Puluhan orang duduk menanti giliran dipanggil petugas KPPS di TPS 83, Kampung Adat Cireundeu, Kelurahan Leuwigajah, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi.
Langit mendung disertai gerimis sejak Rabu (14/2/2024) pagi, tak menyurutkan semangat warga menyalurkan hak suaranya pada pesta demokrasi lima tahunan tersebut.
Wiliam Syamsudin, jadi salah satu orang yang antusias bakal mencoblos di balik bilik suara untuk pertama kalinya. Remaja itu masih duduk di bangku kelas 2 di SMK Pasundan 2 Cimahi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya baru pertama kali coblos Pemilu tahun ini. Soalnya baru lewat 17 tahun umurnya. Di sekolah juga memang yang paling muda," kata Wiliam saat ditemui, Rabu (14/2/2024).
Wiliam mengaku tak punya persiapan khusus untuk menyambut pesta demokrasi kali ini. Utamanya, ia hanya meyakinkan pilihan akan pasangan calon yang bakal dicoblos.
"Nggak ada persiapan, mengalir saja. Cuma ya meyakinkan pilihan saja. Sempat terpengaruh juga sama info-info di medsos, masih bimbang kemarin," kata Wiliam.
Selain calon presiden dan wakilnya yang ia kenal, sisanya tak ada nama yang familier di telinganya. Seperti calon anggota DPR RI, DPD, DPRD Provinsi, serta DPRD Kota/Kabupaten.
"Nggak ada yang kenal juga, paling ada beberapa yang sempat bantu siswa kurang mampu di sekolah saya. Selain itu nggak tahu siapa," tutur Wiliam.
Ketua KPPS 83, Triana Santika mengatakan ada 233 pemilih yang terdaftar di DPT untuk menyalurkan hak suara di TPS 83.
"Untuk antusiasme lumayan ramai, meskipun sekarang hujan juga. Pokoknya ini sampai 12 siang untuk DPT, jadi semua atau tidak ya akan ditutup. Nah nanti DPTB itu jam 1 siang," kata Triana.
Salah satu kendala dalam pelaksanaan pemungutan suara kali ini yakni banyaknya lansia yang menyalurkan hak suaranya. Seperti seorang pria sepuh yang jalannya sudah tergopoh-gopoh dengan pandangan yang sudah kabur.
"Tadi juga ada yang dibantu karena untuk jalan pun sulit. Tapi masih semangat datang ke TPS. Cuma banyaknya lansia itu jadi salah satu kendala, karena mungkin di dalam bilik suara akan lebih lama waktunya," ucap Triana.
Sementara pihaknya menargetkan pemungutan hingga penghitungan suara bisa selesai lebih cepat ketimbang pemilh tahun 2019 lalu.
"Targetnya kita ingin tengah malam itu sudah selesai, soalnya kalau tahun 2019 itu selesai jam 5 pagi. Kita minta juga ke anggota KPPS tidak memaksakan, supaya tidak terjadi kejadian di tahun 2019 (anggota KPPS banyak yang meninggal)," tutur Triana
(dir/dir)