Presiden Jokowi menyerahkan 3.000 sertifikat tanah kepada warga di Kabupaten Bandung. Jokowi mengingatkan agar warga tak menggunakan sertifikat tanah untuk membeli barang konsumtif.
Jokowi membagikan sertifikat tanah itu di Gedung Indoor Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung pada Sabtu (3/2/2024). Pemberian sertipikat tersebut dalam rangka program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Jokowi menegaskan penyerahan sertifikat tanah ini bukan hanya seremonial belaka. Jokowi bahkan mengecek langsung sembari menanyakan kepada warga penerima sertifikat itu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mana lihat sertifikatnya. Coba tunjukan. Saya takut hanya seremoni aja, sehingga dicek betul supaya semuanya diterima warga," ujar Jokowi.
Jokowi mengatakan sudah menargetkan 126 juta sertifikat sejak tahun 2015. Namun di tahun itu, target tak tercapai..
"Tetapi setelah saya cek baru 46 juta. Kurang 80 juta sertifikat yang belum. Terus saya tanya Pak Menteri, bisa itu digenjot lagi ternyata bisa. Pak Menteri gimana caranya sistemnya diperbaiki, semua harus bekerja keras. Dari 500 ribu, menjadi 5 juta per tahunnya," katanya.
Jokowi meminta warga untuk menyimpan dengan baik sertifikat tanah tersebut. Sebab, sertifikat itu menjadi bukti bagi warga pemilik tanah.
"Kalau sudah pegang, tolong ini tanda bukti hak tanah. Ini bukti tanah berapa persen. Di dalam ada nama pemegang hak. Alamat, meter persegi, ada semuanya. Luasnya berapa, kita harus tahu semuanya," jelasnya.
"Tolong ini foto kopi, nyimpennya ditempat yang berbeda. Kalau hilang punya salinannya," kata Jokowi menambahkan.
Jokowi mempersilakan warga untuk 'menyekolahkan' sertifikat tanah mereka. Namun, dia meminta agar warga memperhitungkan dengan baik apabila menggadaikan sertifikat ke bank.
"Betul-betul dihitung, dikalkulasikan, minjem berapa, harus dihitung betul. Jangan sampai kalau sudah pegang sertifikat, besok pinjem ke bank. Dapat pinjeman Rp 400 juta. Pulang ke rumah ada tetangga dapet mobil baru, ikut-ikutan pengen. Jangan pinjem ke bank beli barang konsumtif," kata Jokowi.
"Kalau sudah kepincut mobil, waduh mobilnya baru yah. Begitu 6 bulan gak bisa nyicil bank, gak bisa nyicil mobil. Semua ditarik. Hati-hati kalau pinjam ke bank," imbuhnya.
Menurut Jokowi, alangkah baiknya sertifikat itu digunakan untuk modal usaha. Warga pun nantinya bisa mendapatkan keuntungan dari usaha yang dijalaninya.
"Gunakan semuanya untuk modal kerja, modal usaha, jangan beli barang-barang konsumsi mobil motor, gak boleh. Kalau Rp 400 juta pakai modal, ada untung, tabung, ada untuk Rp 5 juta, Rp 6 juta tabung. Jadi ada keuntungan," kata Jokowi.
Sementara itu, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Kepala Badan Pertanahan Nasional Hadi Tjahjanto mengatakan ada 3.000 sertifikat tanah yang diberikan kepada warga.
"Dari jumlah bidang tanah Kabupaten Bandung yang berkisar 1.029.175 bidang, saat ini yang telah terdaftar sebanyak 954.863 bidang atau capaiannya sebesar 92.77 persen," kata Hadi.
Mantan Panglima TNI tersebut berkomitmen untuk mempercepat capaian kegiatan PTSL di seluruh Indonesia. Hingga saat ini, kata Hadi, dark targer 126 juta bidang tanah, telah terdaftar sebanyak 110,4 juta.
"Diharapkan melalui pendaftaran tanah ini, masyarakat mendapat kepastian hukum hak atas tanah serta peningkatan ekonomi," ungkapnya.
(dir/dir)