Hendra Ketua KPPS Kota Sukabumi Meninggal Saat Pengajian

Hendra Ketua KPPS Kota Sukabumi Meninggal Saat Pengajian

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 13 Feb 2024 10:16 WIB
Ilustrasi tugas KPPS
Ilustrasi petugas KPPS (Foto: Dok. Tangkapan Layar Buku Panduan KPPS)
Sukabumi -

Seorang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Kota Sukabumi meninggal dunia. Ketua KPPS 17 (sebelumnya ditulis anggota) bernama Hendra Lesmana, warga Kelurahan/Kecamatan Cibeureum itu meninggal saat mengikuti pengajian.

"Saya dapat kabar tanggal 10 Februari 2024, kami langsung berkunjung ke sana, tentu yang pertama itu kami turut berbela sungkawa, berduka cita atas meninggalnya salah satu jajaran kami," kata Ketua KPU Kota Sukabumi Imam Sutrisno kepada detikJabar, Selasa (13/2/2024).

"Waktu itu kalau nggak salah beliau ini sore hari berangkat ke pengajian, kejadiannya di lokasi pengajian tapi yang penting untuk digarisbawahi bahwa kami berbela sungkawa," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Setelah mendengar kabar tersebut, KPU pun melakukan sejumlah langkah mulai dari memberikan santunan bagi almarhum hingga pergantian KPPS untuk wilayah Kelurahan Cibeureum.

"Ya diberi santunan karena sudah didaftarkan BPJS Ketenagakerjaan. Besarannya kalau tidak salah Rp40 jutaan. Hak-hak dari almarhum yang bersangkutan, yang meninggal itu juga sudah langsung kami urus, kami tindaklanjuti," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Proses pergantian itu dilakukan melalui mekanisme penunjukan langsung. Imam mengatakan, yang bersangkutan sudah mendapatkan jadwal bimbingan teknik susulan.

"Karena KPPS itu harus lengkap tujuh orang, makanya kami melakukan mekanisme penunjukan langsung untuk penggantinya, kalau seleksi sudah tidak mungkin. Namun saya juga menghimbau dalam proses penunjukan langsung ini tetap diperhatikan aspek-aslek penting misalnya perhatikan bahwa calon penggantinya tidak terdaftar dalam Sipol, tidak menjadi bagian dari partai politik dan harus netral," jelasnya.

Ditanya soal penyebab meninggalnya anggota KPPS tersebut, Imam belum dapat memastikan apakah dikarenakan penyakit atau kelelahan. "Itu harus diagnosa dokter, waktu itu kayaknya nggak sempat dilakukan," tutupnya.

(yum/yum)


Hide Ads