Respons Sekolah soal Pelajar SMP Tawuran Lawan Alumni di Sukabumi

Respons Sekolah soal Pelajar SMP Tawuran Lawan Alumni di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 06 Feb 2024 15:43 WIB
perkelahian antar anak sma
Ilustrasi tawuran (Foto: Edi Wahyono)
Sukabumi -

Peristiwa tawuran pelajar SMP melawan alumni sekolah membuat geger masyarakat Sukabumi. Seorang pemuda berinisial R (20) menjadi korban hingga nyaris tewas dengan luka sobek di bagian kepala dan punggung. Pihak sekolah pun buka suara terkait peristiwa itu.

Diketahui, peristiwa tawuran itu terjadi pada Senin (5/2) kemarin sekitar pukul 19:30 WIB di Jalan Cireunghas, Kampung Gununggoong, Desa Cipurut, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Belasan pelajar SMP yang terlibat itu diamankan di Polsek Cireunghas, tiga di antaranya masih berstatus buron.

"Kejadian yang barusan memang untuk pihak sekolah kami baru menerima kabarnya barusan sekitar jam 09:00 WIB karena kejadiannya kan malam hari, kalau pihak sekolah diminta untuk hadir ke sini tapi kalau informasi ada tawuran memang sudah kami dengar sebelumnya," kata Pembina Siswa SMPN 1 Cireunghas Rini Lastriana di Mapolsek Cireunghas, Selasa (6/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengakui, informasi mengenai tawuran tersebut sudah didengar sebelumnya. Namun, kata dia, pelajar yang terlibat tawuran bukan hanya sekolah mereka saja.

"Informasi kalau ada tawuran memang sudah kami dengar sebelumnya, hanya saja dari pihak sekolah, itu sekolah bukan dari sekolah kami tapi dari sekolah yang lain cuman sebatas itu saja. Kejadian lengkapnya kami baru mengetahui barusan di sini (Polsek Cireunghas)," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Rini mengungkapkan, ada empat orang pelajar SMPN 1 Cireunghas yang terlibat tawuran. Mereka akan diberikan pembinaan di sekolah. Selama ini, kata dia, sikap para keempat pelajar itu baik dan tak menunjukkan tanda-tanda kenakalan remaja.

"Catatan di sekolah kami memang anak-anaknya baik ya, tidak ada catatan kalau sebelumnya pernah melakukan atau seperti apa dan mungkin tadi saya mendengar keterangan siswa, kebetulan ada di lokasi dan nongkrong, sementara infonya seperti itu," ucapnya.

"Kalau tindaklanjut, pasti kami akan mengadakan pembinaan khusus untuk anak yang empat ini dan juga untuk siswa yang lainnya. Kalau skorsing sih nanti, mungkin dimusyawarahkan lagi," sambungnya.

Dia menyebut, selama ini sudah membentuk Satgas Sekolah yang berfungsi untuk mencegah kenakalan siswa. Meski demikian, dia menyebut peristiwa tawuran itu di luar kendali pihak sekolah.

"Kalau seperti itu (satgas sekolah) memang sudah jauh-jauh kami melakukannya, bukan saja pembentukan satgas kelas. Itu sudah ada, sudah dibentuk. Kebetulan di sekolah kami dan memang semua juga di luar kendali kami, itu juga kejadiannya di luar sekolah kami," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, dua kelompok pelajar dan alumni dari tiga Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Cireunghas dan Sukalarang, Kabupaten Sukabumi terlibat tawuran. Akibatnya, seorang pemuda berinisial R (20) mengalami luka sobek di bagian kepala dan punggung hingga nyaris tewas terkena sabetan senjata tajam (sajam).

Kapolsek Cireunghas Resor Sukabumi Kota Ipda Hendrayana mengatakan, kedua kelompok pelajar dan alumni itu janjian tawuran melalui WhatsApp Group (WAG) dengan membawa massa berjumlah belasan orang.

"Awalnya mereka janjian 4 VS 4 karena mereka datangnya dari kelompok sana (Sukalarang) lebih dari sekian orang, kurang lebih sembilan orang dari kelompok yang satu. Dari sini (Cireunghas) juga lebih dari sepuluh orang, tiba-tiba langsung terjadi (tawuran)," kata Hendra kepada detikJabar di Mapolsek Cireunghas, Kabupaten Sukabumi, Selasa (6/2/2024).




(dir/dir)


Hide Ads