Pemilu 2024 tinggal menghitung hari. Selain memilih pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden (Capres-Cawapres), rakyat Indonesia juga akan menentukan pilihan untuk kandidat yang akan mewakili kepentingannya di DPR RI, DPRD provinsi dan kabupaten/kota, hingga DPD RI.
Di Jawa Barat (Jabar) KPU telah menetapkan kandidat daftar calon tetap (DCT) untuk pemilihan DPR RI, DPRD dan DPD di Pemilu 2024. Puluhan ribu kandidat tersebut akan bertarung untuk mendulang suara terbanyak, salah satunya dalam kontestasi pemilihan DPD RI.
Dalam penelusuran detikJabar, Senin (22/1/2024), kandidat DPD RI yang akan maju dari daerah pemilih Jawa Barat berjumlah 54 calon. Mereka terdiri dari beberapa kalangan mulai dari akademisi, komedian, artis hingga mantan kepala daerrah yang pernah menjabat di Jabar.
Tapi ternyata, dari puluhan calon DPD RI dari Jabar tersebut, ada kandidat yang tidak mau membuka profil maupun riwayat hidupnya ke publik. Sementara sisanya yaitu 37 calon, telah melampirkan CV mereka di website resmi KPU.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat dilihat di laman Info Pemilu milik KPU RI, publik bisa melihat calon DPD yang mempublikasikan riwayat hidupnya dengan mengklik bagian 'profil'. Sementara calon yang tidak mempublikasikan, diberi tanda merah dengan keterangan 'profil calon ini tidak bersedia untuk dipublikasi'.
Dalam penelusuran, ke-17 calon DPD RI dari Jabar yang tidak bersedia mempublikasikan profilnya itu berasal dari berbagai kalangan. Beberapa di antaranya ada nama mantan Bupati Garut Aceng Fikri, Ketua Komite Olahraga Masyarakat Indonesia (Kormi) Jabar Denda Alamsyah hingga eks Komisioner KPAI Sitti Hikmatty.
Nama-nama lainnya yaitu Ade Kadarisman, Abas Abdul Jalil, Irwan Bola, Ambu Usdek Kaniawati, Annida Allivia hingga Budiyanto. Kemudian, Jahenos Saragih, M Dawam, Rifki Kartini, Rusdi Hidayat, Sonny Hersona, Suratto Siswodihardjo, Suroyo serta Tedy Giantara.
Sementara, nama-nama calon DPD RI dari Jabar yang telah mempublikasikan profilnya di antaranya Alfiansyah Komeng, Jihan Fahira hingga Ogi SOS. Kemudian, Dede Amar, Eni Sumarni hingga Wawan Dede Amung Sutarya.
(ral/yum)