Popon hingga Titin Rela Antre demi Beras Murah di Sumedang

Popon hingga Titin Rela Antre demi Beras Murah di Sumedang

Nur Azis - detikJabar
Senin, 19 Feb 2024 15:00 WIB
Antrean panjang warga Sumedang berburu beras murah
Antrean panjang warga Sumedang berburu beras murah (Foto: Nur Azis/detikJabar)
Sumedang -

Warga Sumedang menyerbu Alun-alun Tegalkalong di Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang pada Senin (19/2/2024). Mereka memburu beras dengan harga murah.

Popon Sukaesih (49) salah satunya. Sejak pagi, Popon sudah berada di Alun-alun Tegalkalong untuk mendapatkan beras murah dalam operasi pasar beras murah yang digagas Pemkab Sumedang dan Badan Pangan Nasional.

Popon mengaku membutuhkan beras dengan harga murah. Sebab, saat ini harga beras di pasaran harganya mahal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah ada beras murah, sekarang kan harga beras di pasaran lagi mahal ya, paling murah itu 16 ribu (rupiah) lebih," ungkapnya di lokasi.

Di operasi pasar, harga beras yang dijual pemerintah cukup terjangkau. Untuk kemasan beras 5 kilogram dibanderol Rp 50 ribu. Dia mendapatkan jatah dua paket beras yang totalnya 10 kilogram.

ADVERTISEMENT

"Satu kemasan 50 ribu (rupiah), setiap orang dikasih jatah dua kemasan," ujarnya.

Warga lainnya yakni Titin. Ia sengaja datang dengan ke acara operasi pasar beras murah dengan diantar suaminya. Ia rela turut antrean lantaran harga beras saat ini sedang mahal di pasaran.

"Kalau di pasar mahal jadi mending ke sini," ujarnya.

Titin pun sama mendapatkan jatah dua kemasan beras yang harga masing-masingnya Rp50.000 per 5 kilogram.

Seperti diketahui harga beras di Kabupaten Sumedang mengalami kenaikan. Salah satunya terpantau di pasar Tanjungsari, harga beras medium dari Rp11.000 per kilogram menjadi Rp15.000. Sementara beras premium dari semula Rp14.000 menjadi Rp17.000.

Sementara itu, Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman yang memantau langsung jalannya operasi pasar mengungkapkan, operasi pasar beras murah utamanya menyasar untuk kelompok penerima keluarga kurang mampu.

Secara terperinci Herman menyebut, kelompok sasaran yang akan menerima ada sebanyak 161.951 KK. Per KK-nya akan menerima 10 kilogram beras per bulan.

"Ada 9.717 ton beras yang akan disalurkan ke 277 desa/kelurahan," ungkap Herman Suryatman di lokasi.

Menurut Herman, untuk bulan Januari sudah disalurkan 1.619 ton dan akan menyusul bulan-bulan berikutnya. "Ini untuk alokasi selama 6 bulan mulai dari bulan Januari sampai dengan bulan Juni," ujarnya.

"Mudah-mudahan ini bisa meringankan beban warga masyarakat. Ini pun bentuk konkret perhatian pemerintah bagi warga masyarakat untuk menjaga ketahanan pangan di tengah-tengah masyarakat," tuturnya menambahkan.

Herman memastikan tidak boleh ada warga Kabupaten Sumedang yang kekurangan pangan. "Ini komitmen Bapak Presiden Jokowi beserta jajaran pemerintah yang pada akhirnya bisa sampai ke tengah-tengah masyarakat," ujarnya.

Operasi pasar akan dilaksanakan di 5 lokasi. Untuk tahap pertama dilaksanakan di Kecamatan Sumedang Utara (Alun-alun Tegalkalong), lalu bergeser ke Kecamatan Situraja, Tanjungsari, Cimanggung, dan Jatinangor.

"Selama lima hari berturut-turut sampai dengan hari Jumat. Untuk kecamatan yang lainnya nanti dilihat situasi dan kondisi, kalau terjadi penurunan atau harga kembali normal, kami akan tarik kembali operasi pasarnya, tapi kalau harga belum stabil kami akan terus guyur dengan operasi pasar dengan beras murah," katanya.

Begitupun untuk harga cabai merah yang mengalami kenaikan, Herman pun berencana akan melakukan operasi pasar untuk komoditas tersebut yang akan digelar di Alun-alun Sumedang, Rabu mendatang.

"Hari Rabu depan, kami akan melakukan operasi pasar untuk cabai merah, baik cabai kertiting maupun cabai merah biasa. Karena harga cabai pun mengalami kenaikan, selain itu kami sediakan juga telur dan minyak goreng," terangnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads