Ratusan warga berbondong-bondong mendatangi tempat pemungutan suara (TPS) 1 yang ada di GOR Saparua, Kota Bandung, Jawa Barat.
Setiba di TPS 1, warga langsung serahkan surat undangan pencoblosan ke meja KPPS nomor 4, undangan akan diperiksa untuk dicek tanda pengenal elektronik.
Petugas KPPS akan melihat apakah warga tersebut terdaftar dalam DPT, DPTB atau DPK. Warga juga wajib mengisi daftar hadir ke meja KPPS nomor 5, setelah itu warga tinggal menunggu di kursi yang susah disediakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Warga itu akan dipanggil kembali oleh petugas KPPS nomor 1 dan menerima surat suara sesuai DPT, DPTB atau DPK. Untuk warga yang masuk DPT dan DPK akan mendapatkan 5 surat surat suara, untuk warga yang masuk DPTB bakal dapat 4, 2 atau satu surat suara.
Setelah dapatkan surat suara, warga tersebut bergegas ke bilik pencoblosan. Setelah pencoblosan selesai, warga tersbut tinggal memasukan surat suara yang sudah dicoblos ke dalam kotak suara.
Setelah mencoblos, warga dipersilahkan keluar dari TPS ditandai dengan menyelupkan jari kelingkingnya sebagai tanda sudah mencoblos.
Seperti itulah simulasi proses pemungutan surat sura yang digelar KPU Kota Bandung menjelang pencoblosan Pemilu 2024 yang jatuh pada 14 Februari mendatang.
Sekretaris KPU Kota Bandung Akbar Noviansyah mengatakan, simulasi pemungutan suara untuk memberikan edukasi sekaligus sosialisasi tentang bagaimana pelaksanaan dan teknis pada saat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan surat suara.
"Nah ketika tentunya di sini juga memerlukan partisipasi dari masyarakat ataupun petugas bagaimana cara mereka juga nanti dalam pelaksanaan bisa mengikuti dengan baik, baik dari segi penghitungan sampai dengan di akhir," kata Akbar kepada awak media di GOR Saparua, Selasa (30/1/2024).
Akbar menyebut, dalam kegiatan simulasi ini KPU Kota Bandung melibatkan ratusan anggota PPK, khususnya PPK di Kecamatan Bandung Wetan. Tak hanya petugas PPK, linmas, TNI dan Polri juga ikut dalam simulasi ini.
"Kita melibatkan lebih dari 100 orang dalam pelaksanaan untuk kegiatan simulasi pemungutan dan penghitungan surat suara," ujarnya.
Akbar berharap, dengan adanya simulasi ini petugas nantinya dapat menjalankan kegiatan ataupun menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik sehingga tidak terjadi lagi bahwa nanti siapa berbuat apa dan mereka sendiri masih kebingungan.
"Nah dengan adanya kegiatan simulasi ini sehingga membuat mereka juga bisa bertanggungjawab dengan apa yang telah ditugaskan sesuai dengan SOP dan tugas pokoknya," pungkasnya.
(wip/mso)