Pelarian Asep Jadi Hansip gegara Gagal Masuk TNI

Pelarian Asep Jadi Hansip gegara Gagal Masuk TNI

Faizal Amiruddin - detikJabar
Kamis, 08 Feb 2024 15:00 WIB
Suasana kegiatan peningkatan kapasitas SDM anggota Satlinmas Kota Tasikmalaya.
Anggota Satlinmas Kota Tasikmalaya Asep Dede berfoto disela kegiatan pelatihan di aula kantor Kecamatan Cihideung. (Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar)
Tasikmalaya -

Menjadi anggota Perlindungan Masyarakat (Linmas) alias Hansip bukan menjadi cita-cita Asep Dede (64) warga Cempakawarna, Kelurahan Cilembang, Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya.

Tapi nyatanya sudah puluhan tahun dia menjadi sosok seorang Hansip, mengabdikan diri kepada masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya. Asep Dede tergolong anggota Linmas senior dan paling aktif di Kelurahan Cilembang.

Meski sudah tak muda lagi, tapi Asep Dede masih terlihat segar dan trengginas. Ungkapan "siap" dan gaya bicara lantang, menjadi salah satu ciri khasnya. Dia mengaku sangat mencintai pekerjaannya sebagai anggota Linmas.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mah "sabubukna" (sampai hancur) jadi Hansip," kata Asep Dede, di sela kegiatan pelatihan dan peningkatan kapasitas Linmas di aula kantor Kecamatan Cihideung Kota Tasikmalaya, Selasa (30/1/2024).

Pelarian dari Cita-cita Jadi Tentara

Dia mengaku menjadi Linmas atau Hansip sejak muda atau sejak era tahun 70-an. Menjadi Hansip adalah pelarian dari cita-citanya menjadi tentara. Dia mengaku gagal menjadi TNI karena dilarang oleh orang tuanya.

ADVERTISEMENT

"Jadi saya itu dulu ingin jadi tentara, tapi dilarang orang tua. Kata bapak saya, cukup dia saja yang ikut berjuang di zaman kemerdekaan. Dia tak mau saya ikut-ikutan mengambil risiko dengan menjadi tentara. Ibu saya juga melarang, padahal dulu masuk TNI kan mudah," kata Asep Dede.

Suasana kegiatan peningkatan kapasitas SDM anggota Satlinmas Kota Tasikmalaya.Suasana kegiatan peningkatan kapasitas SDM anggota Satlinmas Kota Tasikmalaya. Foto: Faizal Amiruddin/detikJabar

Asep Dede yang saat itu merasa kecewa akhirnya memilih menikah dan mulai belajar hidup mandiri. Rupanya kendati gagal menjadi tentara, jiwa patriot dan semangat pengabdian tetap berkobar hebat di jiwa Asep Dede.

"Setelah menikah akhirnya diajak jadi Hansip, bantu-bantu masyarakat, membantu TNI. Diajak ikut pelatihan. Terus saja juga aktif di ormas Angkatan Muda Siliwangi," kata Asep Dede.

Sejak saat itu dia mulai aktif dalam kegiatan sosial kemasyarakatan serta kegiatan program pemerintah yang membutuhkan perannya sebagai seorang Linmas. Bantu warga yang kenduri, membantu proses pemakaman warga yang meninggal, menjalankan ronda malam, merukunkan warga yang bertengkar hingga membantu warga yang mengalami musibah.

Di akhir tahun 90-an, Asep Dede mengaku sempat mengikuti program Keamanan Rakyat (Kamra) dan Rakyat Terlatih (Ratih). Saat itu dia mengikuti serangkaian pelatihan yang dilakukan oleh ABRI untuk menghadapi gejolak politik dan stabilitas nasional di masa reformasi.

"Saya juga pernah ikut Kamra terus Ratih, ikut pelatihan pas zaman moneter (krisis moneter/reformasi). Sempat dapat gaji dan uang makan," kata Asep Dede.

(yum/yum)


Hide Ads