Cerita Lukman Beratnya Menembus Kemacetan di Bandung Timur

Cerita Lukman Beratnya Menembus Kemacetan di Bandung Timur

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 29 Jan 2024 09:00 WIB
Kepadatan arus lalu lintas perbatasan Cileunyi-Cibiru, Senin (29/1/2024).
Kepadatan arus lalu lintas perbatasan Cileunyi-Cibiru, Senin (29/1/2024). (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Rasa kantuk dan langit yang masih gelap harus dilawan oleh Lukman. Mahasiswa berusia 19 tahun ini harus menerjang kemacetan di Bandung timur guna sampai ke kampus tepat waktu.

Lukman berangkat dari kediamannya di Malangbong, Kabupaten Garut sejak pagi buta atau selepas salat subuh. Menggunakan sepeda motor, Lukman menembus jalanan hingga melawan suhu dingin di pagi hari.

Tepat pukul 07.00 WIB, Lukman pun tiba di Bunderan Cibiru, Kota Bandung. Tinggal beberapa meter lagi menuju kampusnya di UIN SGD Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdullilah jam 7 sudah di sini, bisa santai satu jam dulu, kebetulan mau ke kampus, ada kegiatan organisasi," kata mahasiswa UIN SGD Bandung ini ditemui di salah satu warung kopi di Bunderan Cibiru, Senin (29/1/2024).

Lukman mengaku, perjalanan Bandung-Garut cukup berat di hari Senin pagi. Dia terpaksa berangkat selepas salat subuh. Apalagi sepanjang Jalan Garut-Bandung banyak titik kemacetan.

ADVERTISEMENT

"Pasar-pasar, pabrik tuh yang perbatasan Limbangan-Nagreg, terus Dangdeur, Pasar Cileunyi dan disepanjang Jalan Cileunyi-Cibiru," ungkap Lukman.

Lukman menyebut, titik macet yang menguras kesabaran terjadi di perbatasan Cileunyi-Cibiru.

"Kalau dari Garut ke Cileunyi, karena saya pakai motor bisa sat set, tapi pas perbatasan Cileunyi-Cibiru, harus banyak sabar," ujarnya.

"Harus sabar karena bukan kita aja yang melintas, yang lain juga sama berangkat pagi buat sekolah atau kerja dan tidak ingin terlambat," tambahnya.

Lukman menyebut, meski macet arus lalu lintas tetap terurai dan ban kendaraan tetap melaju.

"Kalau gak ada kendaraan mogok, seperti truk gitu, lalu lintas tetap jalan meski padat-padat banget, hambatan tuh ada pas keluar masuk persimpangan menuju pemukiman warga. Tapi alhamdullilah sepanjang Cileunyi-Cibiru banyak polisi yang atur lalu lintas," jelasnya.

Namun bagi Lukman, kemacetan di Bandung Timur masih dalam taraf wajar. Apalagi setiap Senin, volume kendaraan biasanya meningkat.

"Gimana ya, jalannya itu tuh ada yang lebar ada yang enggak (bottle neck), terus kendaraannya banyak banget, makannya saya sebut wajar," ucapnya.

"Ya kalau mau sampai tepat waktu harus berangkat pagi bener, saya juga berangkat setelah salat subuh, perjalanan 2-2,5 jaman, agak santai juga," tambahnya.




(wip/dir)


Hide Ads