Jaringan Kerja Antarumat Beragama (Jakatarub) turut memberikan catatan tentang Indeks Kota Toleran 2023 yang dirilis SETARA Institut. Jakatarub punya optimisme untuk Jawa Barat (Jabar) yang bisa berbenah supaya menjadi wilayah paling toleran di Indonesia.
Koordinator Jakatarub Arfi Pandu Dinata mengatakan, meski ada catatan minor untuk sejumlah daerah di Jabar terkait IKT 2023, namun beberapa daerah lainnya menunjukkan tingkat toleransi yang membahagiakan. Ia pun meyakini, daerah dengan skor indeks toleransi tinggi itu selalu punya cerita keberagaman, terutama tentang kehidupan kebebasan beragama dan berkeyakinan.
"Data Indeks Kota Toleran dari SETARA ini mencerminkan wajah kemajemukan di Jabar. Kita nggak selalu dihadapkan pada keputusasaan dalam potret keberagamaan, karena ternyata banyak kota atau kabupaten yang bisa jadi teladan," katanya saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (1/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam rilis SETARA, 4 daerah di Jabar mengalami kenaikan di Indeks Kota Toleran seperti Bekasi, Bogor, Bandung dan Cimahi. Sementara, 5 daerah lainnya mengalami penurunan peringkat seperti Sukabumi, Cirebon, Banjar, Tasikmalaya dan Depok.
Menurut Arfi, IKT dari SETARA harus menjadi refleksi bagi pemerintah daerah di Jabar. Semua pihak menurutnya harus duduk bersama, supaya kehidupan kebebasan beragama maupun kisah tentang toleransi sesama umat manusia bisa terus dipertahankan.
"Terutama buat pemprov yah, karena di Jawa Barat ini kita tidak punya wajah tunggal tentang keberagaman. Pemda dalam hal ini, harus bisa menyatukan cerita-cerita keberagaman itu. Harus ada ruang yang sama untuk sharing, karena kultur di kita ini berbeda-beda," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Depok selama 2 tahun memang dinobatkan sebagai kota paling intoleran di Indonesia. Pada IKT 2022, Depok menempati urutan 93 dengan skor 3.610, dan pada IKT 2023 menempati urutan paling akhir alias 94 dengan skor 4.010.
Namun yang jadi perhatian adalah indeks toleran di Cirebon. Wilayah yang terkenal dengan julukan Kota Udang ini mengalami kemerosotan dalam Indeks Kota Toleran di Indonesia.
Pada 2022, IKT Cirebon berada di posisi ke-27 dengan skor 5.273. Sementara pada IKT 2023, peringkat Cirebon turun drastis ke urutan 46 dengan skor 5.023.
Selain Cirebon, SETARA memberikan skor penurunan IKT bagi Sukabumi, Banjar dan Tasikmalaya. Sukabumi turun dari peringkat 6 ke peringkat 8, Banjar dari peringkat 51 ke peringkat 57 dan Tasikmalaya dari peringkat ke 57 ke peringkat 61.
(ral/sud)