Perbuatan yang dilakukan Luki Sanjaya (34), pemilik konter HP di Kota Bandung patut diacungi jempol. Dengan jujur, Luki mengembalikan iPhone 15 Pro Max milik Gus Miftah yang hilang dicopet. Bahkan Luki rela jauh-jauh pergi ke Semarang untuk mengembalikan HP tersebut.
Cerita Luki ini bermula dari unggahan Gus Miftah di akun Instagram pribadinya. Dai kondang ini menyebut Luki mengembalikan HP yang sebelumnya dijual pencopet ke sebuah Lucky Cell di Jalan Terusan Pasirkoja, Babakan Tarogong, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung.
"Kemarin saya ke Bandung, HP saya kecopetan, sama copetnya dijual ke konter, yang beli Mas Luki. Beliau kontak asisten saya dan langsung diantar ke sini. Ini orang baik," ucap Gus Miftah dalam video di akun @pengajiangusmiftah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini jarang ini, orang jujur di Indonesia masih banyak, orang baik," imbuh Gus Miftah.
Saat ditemui detikJabar, Senin (12/2/2024), Luki menceritakan awal mula dirinya mendapat HP Gus Miftah yang hilang kecopetan. Dia menyebut HP tersebut dibeli dari seorang pria pada Kamis 8 Februari 2024 dengan harga Rp7,5 juta.
Awalnya, Luki tidak mengetahui jika iPhone 15 Pro Max yang dibeli dari seorang pria itu adalah HP milik Gus Miftah. Namun setelah membuka dan melihat wallpaper pada layar, Luki baru sadar jika itu merupakan HP Gus Miftah.
"Awalnya mah saya gak tau ya (itu HP Gus Miftah). Ada yang nitip dari pegawai, HP Iphone, pas dicek ke dalam terus dicek, saya beraniin tawar Rp7,5 juta, belum saya buka belum saya nyalain, itu iPhone 15 Pro Max. Saya bayar, udah aja gak dinyalain, didiamin dulu," ucap Luki saat ditemui detikJabar, Senin (12/2/2024).
"Pas sudah tutup toko, saya nyalain, astaga ini mah fotonya Gus Miftah, itu wallpaper-nya, aduh kaget saya," ungkapnya.
Luki kemudian menghubungi pria yang menjual HP tersebut. Dia sempat meminta untuk mengembalikan HP dan uang Rp7,5 juta. Namun pria tersebut mengaku kepada Luki jika uang hasil jual HP sudah digunakan.
Karena bingung dan takut, Luki berinisiatif menghunungi kontak person yang ada di akun Instagram Gus Miftah. Dia kemudian terhubung dengan salah satu asisten dari Gus Miftah.
"Saya tanya apakah gus Miftah kehilangan hp, ternyata benar kemudian ngobrol di telpon saya jelasin. Terus minta dianterin ke dia, karena katanya semua data penting di situ (HP)," ujar Luki.
Namun Luki merasa bingung lantaran harus mengantar HP itu ke Semarang, saat kata dia Gus Miftah tengah berada di Ibu Kota Provinsi Jawa Tengah itu. Dia kemudian meminta bantuan temannya untuk berangkat ke Semarang menggunakan mobil pada Jumat (9/2) dinihari.
"Sampai sana ketemu di hotel, saya tunggu ditemuin orangnya Gus Miftah, dijamu saya terus ditemuin Gus Miftah. Di sana dia nanya kenapa ada di saya hp-nya, saya ceritain terus dia cerita kejadian pas hilangnya," tuturnya.
Luki mengaku, sejak awal dirinya tidak mengharap imbalan apapun. Itu karena dia merupakan salah satu penggemar Gus Miftah dan sering mendengar dakwah sang dai via YouTube. Bagi Luki, yang terpenting adalah dia mengembalikan HP yang menurutnya bukan jadi haknya itu.
"Gak tenang hati, pertama ya paling takut ada masalah, kedua emang orangnya Gus, saya suka dengar dakwahnya, saya sering nonton videonya makanya pas lihat wallpaper saya sadar (itu Gus Miftah)," kata Luki.
![]() |
Namun perbuatan baik berbuah baik pula. Luki diberi hadiah karena dianggap jujur telah mengembalikan HP Gus Miftah yang hilang kecopetan.
"Dikasih hadiah sama Gus, terimakasih banget Gus juga. Dia bilang ini bukan untuk gantiin uang handphone, tapi ngasih hadiah buat mas Luki karena sudah jujur. Capek iya, tapi senang jadinya," ucapnya.
Usai kejadian itu, Luki mengaku kapok membeli HP batangan. Luki yang sudah sejak 2008 membuka jasa service dan konter HP memang jarang membeli barang bekas yang dijual konsumen.
Petik Pelajaran yang Bikin Kapok
Namun pada kasus ini, pria yang menjual HP batangan itu mengaku jika barang yang dijual adalah barang milik temannya atau barang gadaian. Karena itu, Luki tanpa prasangka buruh mau membeli HP meski tanpa kelengkapan.
"Dia ceritanya beda kalau jual pasti bilangnya punya saudara atau gadaian orang, jadi selalu gitu masuk akal lah," ujarnya.
Setelah kejadian ini, Luki menyatakan enggan membeli HP tanpa perlengkapan. Luki menyebut dirinya masih diberi keberuntungan karena terhindar dari masalah.
"Nggak mau lagi, ini pelajaran buat saya masih ditolong, dikasih jalan buat ngembaliin ke yang punya. Kan nggak tahu saya nanti disangka penadah atau apa, nggak akan terima HP yang batangan. Pelajaran buat saya," tutup Luki.
(bba/yum)