Lara Dara soal Suaminya Tewas Tersambar Petir di Stadion Siliwangi

Lara Dara soal Suaminya Tewas Tersambar Petir di Stadion Siliwangi

Dwiky Maulana Velayati - detikJabar
Senin, 12 Feb 2024 15:27 WIB
Septian Raharja, pesepakbola asla Subang yang tewas tersambar petir.
Septian Raharja, pesepakbola asla Subang yang tewas tersambar petir. Foto: Dwiky Maulana Vellayati/detikJabar
Subang -

Rasa tak percaya telah kehilangan orang tersayang dialami oleh Dara. Dara sendiri merupakan istri dari Septian Raharja (35) korban tewas akibat tersambar petir saat bermain sepak bola di Stadion Siliwangi, Kota Bandung.

Cerita menyedihkan disampaikan Dara saat mengenang sosok suaminya sebelum tutup usia tersambar petir. Raut lara Dara tak terbendung selagi mengingat informasi soal kabar meninggalnya sang suami tercinta. Dara menceritakan, Septian pamit berangkat dari Subang ingin bermain sepak bola ke Kota Bandung pada Sabtu (10/2/2024) pagi kemarin. Sebelum peristiwa tersebut, Septian juga sempat memberikan kabar terakhir bahwa dia akan segera bermain.

"Berangkat dari Subang-nya itu hari Sabtu jam 10 pagi dia memang izin mau main bola ya biasa aja nggak ada yang aneh. Ngabarin jam 1 siang udah nyampe Bandung, terus katanya dia salat dulu, terus udah nyampe lapangan ngabarin lagi, nah ngabarin lagi katanya dapet jersey itu chat terakhir," ujar Dara saat berbincang bersama detikJabar, Senin (12/2/2024).

"Jam 4 sore lebih saya ada telepon dari nomor yang tidak dikenal. Saya cuek aja, soalnya saya malas ngangkat nomor yang nggak ada namanya di saya itu, tapi ngechat gitu, cuman ngechat saya ternyata itu Dabi temannya kalau itu saya kenal," sambungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak memiliki rasa kecurigaan apapun, Dara dikabari oleh rekan dari Septian. Dara menerima kabar bahwa Septian mengalami kecelakaan. Saat itu, Septian tengah berada di IGD RS Sariningsih, Kota Bandung. Namun, Dara menerima kabar bahwa nyawa suaminya sudah tidak tertolong.

"Kata Dabi biar teteh jelas hubungin aja yang ikut di Bandung. Terus saya nelpon yang di Bandung ada Ilman, saya bilang suami saya kenapa terus dijawab Septian kecelakaan, terus saya bilang kecelakaan kakinya yah, soalnya saya nggak mikir yang jauh-jauh gitu yah," ucapnya.

ADVERTISEMENT

"Terus kata Ilman bukan teh tapi kesamber petir, saya kaget dan langsung nanya sekarang lagi di mana katanya lagi di IGD udah ditangani nanti diinfoin lagi aja gitu kata Ilman teh. Nggak sampai 5 menit terus nelepon lagi Ilmannya nangis-nangis, saya bilang ngomong yang bener kenapa Septian. Kata Ilman ini udah di IGD teh maafin Ilman kalau nggak Ilman ajakin mungkin nggak bakalan kejadian katanya gitu. Saya nanya lagi kondisinya gimana terus kata Ilman udah nggak tertolong," ungkapnya.

Dara menjelaskan, kondisi suaminya akibat sambaran petir tersebut mengalami luka-luka di antaranya, luka bakar pada bagian belakang kepala, telinga, hingga paha dari Septian.

"Habis mendengar itu langsung disamperin sama keluarga yang ada di Bandung diurus, dibawa ke Subang dan dimakamkan langsung waktu Minggu pagi jam 9. Kalau saya ngelihat lukanya ada di belakang kepala ada kebakar sedikit, terus di telinga dan di badannya ada luka bakar terus ada luka di paha juga cuman nggak saya lihat," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, pesepakbola asal Kabupaten Subang bernama Septian Raharaja (34) tewas tersambar petir di Stadion Siliwangi, Kota Bandung saat kondisi cuaca cerah. Septian tersambar petir saat menjalani fun football atau pertandingan persahabatan antara timnya FBI Subang melawan 2flo Bandung, Sabtu (10/2/2024) sekitar Pukul 10.00 WIB.

"Pada saat korban melakukan pertandingan di babak kedua antara pertandingan persahabatan antar komunitas atau fun football antara 2flo Kota Bandung vs FBI Subang," kata Kapolrestabes Bandung Kombes Pol Budi Sartono via pesan singkat, Minggu (11/2/2024).

"Cuaca sedang terang tiba-tiba petir menyambar korban," tambah Budi.

Pasca kejadian, korban sudah diboyong ke Rumah Sakit Sariningsih untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

Menurut Budi, korban alami empat titik luka bakar di badannya. "Luka bakar di bagian dada, luka bakar di bagian lengan atas, luka bakar di bagian tukai atas dan tungkai bawah," tuturnya.

Saat itu, korban dan teman-temannya sedang bermain sepak bola dalam sebuah laga persahabatan di Stadion Siliwangi. "Tim saya kan homebase-nya di Bandung, korban sama timnya dari Subang. Kejadiannya tadi jam setengah 4-an sore, korbannya meninggal kesambar petir," kata G, seorang saksi saat dikonfirmasi detikJabar via sambungan telepon.

Dia mengungkapkan, saat kejadian, pertandingan persahabatan baru saja berlangsung di tengah cuaca cerah. Hanya saja menurutnya, awan mendung sudah terlihat dari arah selatan dan timur di Stadion Siliwangi.

Baru sekitar menit ke-15 ucap G, terdengar suara petir yang menggelegar. Petir kata dia menyambar alat penangkal yang ada di stadion bersejarah tersebut. Hanya berselang satu detik, petir kedua kembali menyambar.

G menuturkan, seluruh pemain dibuat kaget dengan petir tersebut. Bahkan semuanya tiarap di atas lapangan hingga berlarian menyelamatkan diri. Namun korban terlihat terus berbaring sesaat setelah sambaran petir terjadi.

"Pas petir yang itu, semua langsung tiarap, termasuk korban. Udah gitu kan pada lari, korban malah enggak bangun-bangun," ungkapnya.

Melihat ada pemain yang tergeletak, pemain lainnya berinisiatif membopong korban ke pinggir lapangan. Saat melihat kondisi korban, terdapat luka hitam kemerahan di bagian dada korban. Bahkan kata dia, sepatu bola korban terbakar.

Korban sempat dievakuasi ke RS Sariningsih dengan menggunakan ambulans. Namun tak lama kemudian, korban dikabarkan meninggal dunia.




(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads