Satpol PP telah menertibkan puluhan ribu alat peraga kampanye (APK) yang tersebar di 30 kecamatan di Kota Bandung selama masa tenang Pemilu 2024. Penertiban APK pun masih dilakukan di beberapa lokasi.
"Total penertiban 68.798 buah APK," kata Kepala Bidang Tribumtranmas Yayan Ruyandi dalam keterangan yang diterima detikJabar, Selasa (13/2/2024).
Yayan menyebut, saat ini pihaknya terus lakukan penyisiran APK yang belum diturunkan. "Dilanjutkan, personel Satpol PP Kota Bandung dan kewilayahan yang ada di kecamatan," ujarnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terpisah Kasatpol PP Kota Bandung Rasdian mengatakan, pihaknya memastikan sebelum hari pencoblosan seluruh APK sudah diturunkan.
"Kita sudah bersihkan di beberapa ruas jalan. Kami upayakan semua akan turun sebelum pemilu berlangsung seluruh APK di 30 kecamatan do Kota Bandung, selesai diturunkan," ujar Rasdian.
Menurutnya, ada sejumlah titik APK yang masih menjadi prioritas dalam penertiban. Hingga pada Selasa dini hari, Satpol PP Kota Bandung telah menertibkan 23 APK di titik-titik prioritas.
"Titik yang menjadi prioritas penurunan naskah APK yaitu reklame, bando, serta jembatan penyebrangan atau JPO yang sulit dijangkau oleh aparat kewilayahan. Per dini hari tadi ada 23 titik yang terdiri dari 15 reklame dan 8 bando," tuturnya.
Dalam rilis Humas Kota Bandung, Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengimbau kepada kader-kader partai politik untuk ikut terlibat dalam penurunan APK. Dia pun optimis, Kota Bandung akan tertib dari APK saat Pemilu yang berlangsung pada Rabu 14 Februari 2024.
"Hari ini semua sudah selesai, itu belum, tapi saya yakin besok semua akan tuntas, dan yang paling enak itu diturunkan oleh calegnya sendiri, oleh partainya sendiri, inisiatif," jelas Ema.
"Karena prinsipnya itu tugas mereka, kan mereka yang memasang, masa orang lain yang menurunkan, kan logikanya itu, kesadaran," tambahnya.
Pihaknya mengimbau kepada warga Kota Bandung untuk berpartisipasi aktif dalam Pemilu 2024 dengan menggunakan hak suara. Menurutnya, perilaku apatis akan berdampak kepada kualitas Pemilu.
"Perilaku politik itu, orang yang abai tidak peduli, perilaku subjektif itu mah tidak punya pendirian. Nah yang bagus itu partisipasi penuh. Itu yang diharapkan, Bandung berada dilabel itu, karena tingkat pendidikan di Bandung tinggi," pungkasnya.
(wip/sud)