.webp)
Eksodus yang dimaksud, ada 20 orang mahasiswa asal luar Kota Bandung melakukan pencoblosan capres-cawapres, padahal 20 mahasiswa itu tidak masuk pada daftar pemilih tetap (DPT), daftar pemilih tetap (DPTb) dan daftar pemilih khusus (DPK).
Kodiv Pencegah, Parmas dan Humas Bawaslu Kota Bandung Bayu Mochamad mengatakan, pihaknya masih melakukan pendalaman terkait hal tersebut.
"Itu masih dalam penelusuran, kita mengkroscek apakah memang kejadian khusus di TPS 53 tepatnya di Kelurahan Gegerkalong, Kecamatan Sukasari ini apakah memenuhi PSU atau tidak," kata Bayu dihubungi via sambungan telepon, Kamis (15/2/2024).
Jika memenuhi syarat PSU, makan pemilihan ulang untuk capres-cawapres di TPS tersebut akan digelar kembali jika sudah melalui tahapan yang ditentukan.
"Kalau memenuhi itu pasti digelar lagi, setelah misalnya saran PSU, nanti biasanya bila sesuai mekanisme dari TPS ke KPPS melayangkan saran rekomendasi PSU kemudian nanti diteruskan ke Panwascam yang nanti meneruskan ke PPK, lalu nanti Bawaslu Kota Bandung dan akan melakukan kajian nanti melakukan saran PSU atau rekomendasi PSU ke KPU Kota Bandung," ungkapnya.
"Jikalau telah rekomendasi PSU ini dilayangkan oleh Bawaslu Kota Bandung, maka KPU Kota Bandung punya waktu 10 hari dari diterimanya saran dari Bawaslu Kota Bandung," tambahnya.
Menurut Bayu, jika PSU terjadi akan dipilih di hari libur antara Sabtu dan Minggu. Jika saran yang dikeluarkan tidak harus melakukan PSU, Bayu mengatakan maka akan dilanjutkan dengan penghitungan suara lanjutan atau PSL.
"Betul jika tidak PSU maka jadi PSL," ujarnya.
Disinggung apakah ada TPS lainnya yang dilakukan PSU, Bayu sebut tidak ada. "Untuk sementara Sukasari," pungkasnya. (wip/yum)
