Sederet Fakta HP Gus Miftah Hilang hingga Bikin Kapok Luki

Sederet Fakta HP Gus Miftah Hilang hingga Bikin Kapok Luki

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 18 Feb 2024 07:15 WIB
Luki Sanjaya (34), pemilik konter hp di Bandung, menemukan dan mengembalikan ponsel Gus Miftah yang hilang.
Luki Sanjaya (34), pemilik konter hp di Bandung, menemukan dan mengembalikan ponsel Gus Miftah yang hilang (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

Kejadian tak terduga menimpa dai kondang Miftah Maulana Habiburrahman atau lebih dikenal dengan Gus Miftah. Saat hadir kampanye akbar yang digelar di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA) Kota Bandung beberapa waktu lalu, ia kehilangan telepon genggam.

Namun beberapa hari berselang, ponsel itu dikembalikan oleh pria bernama Luki Sanjaya (34). Tapi ada satu hal yang membuat Luki kapok, setelah mengembalikan ponsel tersebut. Berikut fakta-faktanya, dirangkum detikJabar.

1. Luki Kaget Melihat HP Wallpaper Gus Miftah

Sebuah telepon genggam canggih, iPhone 15 Pro Max milik Gus Miftah, hilang dicopet. HP itu kemudian dijual ke konter handphone "Lucky Cell" di Jalan Terusan Pasirkoja, Babakan Tarogong, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konter handphone itu milik Luki. Ia ingat persis, membeli sebuah HP yang harganya masih selangit itu dengan harga Rp7,5 juta. Saat HP tersebut dinyalakan, dia mengaku terkejut melihat wallpaper HP bergambar Gus Miftah.

"Pas sudah tutup toko, saya nyalain, astaga ini mah fotonya Gus Miftah, itu wallpaper-nya, aduh kaget saya," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

2. Tak Mikir Untung Lagi, Luki Langsung Mengembalikan HP Gus Miftah

Luki yang terkejut kemudian menghubungi pria yang menjual HP tersebut dan menanyakan pemiliknya. Penjual kemudian mengakui jika HP itu milik Gus Miftah. Mendengar hal itu Luki semakin terkejut dan takut.

Luki kemudian menghubungi kontak person yang ada di Instagram Gus Miftah. Dia kemudian meminta bantuan temannya untuk berangkat ke Semarang, menemui Gus Miftah pada Jumat (9/2) dinihari.

"Sampai sana ketemu di hotel, saya tunggu ditemuin orangnya Gus Miftah, dijamu saya terus ditemuin Gus Miftah. Di sana dia nanya kenapa ada di saya hp-nya, saya ceritain terus dia cerita kejadian pas hilangnya," tuturnya.

3. Lelah Luki Dibayar Hadiah yang Tak Pernah Diharapkannya

Lebih lanjut, Luki menyebut dirinya sudah berkomitmen untuk tidak mengharap imbalan apapun dari Gus Miftah setelah mengembalikan HP. Menurutnya hal itu dilakukan karena dirinya merupakan salah satu 'fans' yang sering mendengar dakwah Gus Miftah.

"Saya ke sana biarinlah ilang Rp7,5 juta, saya emang niatnya udah gak ngarepin imbalan, soalnya saya takut jujur, aja takut ujungnya jadi masalah. Kedua saya sering dengerin YouTube Gus Miftah, saya ikhlas gak diganti yang penting ngembaliin," katanya.

"Gak tenang hati, pertama ya paling takut ada masalah, kedua emang orangnya Gus, saya suka dengar dakwahnya, saya sering nonton videonya makanya pas lihat wallpaper saya sadar (itu Gus Miftah)," imbuhnya.

Namun perbuatan baik berbuah baik pula. Luki diberi hadiah karena dianggap jujur telah mengembalikan HP Gus Miftah yang hilang kecopetan.

"Dikasih hadiah sama Gus, terimakasih banget Gus juga. Dia bilang ini bukan untuk gantiin uang handphone, tapi ngasih hadiah buat mas Luki karena sudah jujur. Capek iya, tapi senang jadinya," pungkasnya.

4. Luki Kapok Beli HP Batangan

Usai kejadian itu, Luki mengaku kapok membeli HP batangan. Dia mengaku memang tidak spesifik menerima jual beli HP bekas di konternya. Jual beli hanya dilakukan dalam situasi tertentu dan tidak sering terjadi di konter miliknya.

"Nggak, saya juga jarang sebenarnya (beli HP bekas) dan kebetulan orang itu kadang suka jual satu dua (HP), jarang-jarang, sering service tapi," ucap Luki.

Ia yang sudah sejak 2008 membuka service HP dan konter mengiyakan, orang yang menjual HP Gus Miftah mengaku jika HP tersebut milik temannya. Terkadang, pria itu juga menyatakan jika HP batangan yang dijual adalah HP gadaian yang tidak ditebus pemiliknya.

"Dia ceritanya beda kalau jual pasti bilangnya punya saudara atau gadaian orang, jadi selalu gitu masuk akal lah," ujarnya.

Namun setelah kejadian tersebut, Luki menyatakan tidak lagi akan membeli HP batangan dari orang lain yang menjual ke konternya. Luki menuturkan dirinya masih diberi keberuntungan karena terhindar dari masalah setelah mengetahui Iphone yang dibeli seharga Rp 7,5 juta itu milik Gus Miftah dan telah mengembalikannya.

"Nggak mau lagi, ini pelajaran buat saya masih ditolong, dikasih jalan buat ngembaliin ke yang punya. Kan nggak tahu saya nanti disangka penadah atau apa, nggak akan terima HP yang batangan. Pelajaran buat saya," tutup Luki.

(aau/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads