Institut Teknologi Bandung (ITB) menanggapi polemik pembayaran uang kuliah tunggal (UKT) yang diprotes mahasiswa. ITB memastikan kampus memberikan opsi luas dalam tata cara pembayaran UKT.
Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB Naomi Haswanto mengatakan, pihaknya telah menerima perwakilan mahasiswa yang menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Rektorat ITB pada Senin (29/1/2024).
"ITB menerima 5 orang perwakilan mahasiswa di ruang rapat Rektorat untuk menyampaikan aspirasinya. Ada 4 poin tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa," ucap Naomi saat dikonfirmasi, Selasa (30/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam pertemuan itu, Naomi menyebut ITB menjelaskan kebijakan mengenai UKT. Selain itu, menurutnya ada kebijakan beasiswa dan bantuan yang diberikan kepada mahasiswa.
"Pimpinan ITB menerima mahasiswa dan menjelaskan kebijakan ITB mengenai UKT, bantuan beasiswa dan bantuan lain, menjelaskan bahwa ITB harus memberikan opsi-opsi seluas-luasnya dalam tatacara pembayaran UKT," ucap Naomi.
"Dan akan memproses FRS dalam jadwal waktu yang disusun oleh Direktorat Pendidikan. Pimpinan ITB menghimbau mahasiswa untuk selalu berprasangka baik kepada ITB, karena pasti ITB tidak akan merugikan mahasiswanya," lanjutnya menjelaskan.
Naomi juga merespons kekhawatiran mahasiswa yang belum mengisi formulir rencana studi (FRS) di hari terakhir karena belum melunasi pembayaran UKT. Dia memastikan, ITB memberi kebijakan bagi mahasiswa yang terkendala.
"ITB akan menutup dulu yang jadwal rutin pengisian FRS tanggal 30 Januari 2023 ini. Kemudian biasanya memproses kasus lain, misal mahasiswa yang lupa PRS, terlambat bayar dll, itu kegiatan rutin selanjutnya setiap semester yang akan di proses hingga masa PRS," ujarnya.
Lebih lanjut, Naomi menuturkan, bagi mahasiswa yang tidak bisa membayar UKT, dapat mengajukan surat permohonan keringanan agar bisa mengisi FRS. Nantinya ITB akan memproses permohonan tersebut.
"Ya dia (mahasiswa) mengajukan dan alasannya, nanti ITB akan memproses, layak tidak permohonan yang bersangkutan, supaya ITB tetap fair dan tepat sasaran," ucap Naomi.
Naomi juga menyinggung soal skema pembayaran UKT dengan cara dicicil via Dana Cita yang merupakan platform pinjaman online. Mahasiswa diketahui keberatan dengan bunga yang terlalu besar yang diberikan oleh pinjol itu.
Padahal kata Naomi, ada opsi lain melalui bank konvensional yang bisa dimanfaatkan untuk mencicil pembayaran UKT dengan bunga 0 persen. "Ada opsi lain, (bank) Mandiri, BNI dan BSI menawarkan pinjaman 0% untuk mahasiswa," pungkasnya.
(bba/orb)