Kecelakaan itu melibatkan sebuah truk yang mengangkut 30 orang rombongan peziarah asal Kampung Cinagrog, Desa Citalem, Kecamatan Cipongkor, KBB, terguling. Selain mengakibatkan korban jiwa, belasan orang lainnya mengalami luka-luka.
Deni Rama (30) salah satu kerabat dari korban kecelakaan maut mengungkapkan, saat itu rombongan hendak pulang ke Desa Citalem setelah menghadiri acara haul di salah satu pesantren di Kabupaten Cianjur.
Dia mengungkapkan, setelah acara selesai, rombongan langsung pulang dengan melintasi jalanan berliku dan curam. Namun nahas, dia menyebut truk itu kabarnya mengalami rem blong dan terbalik di lokasi kejadian.
"Ada Haul Pesantren Al Musri Cianjur, jadi jalannya memang jalan curam di Saguling itu. Kan pulangnya ini subuh, jadi pas turunan mungkin remnya blong, (kata) supir masih sadar, ini rem blong, oleng menghindar motor terbalik," ujarnya saat ditemui di RSHS Bandung.
Dia mengungkapkan, seluruh rombongan peziarah yang ada dalam truk itu adalah kerabat dekat satu desa. Menurutnya setelah kejadian, para korban langsung dibawa ke rumah sakit, termasuk mereka yang meninggal dunia.
Deni mengatakan dirinya mengetahui peristiwa kecelakaan itu dari status WhatsApp yang dibagikan salah satu kerabatnya, yang menjadi korban selamat. "Kejadian ini awal tahu dari status WA ini kan saya begadang kerja malam," ucapnya.
Lebih lanjut, Deni juga menuturkan jika kegiatan seperti itu rutin dilakukan oleh warga desa. Bahkan, dirinya juga sering mengikuti kegiatan tersebut. Namun beruntungnya, Deni tidak ikut saat rombongan menghadiri haul di Cianjur.
"(Ada yang) ngajak, ayo ikut, saya kan baru pulang kerja, ah mau kerja lagi nanti malam. Gak bisa ikut, hati-hati aja kata saya," jelas Deni menirukan perbincangan saat diajak rekannya.
Sebelumnya diberitakan, Kasat Lantas Polres Cimahi, AKP Sudirianto membenarkan soal kecelakaan tersebut. Pihaknya saat ini sudah melakukan evakuasi kendaraan dan olah TKP.
"Betul, kejadiannya sekitar jam 00.30 WIB. Mengangkut rombongan peziarah, penumpangnya sekitar 30 orang. Korban 5 meninggal dunia, 10 luka berat, dan 15 luka ringan," kata Sudirianto.
Korban meninggal dunia langsung dibawa ke rumah duka oleh pihak keluarga. Sementara korban luka ringan dan luka berat masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit.
"Korban itu ada yang dirujuk ke RSHS, lalu ke RS Cahya Kawaluyan, dan ke Klinik Asy Syifa Cipatat. Yang meninggal sudah dibawa pihak keluarga langsung," ujar Sudirianto. (bba/sud)