Dari video yang dilihat detikJabar, warga secara bergantian menandu jenazah melintasi jalan penuh lumpur. Bahkan momen itu dilakukan di tengah guyuran hujan lebat.
Untuk menandu jenazah, warga menggunakan batang bambu sebagai penopang. Sementara jenazah, dimasukkan dalam kain dan ditutup menggunakan plastik transparan.
Informasi dihimpun, jenazah yang ditandu warga ialah mendiang Atikah (48), warga Kampung Sirnagalih, Desa Sukamulya, Kecamatan Naringgul. Atikah meninggal usai dirawat di rumah sakit di Bandung.
Saat dikonfirmasi, Rustandi (42) warga Desa Sukamulya menyebut, peristiwa memilukan itu terjadi pada Minggu (11/2/2024) siang. Atikah diketahui meninggal karena penyakit yang dideritanya.
Namun saat hendar diantar menuju kediamannya, mobil ambunlan tidak bisa melintas. Hal itu lantaran jalan yang akan dilalui rusak parah.
"Dari rumah sakit awalnya diantar menggunakan mobil ambulans. Tapi begitu masuk ke jalan penghubung Desa Ciberang dan Desa Sukamulya, mobil tersebut tidak lagi mampu melalui jalan yang rusak parah dan berlumpur," ujar dia, Selasa (13/2/2024).
Kondisi tersebut memaksa keluarga dibantu warga memutuskan untuk menandu jenazah dari jalan utama hingga ke rumah duka. Mereka berjalan selama tiga jam karena harus menempuh jarak sejauh 4 kilometer.
"Secara bergantian empat orang bergantian menandu jenazah. Waktu tempuhnya 3 jam karena medannya sulit. Ditambah lagi saat menandu itu di tengah guyuran hujan," kata dia.
Parahnya lagi, peristiwa memilukan ini bukan pertama kali terjadi. Rustandi menuturkan, sudah ada lima jenazah yang terpaksa ditandu di awal tahun 2024 ini. "Dengan yang ini ada enam kejadian, empat akibat sakit dan dua karena kecelakaan," ucapnya.
Karena itu, Rustandi menginginkan pemerintah untuk segera bertindak dengan memperbaiki jalan. Hal ini kata dia akan membuat aktivitas masyarakat tidak lagi sulit karena akses jalan yang hancur.
"Kami mohon perbaiki, kami warga pelosok Cianjur ini ingin juga merasakan jalan mulus. Karena sudah lebih dari 30 tahun jalan di desa kami tak kunjung diperbaiki," kata dia.
Terpisah, Kepala Desa Sukamulya Cep Eli Suhandi menambahkan, jalan tersebut memang sudah sejak lama belum dibangun. "Kami juga berharap segera diperhatikan dan dibangun oleh pemerintah," singkatnya.
(bba/dir)