Longsor terjadi di Kecamatan Cikajang, Garut. Momen mengerikan longsor yang menghantam sebuah rumah penggilingan padi ini, sempat terabadikan dalam rekaman video amatir jepretan warga.
Longsor terjadi pada Senin, 5 Februari 2024 pagi tadi, sekitar jam 8. Menurut Kapolsek Cikajang AKP Patri Arsono, longsor terjadi di Kampung Sawah Jalan, Desa Cipangramatan, Cikajang.
"Longsor dari ketinggian 20 meter dengan lebar sekitar 25 meter," katanya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Longsor mengerikan ini, sempat terabadikan lewat rekaman video amatir masyarakat yang ada di lokasi tersebut saat kejadian. Dilihat detikJabar, Senin sore, dalam video berdurasi 29 detik tersebut, longsor menyapu bangunan yang ada di bawahnya.
"Ancur iyeu mah... indit kabeh. Awas maju! (Hancur semua ini... terbawa semuanya. Awas maju)," kata perekam video tersebut sambil perlahan berlari menjauhi lokasi.
Sang perekam video tersebut, bahkan hampir ikut terseret longsor. Sebab, jika dilihat dengan seksama, material longsor berupa tanah, tanaman dan bebatuan yang turun dari ketinggian persis menghantam titik dimana dia berdiri sebelum menyelamatkan diri.
Sedangkan menurut Patri Arsono, longsor ini terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut sejak Minggu (4/2) kemarin. Longsor ini, diketahui menerjang sebuah bangunan.
"Bangunan yang terdampak adalah sebuah rumah pinggilingan padi atau heleran milik Bapak Oop (49)," katanya.
Heleran padi milik Oop, diketahui memiliki luas sekitar 40 meter persegi. Selain heleran padi, sebidang sawang dengan ukuran 5 tumbak serta sebuah kolam ikan milik Ahdan (70) juga hancur tersapu longsor.
"Ada 5 rumah yang terancam longsor susulan juga. Saat ini kami mengevakuasi dulu para penghuni rumah untuk menghindari longsor susulan," katanya.
Polisi memastikan tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut. Patri menambahkan, saat ini kerugian materil yang diakibatkan longsor tersebut sedang dihitung oleh petugas terkait.
"Kami bersama TNI juga sudah berkoordinasi dengan Pemda untuk segera mengevakuasi material longsor sembari berjaga di TKP menjaga masyarakat khawatir adanya longsor susulan," pungkas Patri.
Jalur Garut-Singajaya Tertutup Total
Sementara itu, Jalan Raya Banjarwangi-Singajaya yang berada di Kecamatan Banjarwangi saat ini tidak bisa dilalui karena terputus longsor. Masyarakat dari Garut yang ingin menuju Singajaya atau Peundeuy, bisa mencari jalur alternatif, termasuk melalui jalur Tasik.
Kapolsek Banjarwangi Iptu Amirudin Latif mengatakan, longsor terjadi di Jalan Raya Banjarwangi-Singajaya, tepatnya di Kampung Cimunaya, Kecamatan Banjarwangi, Garut, pada Senin, (5/2/2024) sore.
"Kejadiannya sekitar jam 15.30 WIB," kata Amir.
Amir mengatakan, longsor berasal dari tebing setinggi 15 meter yang ada di pinggiran jalan tersebut. Longsor tiba-tiba datang setelah hujan deras sejak Senin siang. Jalanan kemudian tertutup material longsor sepanjang 10 meter.
"Kami pastikan tidak ada korban jiwa. Namun jalanan sama sekali tidak bisa dilalui," katanya.
Pihak Polsek Banjarwangi bersama TNI, petugas pemerintah setempat, dan warga masih berupaya melakukan evakuasi material longsor, agar jalanan tersebut bisa dilalui.
"Saat ini, untuk sementara, arus lalu lintas kami alihkan. Masyarakat diminta untuk mencari jalur lain agar perjalanan tidak tersendat," katanya.
Pihak Dinas PUPR juga segera datang untuk membawa alat berat, guna mempercepat proses evakuasi material longsor.
Jalan Banjarwangi-Singajaya sendiri merupakan jalur dari perkotaan yang menghubungkan dengan beberapa kecamatan di kawasan selatan. Jalur ini juga bisa menjadi alternatif perjalanan dari Garut menuju Tasik.
(mso/mso)