Jarum jam pada pagi ini, Senin (5/2/2024) masih menunjukkan pukul 07.10 WIB. Namun, perasaan gelisah nampak begitu dirasakan Sony (27), pengendara motor yang sedang melintas dari arah Jl Dr Djunjunan atau Jl Pasteur menuju Jl Surya Sumantri, Kota Bandung.
Bagaimana tidak, pria yang sehari-hari bekerja di wilayah sana mengaku sudah telat untuk tiba ke kantornya. Macet jadi kendala terbesar Sony meski sudah mengupayakan berangkat dari rumah lebih awal.
"Udah telat soalnya a mau ke kantor, padahal tadi berangkatnya lebih awal. Macetnya lumayan parah," kata Sony saat ditemui detikJabar disela-sela menunggu nyala lampu hijau di Simpang Pasteur, Kota Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kondisi yang dialami Sony nampaknya maklum terjadi. Selain di jam masuk kerja, awal pekan praktis menjadi hari yang berat bagi para pengendara di wilayah Pasteur karena harus menembus kemacetan untuk bisa tiba tepat waktu di tempat kerjaan.
Meski tahu telat, harapan tetap Sony panjatkan. Sebab yang ia takutkan, bos-nya sudah lebih dulu tiba di kantor di saat Sony masih berjibaku menembus macet di Pasteur, Kota Bandung.
![]() |
"Mudah-mudahan si bos belum datang, jadi enggak terlalu malu pas nyampe kantor," ucap Sony seraya berlalu memacu motor matic warna hitamnya setelah lampu hijau di sana menyala.
Perlu diketahui, Jl Dr Djunjunan atau Jl Pasteur sebetulnya memiliki kapasitas jalan yang besar. Jalannya sudah satu arah untuk masing-masing sisinya, dan bisa menampung hingga 4 mobil di setiap lajur jalannya.
Namun masalahnya, kemacetan di wilayah Pasteur seolah menjadi agenda rutinan setiap jam masuk dan jam pulang kerja. Apalagi jika weekend sudah tiba, kapasitas jalan yang begitu lebar di sana seolah tidak bisa menampung padatnya kendaraan.
Kemacetan di Pasteur juga jadi salah satu prioritas pengaturan lalu lintas oleh kepolisian. Dalam data yang pernah dipaparkan, macet di Pasteur sudah diidentifikasi polisi terjadi di perempatan menuju Jl Surya Sumantri hingga di beberapa titik toko oleh-oleh di Jl Pasteur.
(ral/dir)