Exit Tol KM 149 Gedebage, Kota Bandung alami kerusakan konstruksi. Akibatnya, exit tol itu ditutup sementara dan pihak Kementerian PUPR saat ini masih melakukan investigasi terkait temuan Kerusakan konstruksi tersebut.
Sekda Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, kerusakam konstruksi tersebut harus segera diperbaiki karena sangat dibutuhkan.
"Urusan teknis kita serahkan ke mereka, cuman kalau bicara kebutuhan dan kemendesakan kita minta cepat diperbaiki. Setelah diperbaiki kemanfaatannya benar-benar harus dirasakan," kata Ema di Balai Kota Bandung, Rabu (31/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ema sebut mendesak, karena exit tol itu dapat menjangkau beberapa tempat yang ada di kawasan Gedebage.
"Saya lihat itu kebutuhan sangat mendesak menurut saya untuk bisa jadi alternatif cukup signifikan dan bisa pecah kemacetan, jika tidak dilakukan eksisting Gedebage, apalagi Cimincrang itu sangat sempit," ujarnya.
"Sekarang volume kendaraan demikian banyak, orang datang ke Al-Jabbar, datang sekarang ke Mal Summarecon, apalagi ada event sepakbola di GBLA dan lain sebagaianya saya yakin ini jauh tidak berimbang antara kebutuhan dengan fasilitas yang ada," ungkapnya.
Ema berharap, perbaikan konstruksi itu segera diperbaiki Kementerian PUPR. Selain itu, pihaknya ingin jika ruas Tol KM 149 bisa tembus hingga ke Jalan Soekarno-Hatta.
"Apalagi saya harap KM 194 tembus ke Soekarno Hatta, sekarang masih sampai Summarecon, saya harap sampai ke Soekarno-Hatta, itu kita sebut Interchange Gedebage," terangnya.
Diberitakan sebelumnya, Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division Widiyatmiko Nursejati mengatakan, exit tol itu ditutup karena alami kerusakan konstruksi.
"Penutupan sementara exit tol ini demi keamanan dan keselamatan pengguna jalan, sesuai arahan Kementerian PUPR melalui instruksi Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) pada surat No. BM.07.02-P/905 tanggal 29 Desember 2023, telah dilakukan penutupan sementara akses keluar-masuk KM 149 Jalan Tol Padaleunyi akibat ditemukannya kerusakan pada struktur jembatan," kata Widiyatmiko keterangan tertulis yang diterima detikJabar, Selasa (30/1).
Widiyatmoko menjelaskan, selama dilakukannya investigasi lanjutan oleh pihak terkait, Jasa Marga melalui Jasamarga Metropolitan Tollroad melakukan pengamanan dengan memindahkan seluruh peralatan tol yang berada di lokasi sampai dengan informasi lebih lanjut.
"Jasa Marga akan melanjutkan koordinasi dengan Kementerian PUPR untuk terus mendukung pemenuhan kelayakan operasional jalan akses KM 149 tersebut sebelum nantinya diserahterimakan oleh Kementerian PUPR kepada Jasa Marga untuk dapat beroperasi secara penuh," jelasnya.
Akibat mengalami kerusakan konstruksi, Exit Tol Gedebage KM 149 ditutup sementara karena sedang dilakukan proses investigasi oleh pihak Kementerian PUPR.
Dorong Percepatan Pembangunan Exit Tol 151
Disamping kehadiran Exit Tol KM 149, pemerintah pusat juga berencana membangun Exit Tol KM 151.
"KM 151 hari ini ada peninjauan bersama, antara pusat, provinsi dan pemerintah kota. Kalau kita lihat titik menurut saya lebih simpel dibandingkan dengan yang direncanakan awal, sekarang bisa terkoneksi dengan jalan pemerintah kota," ungkap Ema.
Ema menyebut, nantinya kontruksi jalan tol itu akan membelah lahan pemkot dan konstruksi jalan itu juga nantinya ada di jalan milik jalan pemerintah kota.
"Jadi total lahan ada 25 hektare dan paling besar depan gerbang merah GBLA dan bersebelahan dengan lahan Pemkab Bandung yang masuk ke Cileunyi," ujarnya.
Ema mendukung percepatan pembangunan Exit Tol KM 151 karena sangat dibutuhkan oleh warga Bandung Timur khususnya yang ada di kawasan Gedebage.
"Itu (proyek) pusat, kita sifatnya supporting, kita siap tinggal administrasi yang dipenuhi, misal nanti ada penggunaan dan pemanfaatan lahan dan lahan harus jadi milik otoritas pemerintah pusat, tinggal ajukan kita bisa proses hibah dan itu sudah biasa kita lakukan seperti Flyover Kiaracondong atau Flyover Nurtanio," jelasnya.
Ema menyebut, perencanaan pembangunan Exit Tol KM 151 masih masih on scedule, bahkan Ema melihat pemerintah pusat agresif dan pihaknya juga selalu ikut bagian dalam pembahasan dan rapat terkait pembangunan Exit Tol KM 151.
"Memang utama untuk akselebilitas ke kereta cepat dan busa akselerasi ke tempat laim seperti Al-Jabbar, Summarecon Mal dan GBLA, bahkan lebih dekat ke GBLA juga ya," pungkasnya.
(tey/tey)