Kota Bandung terkenal dengan julukan Paris Van Java, sebab sejak lama kota ini terkenal akan pertumbuhan fesyennya. Hal inilah yang menjadikan Kota Bandung bukan hanya terkenal dari sisi kuliner dan wisatanya, namun juga sebagai kota dengan beragam sentra industri.
Pj Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono pun menyampaikan keinginannya untuk mengembangkan industri di Kota Kembang. Katanya, pemulihan industri di Kota Bandung harus terus digencarkan pasca pandemi COVID-19.
"Hari ini kita mengunjungi dua produk industri, yang pertama industri yang padat karya di PT. Primarindo Asia Infrastruktur (Tomkins) dengan ada Covid-19 kemarin kena imbas," kata Bambang dalam keterangannya, Senin (5/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bambang menyatakan harapan tersebut setelah melakukan kunjungan pada dua industri di Kota Bandung yakni PT Primarindo Asia Infrastruktur dan PT Mitsubishi Tanabe Pharma Indonesia. Ia menyebut, perusahaan yang bangkit pasca pandemi merupakan pekerjaan berat.
Mulai dari mengembalikan pola produksi, penataan tenaga kerja hingga penjualan ke dalam keadaan normal sebelum adanya pandemi. Maka, ia meminta Disnaker dan Lembaga Kerjasama (LKS) Tripartit yang terdiri dari unsur pengusaha, serikat pekerja, dan pemerintah untuk mencarikan formulasi untuk membantu industri agar dapat bangkit.
"Bahwa mereka produknya salah satu brandingnya Kota Bandung. Ini karena brandingnya Kota Bandung perlu kita dorong. Oleh karenanya saya meminta kepada Disnaker berdialog dengan LKS Tripartit untuk mencari solusi," ujarnya.
"Pemerintah akan hadir, potensi Bandung luar biasa biacara UMKM perdagangan dan lainnya kita harus hadir. Tetap semangat kita akan carikan solusi terbaik," lanjut dia.
Bambang pun melihat potensi besar pasca berkunjung ke PT Mitsubishi Tanabe Pharma Indonesia, sebuah perusahaan farmasi yang berkantor di Kecamatan Cinambo, Kota Bandung.
Industri farmasi, menurutnya, menjadi salah satu potensi yang berkembang di Kota Bandung. Ia bangga dengan teknologi terbaru yang diterapkan di perusahaan tersebut. Bambang juga menegaskan Pemkot Bandung akan terus hadir dan mendukung perusahaan yang melakukan kegiatan usaha di Kota Bandung.
Namun, Bambang mendorong untuk perusahaan-perusahaan dapat menggunakan produk dan bahan baku dalam negeri. Selain itu, perusahaan juga harus memperhatikan berbagai aspek mulai dari keamanan lingkungan hingga aspek sosial.
"Kita ke Mitsubishi Tanabe yang ini memang high tech. Mudah-mudahan bahan bakunya bisa dari dalam negeri. Dan ini juga menjadi nilai investasi Kota Bandung. Kita dorong terus agar "aware' terhadap lingkungan, sosial dan lainnya ini menjadi penting," kata Bambang.
Tak hanya itu, ia pun berpesan agar perusahaan mampu menyerap tenaga kerja profesional dari Kota Bandung, untuk ikut bersama mengembangkan industri farmasi.
"Tenaga kerja di sini merupakan tenaga kerja yang amat profesional karena teknologi tinggi. Semuanya serba digital kemampuan orangnya sangat spesifik. Harapan besar warga Kota Bandung yang memiliki kompetensi dan mumpuni dapat terserap. Ini yang terus kita dorong," ujarnya.
(aau/tey)