sudah biasa. Kalau ada genting bocor, atau apa, refleks. Karena tadinya tukang bangunan, jadi sepertinya terpanggil untuk membetulkan. Posisinya di atas," kata Akbar.

Untungnya saat bangunan tersebut ambruk, proses belajar mengajar sudah selesai. Hanya saja menurut akbar, ada tiga orang yakni dua guru dan satu mahasiswa magang yang tertimpa reruntuhan bangunan hingga mengalami luka-luka.

"Yang satu orang yang lagi praktik mahasiswa dari UNMA, sekarang alhamdulillah sudah pulang," ujar dia.

"Kemudian yang satu, Pak Nana wali kelas 6 sekarang posisinya di-scan, di Rumah Sakit. Juga Pak Entuy. Mudah-mudahan tidak terjadi apa-apa dan sembuh," sambungnya.

Sementara Kepala Dinas Pendidikan Majalengka Lilis Yuliasih mengungkapkan, bangunan SDN 2 Sidamukti yang ambruk menjadi prioritas Dinas Pendidikan untuk dilakukan perbaikan di tahun 2024 ini.

Lilis juga mengingatkan, agar pihak sekolah untuk tidak menempati ruangan kelas yang kondisinya dianggap tidak layak.

"Dari Dinas Pendidikan seperti kita buatkan surat edaran dan kita akan membuat surat edaran lagi. Sebelumnya kan sudah ada surat edaran bahwa apabila kondisi ruangan yang tidak layak, jangan digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Kemudian apabila ada cuaca ekstrim dan kondisi ruangan tidak memungkinkan untuk ini, jangan dipergunakan," ucap Lilis.

"Kemudian, langkah kita nanti tindak lanjut ini akan memprioritaskan agar segera tidak terganggu proses belajar mengajar," pungkasnya. (bba/orb)



Hide Ads